AboeyyAvatar border
TS
Aboeyy
Pakai Kaus dan Celana Pendek, Pria Ini Mampu Redam Pertikaian Kopassus Vs Marinir


Quote:

Ini bukan kisah atau adaptasi kisah lelucon seorang Satpam yang mampu melerai pertikaian bersenjata antara seorang TNI dan Polisi, karena ternyata keduanya adalah anak Satpam itu sendiri. Tapi ini adalah kisah nyata yang pernah terjadi, antara pasukan Kopassus dan Marinir, yang sudah saling siap untuk menyerang dengan persenjataan lengkap. Namun dengan keberanian dan ketegasan seorang pria yang berbaju kaus olahraga dan celana pendek, akhirnya ‘pertempuran’ antar elit pertahanan negara itu dapat dicegah dan didamaikan.
***
Peristiwa itu terjadi pada tahun 1964, ketika pasukan Kopassus dan Marinir sama-sama mengadakan latihan di Lapangan Benteng, Jakarta Pusat. Saat itu Kopassus sedang berlatih mengendarai mobil, sedangkan Marinir latihan Baris Berbaris.

Entah siapa yang memulai, ketika kedua pasukan itu berpapasan, mereka saling ejek, sehingga akhirnya terjadi kontak fisik, di dekat Markas Marinir. Akibatnya, beberapa anggota dari kedua belah pihak terluka.

Karena jumlah Marinir lebih banyak, maka Kopassus menghubungi teman-temannya di Cijantung untuk meminta bantuan. Beberapa rombongan Kopassus pun segera turun, menumpang truk menuju lokasi kejadian.

Melihat iring-iringan truk berisi tentara bersenjata lengkap, suasana Ibukota Jakarta menjadi begitu mencekam. Masyarakat sangat khawatir jika terjadi bentrok bersenjata antara kedua pasukan TNI tersebut. Meski demikian, sebagian masyarakat masih ada yang berani berdiri di pinggir jalan atau di halaman rumah untuk menyaksikan konvoi itu.

Saat anggota Kopassus semakin banyak yang berdatangan, kedua pasukan ini sudah mulai mempersiapkan berbagai senjata, mulai dari sangkur, senapan serbu, hingga bazooka. Keduanya sudah saling berhadapan, dan siap untuk saling serang dengan peralatan tempur tersebut.
***
Di saat suasana yang begitu genting, Komandan Batalion I Kopassus, yaitu Mayor Benny Moerdani (BM) baru saja pulang dari Senayan, setelah bermain tenis.

Benny Moerdani

Dia masih mengenakan pakaian olahraga, baju kaus dan celana pendek. Di tengah jalan, ia melihat iring-iringan truk yang penuh dengan anggota Kopassus, keluar dari markas, sehingga ia curiga dan menduga ada sesuatu yang tidak beres sedang terjadi. Maka dengan tergesa-gesa, BM mendahului/menyalib truk-truk tersebut.

Di sepanjang jalan, BM melihat masyarakat terlihat begitu panik dan takut. Maka BM pun segera berhenti sebentar untuk bertanya kepada warga apa yang sedang terjadi. Dari penjelasan warga, akhirnya BM mengetahui bahwa sedang terjadi bentrok antara pasukan Kopassus yang dipimpinnya dengan pasukan Marinir.

BM bergegas menuju RSPAD untuk mengecek kebenaran hal tersebut. Dan ternyata benar, di sana ia melihat beberapa korban dari kedua belah pihak. Karena itu, ia segera menuju Asrama Marinir di Kwini.

Tanpa pengawal, tanpa senjata atau alat safety lainnya, bahkan masih mengenakan pakaian olahraga, BM dengan berani masuk ke asrama Marinir, di mana kedua pasukan sudah saling siap menyerang dengan senjata yang terkokang.

Ketika melewati Pos Jaga, di sana ada puluhan anggota Marinir yang siap tempur. Untungnya ada salah seorang dari mereka yang mengenal BM dan memberi hormat kepadanya. Ternyata orang itu adalah anak buah BM ketika Operasi Trikora di Irian Barat.

Maka BM segera menyuruh prajurit tersebut untuk memanggil Komandan Marinir. Dan ternyata sang Komandan, yaitu Mayor Saminu, adalah teman akrab BM ketika di Solo.

Tanpa basa basi, BM segera meminta Samino agar menarik pasukannya masuk ke dalam asrama, dan jangan keluar, kecuali diserang duluan. Dan BM sendiri berjanji akan mengontrol anak buahnya.

"Sudahlah. Jaga pasukanmu, jangan keluar asrama. Saya akan tertibkan anak-anak yang di sana. Kalau kamu diserang silakan saja, mau nembak atau apa, terserah. Tapi saya minta jangan ada anggotamu yang keluar asrama."

Itulah ucapan BM, lalu bergegas keluar asrama. Sementara pasukan Kopassus sudah menduduki asrama perawat putri yang tidak jauh dari asrama Marinir. Bahkan saat itu mereka sudah benar-benar ingin menyerbu, sebab mereka mendengar kabar bahwa BM, pimpinan mereka, telah ditangkap oleh anggota Marinir.

Namun alangkah terkejutnya mereka, ketika melihat BM keluar dari asrama dengan pakaian olahraga, lalu menghampiri mereka sambil teriak marah-marah: "Sudah, sudah! Pulang kalian semua!"

Mendengar perintah itu, semua pasukan Kopassus segera menaiki truk, lalu kembali ke markas mereka. Akhirnya, bentrok bersenjata itu dapat dicegah dan didamaikan oleh BM, yang pada puncak karirnya pernah menjabat sebagai Panglima ABRI. (*) Ref
Diubah oleh Aboeyy 15-04-2019 15:23
sahaludin83
roland_cld
tien212700
tien212700 dan 31 lainnya memberi reputasi
30
28.3K
103
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan