Ditanya Lokasi Real Count BPN, Mardani: Saya Betul-betul Tidak Tahu

Jakarta - Lokasi penghitungan suara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih belum diketahui pasti, meski salah satu elite kubu 02 yakni Fadli Zon menyebut Kertanegara menjadi salah satu tempatnya. Wakil Ketua BPN, Mardani Ali Sera, mengaku tak tahu pasti lokasi penghitungan suara 02.

"Saya tidak tahu, betul-betul tidak tahu," kata Mardani saat dikonfirmasi, Kamis (25/4/2019). Pernyataan Mardani menanggapi pertanyaan soal lokasi penghitungan suara BPN Prabowo.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf sendiri sudah buka-bukaan perihal lokasi penghitungan suara mereka, salah satunya yakni war room di DPP PDIP, Jakarta Pusat. TKN Jokowi mempertanyakan keterbukaan dari BPN soal lokasi hitung suara kubu Prabowo.

Apa kata Mardani? Sekali lagi Mardani menegaskan dirinya tidak tahu lokasi hitung suara BPN Prabowo.

"Ya itu, saya sendiri tidak tahu. Kalau ditanya di mana, saya tidak tahu," ucap Ketua DPP PKS itu.

Perihal lokasi penghitungan real count BPN sudah dijelaskan Fadli Zon. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut lokasinya berpindah-pindah karena alasan keamanan, tapi salah satu tempatnya di Kertanegara.

"Ada, ada di beberapa tempat. Di Kertanegara ada, di DPP (DPP Partai Gerindra) ada pengumpulan-pengumpulan C1 dan bukti-bukti," ujar Fadli, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/4).
Sumber

===========

"Duduk!!!!"
"Kamu Wakil Ketua Timses Nasional, koq bisa gak tau Pusat Penghitungan Suara kubu kamu!"
"Jawab yang benar, gak tau atau gak ada?"
"Jangan sampai bibir kamu jadi keriting ya!"
"Kamu ini. Udah bersandiwara soal rumah dimolotov. Udah bikin tagar 2019gantibini. Udah ngasih data sesat, sekarang bilang gak tau?"
"Mau ngeledek ya? Ngasih angin surga ya? Mau lepas tangan ya? Mentang-mentang udah dapat 8 persen hasil jual STNK gratis dan SIM seumur hidup, lantas mau pergi ninggalin kawan kamu yang gila pengen jadi presiden?"

Si Dance hanya menunduk sambil menggigit bibirnya yang kenes. Dia terus memainkan jari jemarinya yang lentik sambil menjentikan ujung kukunya.

"Boleh saya ketawa?" kata Dance tiba-tiba.

"Ketawa buat apa?"

"Buat orang yang mau dijadiin ATM berjalan dan buat orang yang mau kami kibulin."