Kaskus

News

mary.virginAvatar border
TS
mary.virgin
Kim Jong Un Rekrut 2.000 Perawan yang Sewaktu-waktu Siap Layani Hubungan Intim
- Penguasa Korea Utara Kim Jong Un diyakini telah membangkitkan tradisi negara itu, merekrut 2.000 perawan yang dilatih untuk sewaktu-waktu siap melayani hubungan intim dengan sang diktator atau pejabat tinggi. 
Kelompok ini dikenal dengan sebutan Pleasure Group, Pleasure Squad, Pleasure Brigade, atau Joy Division.
Syarat untuk menjadi anggota kelompok ini adalah wanita muda belum pernah berhubungan intim, berpostur tinggi, dan tentunya berwajah cantik.
Demikianlah laporan  kilas balik yang pernah diturunkan Mirror beberapa tahun silam dan dikutip Grid.ID (grup Surya), Senin (15/4/2019).

Seperti diketahui, Korea Utara dikenal sebagai negara paling tertutup, banyak peraturan dan kebijakan aneh yang ada di Korea Utara.
Salah satunya adalah adanya kegiatan perburuan perawan untuk dijadikan kelompok resmi pemerintah yang dinamakan Kippumjo atau Gippeumjo.
Kippumjo merupakan organisasi beranggotakan sekitar 2.000 wanita dan anak perempuan yang dipelihara oleh pemimpin Korea Utara untuk tujuan tertentu.
Kelompok inilah yang disebut Pleasure Group, Pleasure Squad, Pleasure Brigade, atau Joy Division.
Kippumjo dibuat dengan tujuan memberikan kesenangan (sebagian besar bersifat seksual), dan hiburan bagi pejabat Partai Buruh Korea (WPK) yang berpangkat tinggi dan keluarga mereka, serta kadang-kadang menjadi tamu terhormat.

Dikutip Grid.ID (grup Surya.co.id) dari Mirror, Kippumjo ini bahkan merekrut anak sekolah yang masih berusia 13 tahun!
Dilansir dari express.co.uk, anak perempuan yang berusia 13 tahun diambil dari kelas mereka oleh tentara dan diperintahkan untuk tidak berbicara dengan keluarganya.
Kalau melawan mereka menghadapi eksekusi. Demikian menurut orang yang berhasil kabur.
Bahkan Kim Jong-Un, dilaporkan telah menyia-nyiakan 2,7 juta poundsterling (sekitar Rp 51 miliar) untuk pembelian pakaian dalam wanita.
Pakaian dalam itu sendiri nantinya akan dipakai oleh wanita-wanita perawan yang tergabung dalam Kippumjo.
Pembelian yang tidak masuk akal tersebut mengonfirmasi bahwa diktator Korea Utara dengan senang hati menikmati kemewahan sementara 2 juta warganya berjuang untuk mendapatkan persediaan makanan yang memadai.

Gadis-gadis yang masuk Kippumjo tersebut diduga dipilih secara acak oleh tentara.
Namun kadang-kadang dipilih dari sekolah mereka sendiri dan dipaksa untuk melayani lingkaran militer kecil elite Korea Utara.
Sejarah medis mereka diperiksa secara seksama, dan pemeriksaan rutin dilakukan untuk memastikan keperawanan mereka tetap utuh.
Klaim tersebut telah dilakukan oleh sejumlah pembelot yang berhasil kabur dari Korea Utara.
Seorang wanita menceritakan kisahnya kepada Marie Claire pada tahun 2010 setelah dia melarikan diri ke Korea Selatan.
Dia mengatakan bahwa saat dia berusia 15 tahun penjaga membawanya dari kelas secara tiba-tiba dan bertanya apakah dia pernah berhubungan seks dengan anak laki-laki.
Dia menghabiskan satu dekade penuh untuk melayani Kim Jong-il, ayah dari Kim Jong-un, yang tidak pernah memanggilnya untuk melakukan hubungan intim.
Tapi dia yakin dia akan dipanggil untuk melayani hubungan intim jika dia tinggal lebih lama.
Kim Jong-un, yang menikahi penyanyi Ri Sol-ju dan memiliki seorang anak perempuan, telah membangkitkan tradisi tersebut.

Ia mengirim pejabatnya untuk merekrut wanita muda yang tinggi dan cantik.
Sebaliknya, seorang wanita yang melarikan diri dari sebuah kamp kerja paksa Korea Utara mengungkapkan bagaimana dia terpaksa membersihkan toilet dengan tangannya yang telanjang.
Sementara itu orang-orang memakan tikus untuk bertahan hidup.
Dia menghabiskan satu tahun di salah satu kamp penahanan Korea Utara setelah dideportasi dari China di mana dia melarikan diri karena dia khawatir kelaparan sampai mati.
Berbicara kepada Amnesty International dalam sebuah film berjudul 'The Other Interview', Ji-hyun berkata, "Sungguh sangat tidak terkatakan.
Anda bisa mengatakan bahwa seluruh Korea Utara adalah satu penjara yang besar."
"Orang-orang semuanya lapar dan sekarang bahkan tidak ada tikus, ular atau tumbuhan liar yang tersisa untuk mereka makan."
Ji-hyun pertama kali meninggalkan Korea Utara saat terjadi kelaparan yang melanda negara itu pada akhir tahun 1990an ketika 4 juta orang diperkirakan telah meninggal dunia. 

Para Perisai Hidup Kim Jong Un yang Loyal, Setia dan Siap Mati

Dalam acara kunjungan Kim Jong Un ke Korsel untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) dengan Presiden Korsel Moon Jae-in beberapa waktu lalu, pengawal pribadi Kim Jong-un dari satuan khusus Supreme Guard Command atau Unit 963 tetap melekat.
Dalam protokol internasional, seorang pemimpin negara seperti presiden memang dibolehkan membawa pengawal khusus bersenjata demi menjaga keselamatan pemimpinnya.
Seperti juga Kim Jong-un, dirinya tetap membawa pengawal khusus yang selalu menyertainya selama 24 jam ketika berkunjung ke Korsel.
Yang menjadi sorotan adalah prosedur tetap pengamanan terhadap Kim Jong Un.
Pasalnya teknik 12 pengawal khusus Kim Jong-un memberikan pengamanan yakni sambil berlari di samping mobil limosin yang ditumpangi Kim Jong Un.
Padahal mobil limosin yang ditumpangi Kim Jong-un merupakan mobil antipeluru dan tahan ledakan granat atau senjata RPG sehingga kahadiran pengawal yang selalu melekat sebenarnya tidak perlu.
Para pengawal pilihan itu dilaporkan biasa latihan lari membawa peralatan militer lengkap sejauh 25 km dengan beban sekitar 20 kg.
Sebagai pasukan pilihan pengawal Kim Jong-un, para personel harus mahir beladiri, menembak, berpenampilan ideal, paham ilmu diplomatik, dan lainnya.
Semua kemampuan itu diperoleh melalui latihan keras dan brutal selama 2 tahun.
Meski keluarga Kim Jong-un memiliki pengawal sebanyak 100 ribu personel terlatih dan fanatik, personel yang selalu melekat selama 24 jam hanya sekitar 120 orang.
Sebanyak 120 orang personel ini merupakan tentara terpilih dan cenderung diisolasi termasuk dari keluarganya sendiri demi menjamin keamanan keluarga Kim Jong-un selama 24 jam di mana pun berada.
Maka tidak mengherankan jika Kim Jong-un yang menghadiri acara makan siang di Panmunjeon yang sudah steril sekalipun, mobil Kim masih dikeliling 12 pengawal pilihan yang lari komando dalam kondisi diam, fanatik, dan siap menghadapi gangguan jenis apa pun.

4 Syarat Wanita Korut yang Ingin Bekerja
Kim Jong Un mengizinkan wanita Korea Utara untuk bekerja dengan beberapa persyaratan khusus.
Korea Utara dikenal sebagai negara yang sangat terisolasi.
Pemerintahnya mengendalikan hampir semua lini kehidupan warganya, mulai dari pendapatan hingga kehidupan sosial.
Meski begitu, pemerintah negara komunis ini masih mengizinkan perempuan untuk bekerja.
Wanita yang ingin masuk ke dunia kerja, harus mengikuti aturan dan beberapa persyaratan yang diberikan.
Berikut empat syarat unik bagi wanita Korea Utara yang ingin bekerja, dilansir dari The Talko.
1. Syarat jadi polisi lalu lintas, harus muda dan cantik
Di Korea Utara ada polisi wanita yang bertugas untuk mengatur lalu lintas.
Berbeda dengan negara-negara pada umumnya, polisi lalu lintas wanita di Korea Utara dianggap sebagai pekerjaan prestisius karena tidak semua orang bisa diterima.
Mereka yang ingin bekerja di profesi ini harus memiliki paras yang cantik dan bertubuh semampai. Tinggi badan minimal 167 cm, belum menikah, dan berusia lebih dari 16 tahun.
Tak cuma itu, hanya wanita yang dipilih oleh Kim Jong-un-lah yang bisa berprofesi mengatur lalu lintas.
Jumlah wanita yang bekerja sebagai polisi wanita pengatur lalu lintas ada 300 orang.
Namun, profesi ini tidaklah bisa dikerjakan dalam waktu lama.
Saat wanita menginjak usia 26 tahun mereka harus melepaskan kewajibannya untuk digantikan oleh kandidat yang jauh lebih muda.

2. Harus berambut pendek apabila ingin bekerja sebelum menikah

Wanita di Korea Utara boleh menata rambutnya hanya dengan 28 macam gaya.
Bagi wanita yang berusia di bawah 23 tahun dan belum menikah, mereka harus memiliki gaya rambut pendek.
Wanita di usia ini sering bekerja cuma-cuma untuk mengikuti wajib militer di negaranya. Korea Utara memiliki 6.418 wanita yang bisa dididik untuk menjadi tentara
 3. Jadi pekerja lapangan harus mampu bekerja sangat lama
Di Korea Utara, wanita sering dijadikan sebagai tulang punggung keluarga.
Menurut hasil riset lembaga pemerintah Korea Selatan, Institut Korea untuk Unifikasi Nasional (KINU), perempuan menghasilkan lebih dari 70 persen pendapatan rumah tangga.
Ini terjadi karena sebagian besar pria terperangkap sebagai pegawai negeri dengan gaji kecil atau menjadi tentara.
Bayaran bulanan rata-rata untuk pekerja biasa di Korea Utara kurang dari US$ 1 (sekitar Rp 13.000).
Mereka juga harus bekerja sangat lama minimal delapan jam sehari. Tidak sedikit keluarga Korea Utara yang mendapat upah melalui bisnis di pasar-pasar gelap.

4. Syarat jadi guru harus bisa memainkan akordeon


Wanita Korea Utara yang ingin menjadi guru harus bisa memainkan akordeon.
Aturan ini ternyata sudah ada sejak tahun 90-an.
Akordeon disebut juga sebagai "the people's instrument" bagi warga Korea Utara.
Setiap sekolah wajib memberikan tes akordeon bagi setiap calon guru yang akan mengajar.
Tak heran, para murid di Korea Utara sering memainkan instrumen ini di acara-acara khusus.
Bisa dibilang, inilah satu-satunya cara untuk menikmati musik dengan legal di sana.

 http://surabaya.tribunnews.com/2019/04/16/kim-jong-un-rekrut-2000-perawan-yang-sewaktu-waktu-siap-layani-hubungan-intim-ini-syaratnya?page=all.




sebelahblogAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
2.2K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan