- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Yang harus ada di atas politik, ilmu pengetahuan bahkan teknologi : Akal Sehat


TS
adjielatief
Yang harus ada di atas politik, ilmu pengetahuan bahkan teknologi : Akal Sehat
Selamat datang di thread sederhana ini gan, di sini saya cuma mau ngangkat isu" yang akhir" ini hangat terjadi di negara kita tercinta.
Selamat membaca

Selamat membaca
Quote:

Quote:
Kemajuan teknologi pada revolusi industri 4.0 membuat negara kita Indonesia juga mengikuti kemajuan penggunaan teknologi, bahkan smartphone menjadi barang yang biasa digunakan, mulai dari anak" hingga orang tua. Namun, kemajuan penggunaan teknologi yang membuat penyebaran informasi semakin mudah ini, terkadang membuat kita terlalu fanatik dan bersemangat dalam menyebarkan informasi, yang membuat kita lalai pada 1 hal yang mendasar, yaitu,Akal Sehat. Dimana akal sehat kita tertutup oleh fanatisme, dan sayangnya, terkadang kita tidak sadar telah keluar dari zona sehat berteknologi. Berikut saya ambil contoh dari kehidupan sehari-hari kita yang sedang hangat dalam perbincangan kita gan, yang membuktikan bahwa kita harus berhati-hati dan tidak boleh menyingkirkan akal sehat dalam berteknologi.
Spoiler for 3 contoh realita:
Quote:
Tersebarnya hoax di grup whatsapp

Quote:

Menjelang pemilu 2019, semakin maraknya beredar informasi seputar kebohongan, yang ujungnya bertujuan untuk menjatuhkan salah satu pasangan atau orang yang maju dalam pemilu 2019, hal ini dapat terjadi karena kita menyingkirkan akal sehat dengan fanatisme, dimana jika ada informasi yang menjatuhkan lawan atau meninggikan pihak yang kita dukung, akan semakin mempercepat kita dalam memencet tombol share. Namun, hal itu dilakukan tanpa verifikasi dan penelusuran lebih lanjut terhadap informasi terkait. Nah, hal ini bisa berujung dalam perselisihan online di dalam grup. Sebenarnya, untuk menghindari hal tersebut, ada fase dimana kita memproses informasi lalu memilih, untuk menyebarkan atau tidak. Berikut adalah cara untuk menghindari semakin banyak nya persebaran hoax gan. Dikutip dari onesulsel.id.

Quote:

Quote:
Quote:
Terlalu cepat memviralkan sebuah kasus (Studi Kasus : Kasus Audrey)


Quote:
Baru saja, dunia maya gempar tentang pemberitaan tentang siswi SMP yang dianiaya oleh teman-temannya, di sini saya tidak fokus pada kasus tersebut, kita serahkan pada pihak yang berwajib dan kita doakan semoga diberikan yang terbaik dan adil bagi korban juga pelaku. Do'a dari saya, agar kasus ini segera selesai dan dapat diambil hikmahnya.
Nah, saya tidak ingin membahas lebih lanjut tentang kasus itu, yang ingin saya bahas adalah, bagaimana pola pikir netizen begitu cepatnya merespon kasus ini, hingga muncul trending topik di twitter dengan tagar #JusticeForAudrey, namun, tak lama kemudian, netizen dibuat heboh tentang fakta" lain terkait audrey, dan kemudian muncul tagar #AudreyJugaBersalah.
Sebuah paradigma terjadi, kebingungan akan kehebohan netizen yang disuguhi dengan informasi yang berbanding terbalik hanya dalam waktu singkat, lalu mengapa ini bisa terjadi ?
Tak lain dan tak bukan adalah jari kita mengetik terlalu cepat dibandingkan kita mengumpulkan informasi terlebih dahulu, karena kebanyakan kita hanya mengikuti arus, mengikuti isu" yang lagi trending, dan menyingkirkan akal sehat kita untuk berteknologi, namun, ketika ada pemberitaan lain, entah benar atau salah, kita ikut kebingungan dengan arus, lagi" kita hanya bisa ikut"an memasang tagar. Hal yang miris ketika kita lebih fokus dalam memviralkan sesuatu yang bahkan kita tidak kenal pelaku dan korban, kita tidak tau informasi mana yang benar, namun hanya ikut"an. Di situlah akal sehat kita mulai tersingkirkan.
Nah, saya tidak ingin membahas lebih lanjut tentang kasus itu, yang ingin saya bahas adalah, bagaimana pola pikir netizen begitu cepatnya merespon kasus ini, hingga muncul trending topik di twitter dengan tagar #JusticeForAudrey, namun, tak lama kemudian, netizen dibuat heboh tentang fakta" lain terkait audrey, dan kemudian muncul tagar #AudreyJugaBersalah.
Sebuah paradigma terjadi, kebingungan akan kehebohan netizen yang disuguhi dengan informasi yang berbanding terbalik hanya dalam waktu singkat, lalu mengapa ini bisa terjadi ?
Tak lain dan tak bukan adalah jari kita mengetik terlalu cepat dibandingkan kita mengumpulkan informasi terlebih dahulu, karena kebanyakan kita hanya mengikuti arus, mengikuti isu" yang lagi trending, dan menyingkirkan akal sehat kita untuk berteknologi, namun, ketika ada pemberitaan lain, entah benar atau salah, kita ikut kebingungan dengan arus, lagi" kita hanya bisa ikut"an memasang tagar. Hal yang miris ketika kita lebih fokus dalam memviralkan sesuatu yang bahkan kita tidak kenal pelaku dan korban, kita tidak tau informasi mana yang benar, namun hanya ikut"an. Di situlah akal sehat kita mulai tersingkirkan.
Quote:

Quote:

Quote:
Quick Count mana yang benar ???
Baru saja, pada tanggal 17 April 2019, kita baru saja melewati salah satu hari bersejarah di negeri ini, yaitu PEMILU 2019. Nah, paska dilaksanakannya pemilu, biasanya terdapat beberapa hasil, yaitu quick count, exit poll dan real count. Hingga data terkumpul di atas 90%, semua lembaga survei quick count yang terakreditasi oleh KPU menunjukan hasil bahwa pasangan 01 mengungguli pasangan 02 dengan selisih kurang lebih 10%. Hasil yang cukup jauh apabila dibandingkan dengan margin of error sebesar 1%. Akan tetapi, publik dibingungkan dengan adanya deklarasi dari kubu 02 yang menyatakan kemenangan berdasarkan exit poll serta real count yang dilakukan oleh pihak internalnya.
Lagi-lagi, di sini saya tidak akan mencampuri urusan kedua belah pihak dalam menyikapi hasil perhitungan sementara, namun, saya ingin mengajak untuk lebih menggunakan akal sehat dalam menyikapi informasi yang berbeda ini. Bahwa, perhitungan yang sebenarnya adalah milik KPU yang baru akan diumumkan secara resmi pada tanggal 22 Mei 2019. Apapun informasi maupun framing, dari siapa pun yang terkait perbedaan informasi harus disikapi dengan tenang, jaga etika demokrasi dengan tetap menghargai semua pihak yang sudah bersusah payah, meninggalkan kesempatan bersenang-senang dengan keluarganya, mengurangi jam tidurnya hanya agar memastikan bahwa PEMILU 2019 berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Jangan terlalu sibuk memikirkan quick count siapa yang benar, gunakan akal sehat kita, kawal dan dukung terus semua pihak yang menuntaskan PEMILU 2019 ini hingga akhir, karena siapa pun presiden kita, semoga yang terbaik untuk Indonesia.

Baru saja, pada tanggal 17 April 2019, kita baru saja melewati salah satu hari bersejarah di negeri ini, yaitu PEMILU 2019. Nah, paska dilaksanakannya pemilu, biasanya terdapat beberapa hasil, yaitu quick count, exit poll dan real count. Hingga data terkumpul di atas 90%, semua lembaga survei quick count yang terakreditasi oleh KPU menunjukan hasil bahwa pasangan 01 mengungguli pasangan 02 dengan selisih kurang lebih 10%. Hasil yang cukup jauh apabila dibandingkan dengan margin of error sebesar 1%. Akan tetapi, publik dibingungkan dengan adanya deklarasi dari kubu 02 yang menyatakan kemenangan berdasarkan exit poll serta real count yang dilakukan oleh pihak internalnya.
Lagi-lagi, di sini saya tidak akan mencampuri urusan kedua belah pihak dalam menyikapi hasil perhitungan sementara, namun, saya ingin mengajak untuk lebih menggunakan akal sehat dalam menyikapi informasi yang berbeda ini. Bahwa, perhitungan yang sebenarnya adalah milik KPU yang baru akan diumumkan secara resmi pada tanggal 22 Mei 2019. Apapun informasi maupun framing, dari siapa pun yang terkait perbedaan informasi harus disikapi dengan tenang, jaga etika demokrasi dengan tetap menghargai semua pihak yang sudah bersusah payah, meninggalkan kesempatan bersenang-senang dengan keluarganya, mengurangi jam tidurnya hanya agar memastikan bahwa PEMILU 2019 berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Jangan terlalu sibuk memikirkan quick count siapa yang benar, gunakan akal sehat kita, kawal dan dukung terus semua pihak yang menuntaskan PEMILU 2019 ini hingga akhir, karena siapa pun presiden kita, semoga yang terbaik untuk Indonesia.
Quote:

Quote:
Ketika jari jemari mengetik
Tak perlu ada yang terusik
Ketika mulut berbicara
Tak perlu ada yang terluka
Teknologi semakin canggih
Semoga tidak ceroboh untuk berdalih
Informasi cepat disebar, bukan berarti tak perlu sabar
Semua yang diucap, kelak akan dimintai tanggung jawab
Semua yang dilepas, kelak akan diusut tuntas
Ada yang terlupakan dibalik gemerlap teknologi, meningginya ilmu dan serunya berpolitik dengan semua euforia nya
Adalah akal sehat kita.
Tak perlu ada yang terusik
Ketika mulut berbicara
Tak perlu ada yang terluka
Teknologi semakin canggih
Semoga tidak ceroboh untuk berdalih
Informasi cepat disebar, bukan berarti tak perlu sabar
Semua yang diucap, kelak akan dimintai tanggung jawab
Semua yang dilepas, kelak akan diusut tuntas
Ada yang terlupakan dibalik gemerlap teknologi, meningginya ilmu dan serunya berpolitik dengan semua euforia nya
Adalah akal sehat kita.
Terimakasih sudah mampir gan, semoga thread sederhana ini bisa bermanfaat untuk kita semua...






Diubah oleh adjielatief 21-04-2019 00:30
12
5.3K
Kutip
56
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan