Hello guys, Are you happy now?

I need to know but ya saya nggak terlalu peduli juga sih hehehe. Apapun yang kamu rasakan sekarang ya semoga selalu bahagia. Jika sedih jika patah hati jika pengharapan atas mimpimu bertolak balik dari kenyataan, tetaplah tersenyum. Stay cool Stay happy and Keep smile. Hidupmu tidak akan berakhir semudah itu kan?

Ada satu kata yang sedang ramai diperbincangkan saat ini, dijadikan barang dagangan hoax sana hoax sini. Gosip-gosip yang sudah jadi candu di semua kalangan yang membuat kebingungan dimana-mana untuk menentukan siapa benar siapa salah. Kata itu adalah Pemilu!

Pesta demokrasi itu sudah dimulai dalam hitungan yang singkat 1 2 3 dan boom! Beberapa orang merasa cemas, gemas tiada terkira akan menanti apakah ia akan terpilih kembali. Dan disisi lainnya, ada orang yang belum pernah terpilih berharap-harap kali ini ia tidak akan kecewa lagi. Dan pesanku untukmu yang nantinya akan kecewa, jangan baper ya.

Beberapa hari yang lalu sempat viral sebuah bukti foto lembaran kertas pemilih yang bertuliskan "Koruptor Semuanya". Jujur secara pribadi itu benar. Tak peduli jika si calon wakil rakyat membantahnya, mencoba untuk menutupinya dengan sebuah janji karena pada akhirnya janji itu hanya sekedar janji. Tapi untungnya tak setiap orang yang terpilih akan berperilaku seperti itu.

Korupsi adalah salah satu keserakahan paling hakikih yang sepertinya enggan pergi mengganggu dan menggerogoti uang negeri. Setiap calon akan berjanji dan berucap lantang "Anti Korupsi" tapi anehnya di tengah masa pengabdiaannya nanti dia akan mengingkari janji tersebut. Semoga tidak ya!

Apa sih yang kurang?
Begitulah pemikiran dangkal orang awam. Kaya, cerdas, dan berpendidikan tapi kenapa masih saja mau korupsi? Sejujurnya di setiap tahun pemilu harapan untuk Indonesia lebih baik selalu menjadi doa. Jauh dari Narkotika. Jauh dari konflik antar negara, suku, dan perang saudara. Jauh dari pencurian uang rakyat, pencurian ikan, dan pencurian budaya. Jauh dari sosok-sosok orang yang mencari simpati. Jauh dari apapun hal-hal keburukan.

ya, namanya kehidupan dimana kita hanya berharap bahwa keinginan kita akan sama dengan orang yang mewakili kita diatas kursi. Dan jika berbeda rasanya sangat kesal dan menyesal, kenapa saya memilih koruptor seperti anda?

Statistik dan data sudahlah jadi bukti korupsi adalah penyakit negeri. Di setiap tahun pemilu seolah-olah menjadi ajang mencari pencuri terbaru yang suatu hari nanti jika tertangkap mereka akan bilang "saya di fitnah", "saya khilaf". Dan yang paling seru justru mereka yang mengeruk paling dalam akan mendapatkan hukuman yang paling ringan. Sudahlah korupsi dan ternyata keadilan nampaknya mulai usang dimana akan selalu ada kata yang populer saat ini "Tajam ke bawah, tumpul ke atas".

Kadang aku merasa disini sudah tak ada keadilan sama rata. Dan selamat untuk pemenang ajang mencari pencuri terbaru. Semoga semoga dan selalu menjadi semoga anda yang terpilih memenuhi sumpah kepada negeri, anda tidak akan menjadi penjahat negeri. Sudah cukup kami menderita dan kebingungan atas aksi pencurian anda.


Dari teman dan sahabatmu, I'm sorry ya.