Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

n4z1.v8Avatar border
TS
n4z1.v8
Pendukung Jokowi-Ma'ruf Sambut Kemenangan di AS

Pendukung Jokowi-Ma'ruf Sambut Kemenangan di AS

Jakarta, CNN Indonesia -- Para relawan dan pendukung Calon Presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin di sejumlah wilayah di Amerika Serikat (AS) merayakan kemenangan paslon unggulannya usai pemilu 2019 yang digelar Rabu (17/4).

Penghitungan suara digelar di beberapa kota seperti Chicago, Houston, New York, San Fransisco, dan Washington DC. Ratusan relawan hadir, menyambut kemenangan pasangan 01.

Melky Tirtasaputra, saksi Paslon 01 untuk KSK Philadelphia di KJRI New York sengaja hadir untuk menyaksikan penghitungan suara. Dia mengatakan bahwa pemilu kali ini sangat berbeda.

"Silent majority telah berbicara. Kami ingin supaya ke-Bhinekaan dan kemajemukan yang merupakan kekuatan NKRI terus terjaga," ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis (18/4).

Hal senada disampaikan oleh Jeffry Simanjuntak, saksi Paslon 01 yang rela mengemudi 5 jam dari Dover, New Hampshire untuk menyaksikan penghitungan suara ini.

"Kita terus memperjuangkan suara yang tersisa dan suara cadangan agar bisa dipergunakan maksimal. Saya sangat terharu melihat para pemilih yang menunggu sampai jam 11:00 malam untuk ikut dapat memilih," ujarnya.

Turut hadir dalam penghitungan suara di KJRI New York beberapa tokoh masyarakat dan koordinator Relawan Jokowi NY Aryani Hamid dan Yayuk Kristanto.

Sementara itu, di Washington, DC, penghitungan suara di KBRI Washington juga dihadiri oleh Tricia Sumarijanto, yang juga merupakan penggagas gerakan konsolidasi nasional Amerika BerSATU yang sukses menyatukan 36 negara bagian di AS untuk Jokowi - Ma'ruf.

Tricia menyatakan bahwa ia sangat terkesan atas kepedulian masyarakat terhadap tanah air. "Seluruh relawan bekerja keras dengan ikhlas dan tanpa pamrih demi Pak Jokowi. Sekarang, mari kita semua gaspol dan mendukung pemerintah untuk program lima tahun mendatang," ujar dia. Sementara itu penghitungan suara dari TPS Los Angeles masih berlangsung pada saat ini.
(ain/ain)
Sumber

===========================

Melihat fenomena Pilpres tahun ini memang terasa berbeda dengan Pilpres 2014. Antusiasme rakyat Indonesia disegala penjuru dunia begitu menakjubkan. Dari yang melakukan perjalanan ratusan kilometer untuk menuju TPS, menunggu giliran hingga malam, sampai antri dengan sabar agar dapat giliran mencoblos.

Lantas, benarkah tahun 2019 ini silent majority berbicara dan menunjukan eksistensinya?

Iya.

Nampaknya tragedi Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 membangunkan mereka yang selama ini tak peduli dengan hak suaranya. Betapa isu sektarian, politik identitas, dan serangan hoax saat Pilkada DKI Jakarta terasa kental sekali polanya ingin diulang di Pilpres 2019 ini, dengan pelaku-pelaku yang sama, niat yang sama, dan syahwat kekuasaan yang sama. Ini yang membuat mereka, yang peduli dengan negeri yang majemuk ini, tergerak hatinya untuk menggunakan hak pilih mereka meskipun harus bertaruh apapun juga.

Dan nampaknya ada kubu yang terjebak dengan permainan sekelompok orang buat memainkan isu politik identitas ini. Mulutmu harimaumu. Pada akhirnya semua narasi yang dikeluarkan itu memangsa diri mereka sendiri.

Pilpres 2019 yang sejak awal dibayang-bayangi oleh golput dengan perkiraan sebesar 30% lebih akhirnya berlalu dan bisa menepis kekhawatiran itu. Tapi andai golput sebesar 30% itu terjadi, maka bisa dipastikan kubu 01 benar-benar terkena getahnya. Kejadiannya bisa sama dengan Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.

Ternyata masih banyak yang peduli dengan NKRI.
Mereka tak mau NKRI tercabik-cabik oleh para badut bertopeng ulama, ustadz, politikus, artis, dan lain-lain yang memainkan orkestra sumbang atas nama penistaan agama, kriminalisasi ulama, bela ummat, sampai mengancam Allah.

Berterimakasihlah kepada mereka, para silent majority yang akhirnya keluar juga, yang menyambut himbauan Jokowi.

Semoga jika kita diberi umur hingga bisa menyaksikan Pilpres tahun 2024, tak ada lagi drama politik identitas, tak ada lagi narasi-narasi sampah yang membuat rakyat muak.

Kepada Presiden Jokowi, tetaplah membangun seluruh wilayah NKRI tanpa kecuali.

Membangun infrastruktur di Sumbar, NTB, dan Jabar.
Membangun SDM di Sumbar, NTB, dan Jabar.
Membangun sarana pendidikan di Sumbar, NTB, dan Jabar.
Membangun apapun demi kemajuan masyarakat Sumbar, NTB, dan Jabar.

Dan tentunya juga wilayah propinsi lain dari Sabang sampai Merauke.

Dan 'benahilah' mereka yang suka memprovokasi rakyat. Saatnya 5 tahun kedepan agak keras terhadap mereka. Yakinlah, rakyat dibelakang Bapak. Mereka nampaknya butuh bukti kalau Bapak Presiden tidak lemah seperti tuduhan para pendengki selama ini.

Keras bukan berarti Otoriter.
Tegas tidak harus bisa Orasi.

Demikian.

tien212700
tien212700 memberi reputasi
6
2.3K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan