Sandiaga Uno bukan orang bodoh. Gelar sarjananya di luar negeri. Sebagai pengusaha yg lumayan sukses, itung2annya tajem. Tapi kenapa sekarang kok nampak kek orang tolol, disandera sama sederet oportunis.

Kalo aja Sandiaga Uno cukup bernyali, trus tampil dan kasih info ke media, "Klaim kemenangan memang dari kubu saya, tapi saya pribadi tidak setuju. Saya pribadi menunggu hasil rekapan KPU." Memang akan ada hiruk pikuk dari kubu sono, tapi paling nggak, sedikit banyak publik akan simpati sama dia dan karir politik dia gak akan begitu ternoda. Mungkin dia bakal kehilangan temen2nya skrg yg menurut saya rada gila, tapi dia bakalan dapat jutaan apresiasi rakyat Indonesia yg masih pada waras.

Pilpres kali ini rada beda situasinya. Kalo yg dulu, biar kata Prabowo gagal jadi RI 1, legislatif dia yg pegang semua. Gagal bikin kabinet namun konco2nya masih bisa diakomodir masuk ke parlemen. Kalo sekarang, secara legislatif pun mereka tetep minoritas. Mau ditaro dimana Sandi? Sekaliber Sandi jadi anggota DPR biasa?

Kesalahan politiknya yg paling gede adalah bersanding dengan pasangannya sekarang. Tapi jika Sandi berani, Indonesia akan selalu ingat dia sebagai seorang ksatria diantara gerombolan pecundang. Bisa jadi popularitas dia bakalan naik dan ini bisa jadi modal dia kampanye di 2024 sbg org yg pegang prinsip.

Bisa jadi dia bakalan dicomot sama grup 01 untuk isi kabinet ato apalah. Tapi yg jelas, kesan yg ditinggalkan Sandi bener2 berbekas dan baunya positif. Sandi akan punya nilai jual lagi. Muda, kaya, dan berjiwa besar.

Harapan saya, ide ini biar hanya setitik tapi terbersit di benak Sandi terlepas dari (mungkin ada) hitung2an politik lainnya. Tapi percaya deh, berkaca dari 2014 kemaren, paling aman Sandi keluar dari gerbongnya dan ikut kata Rocky Gerung, "Stop dungu, pake akal sehat."