

TS
ariefcorps
#AyoHijrah Bank Muamalat Indonesia
Dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat), mengadakan kampanye #AyoHijrah. Konsep hijrah terkait transaksi keuangan yang ditawarkan meliputi tiga hal, di antaranya memulai, melengkapi dan menyempurnakan transaksi keuangan yang sesuai dengan syariat.
Chief Executive Officer (CEO) Bank Muamalat, Achmad K Permana, mengatakan kampanye #AyoHijrah ini juga dimaksudkan untuk mendukung perkembangan ekonomi syariah yang menjadi salah satu program utama pemerintah. Seperti diketahui saat ini pertumbuhan industri keuangan syariah saat ini masih minoritas. Market share keuangan syariah sekitar 5,7 persen. Berdasarkan data Statistik Perbankan Syariah, hingga akhir tahun lalu, total aset perbankan syariah baru mencapai Rp424,181 triliun.
Sebagai Bank Pertama berbasis Syariah, Bank Muamalat ingin berkiprah lebih dalam dalam pengembangan industri keuangan syariah di Indonesia. Diharapkan melalui kampanye tersebut kedepan kontribusi Bank yang belum lama mencatatkan diri di lantai bursa ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi syariah.
"Hijrah punya makna yang luas. Bagi yang belum berhijrah, kampanye ini bisa jadi momentum untuk memulai dan bagi yang sudah memulai berhijrah agar dapat melengkapi serta menyempurnakan diri dengan ajaran yang sesuai syariat," kata Achmad K. Permana di Muamalat Tower, Senin (8/10).
Dikatakannya, saat ini Bank Muamalat berkontribusi terhadap 15 persen pangsa pasar bank syariah secara nasional. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan di Indonesia pada tahun 2016 baru mencapai 29,16 persen. Sementara tingkat kesadaran literasi keuangan syariah pada tahun yang sama hanya 8,11 persen. Di sisi lain, pangsa pasar perbankan syariah saat ini masih berada di kisaran 5,7 persen.
Pada kampanye ini, Bank Muamalat sekaligus memperkenalkan nama baru untuk produk layanan perbankan dengan menyematkan kata Hijrah. Contohnya antara lain Tabungan iB Hijrah, Tabungan iB Hijrah Prima dan Deposito iB Hijrah.
Permana menambahkan, kampanye #AyoHijrah dilandasi oleh cita-cita perseroan yang ingin menjadi pusat ekosistem ekonomi syariah di Indonesia. Menurutnya, Bank Muamalat ingin turut membangun industri halal di dalam negeri yang diselaraskan dengan perkembangan teknologi digital.
"Peluang bank syariah untuk tumbuh masih amat besar. Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam dan pertumbuhan ekonomi juga cukup baik," imbuhnya.
Sebagai informasi, Bank Muamalat Indonesia dimiliki oleh pemegang saham Islamic Development Bank atau IDB 32,7 persen, Boubyan Bank, Kuwait 22 persen, Atwill Holdings Limited, Saudi Arabia 17,9 persen, National Bank of Kuwait 8,45 persen dan beberapa badan usaha dan individu lainnya. Boubyan Bank dimiliki oleh National Bank of Kuwait.
Chief Executive Officer (CEO) Bank Muamalat, Achmad K Permana, mengatakan kampanye #AyoHijrah ini juga dimaksudkan untuk mendukung perkembangan ekonomi syariah yang menjadi salah satu program utama pemerintah. Seperti diketahui saat ini pertumbuhan industri keuangan syariah saat ini masih minoritas. Market share keuangan syariah sekitar 5,7 persen. Berdasarkan data Statistik Perbankan Syariah, hingga akhir tahun lalu, total aset perbankan syariah baru mencapai Rp424,181 triliun.
Sebagai Bank Pertama berbasis Syariah, Bank Muamalat ingin berkiprah lebih dalam dalam pengembangan industri keuangan syariah di Indonesia. Diharapkan melalui kampanye tersebut kedepan kontribusi Bank yang belum lama mencatatkan diri di lantai bursa ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi syariah.
"Hijrah punya makna yang luas. Bagi yang belum berhijrah, kampanye ini bisa jadi momentum untuk memulai dan bagi yang sudah memulai berhijrah agar dapat melengkapi serta menyempurnakan diri dengan ajaran yang sesuai syariat," kata Achmad K. Permana di Muamalat Tower, Senin (8/10).
Dikatakannya, saat ini Bank Muamalat berkontribusi terhadap 15 persen pangsa pasar bank syariah secara nasional. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan di Indonesia pada tahun 2016 baru mencapai 29,16 persen. Sementara tingkat kesadaran literasi keuangan syariah pada tahun yang sama hanya 8,11 persen. Di sisi lain, pangsa pasar perbankan syariah saat ini masih berada di kisaran 5,7 persen.
Pada kampanye ini, Bank Muamalat sekaligus memperkenalkan nama baru untuk produk layanan perbankan dengan menyematkan kata Hijrah. Contohnya antara lain Tabungan iB Hijrah, Tabungan iB Hijrah Prima dan Deposito iB Hijrah.
Permana menambahkan, kampanye #AyoHijrah dilandasi oleh cita-cita perseroan yang ingin menjadi pusat ekosistem ekonomi syariah di Indonesia. Menurutnya, Bank Muamalat ingin turut membangun industri halal di dalam negeri yang diselaraskan dengan perkembangan teknologi digital.
"Peluang bank syariah untuk tumbuh masih amat besar. Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam dan pertumbuhan ekonomi juga cukup baik," imbuhnya.
Sebagai informasi, Bank Muamalat Indonesia dimiliki oleh pemegang saham Islamic Development Bank atau IDB 32,7 persen, Boubyan Bank, Kuwait 22 persen, Atwill Holdings Limited, Saudi Arabia 17,9 persen, National Bank of Kuwait 8,45 persen dan beberapa badan usaha dan individu lainnya. Boubyan Bank dimiliki oleh National Bank of Kuwait.
0
799
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan