Pemilu akhirnya telah selesai dilaksanakan dan telah berlalu, rakyat indonesia telah memilih pemimpin dan wakil rakyat lima tahun ke depan. Hasilnya pun sudah mulai terlihat, hal ini mulai nampak dari penghitungan quick count yang dilakukan dari lembaga survey. Meskipun itu hanya gambaran semata, namun biasanya hasil tak jauh beda dengan hitungan real dari KPU.
Credit : pemilu.com
Setiap orang tentu merasa harap-harap cemas dengan jagoannya masing-masing di pemilu dan tak ingin jagoannya kalah. Hal ini terlihat dari cerminan status setiap orang yang selalu menjagokan pilihannya. Pemilu memang sudah usai, namun pastinya selalu ada catatan-catatan menarik seputar pemilu tahun ini, dari ane sendiri ada beberapa catatan menarik seputar pemilu kali ini, apa sajakah itu? Berikut paparannya..
Quote:
1. Partai Baru tak lolos PT
Credit : asuransi365.com
Untuk pemilu tahun ini, partai baru yang ikut berkompetisi tidak lolos PT atau ambang batas untuk duduk di parlemen. Partai baru di tahun 2019 ini yaitu Partai Perindo, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Berkarya dan juga Partai Garuda. Dalam hitungan quick count berbagai lembaga survey partai baru dipastikan tak lolos ambang batas, jikapun ada yang lolos peluangnya sangatlah kecil. Sementara itu partai lama seperti PKPI, Partai Bulan Bintang, dan Partai Hanura sudah dipastikan tak lolos ke parlemen di periode 2019-2024.
Quote:
2. Kejutan dari Kontestan partai politik
Credit : mojok.co
Kejutan di pemilu kali ini justru terlihat di pertarungan kontestan partai politik, Partai PKS misalnya dalam prediksi survey disebutkan terancam gagal lolos ke parlemen namun dalam kenyataannya dari hitungan cepat berbagai lembaga survey meraih suara 8-9%. Banyak faktor mengapa partai ini mengejutkan mulai dari mesin partai yang solid hingga programnya yang menarik masyarakat. Begitu juga dengan partai PPP yang sedang dilanda masalah korupsi petingginya pun dipastikan kemungkinan besar lolos parlemen kembali. Berbanding terbalik dengan Partai PSI yang digadang-gadang berpeluang lolos ke parlemen justru terpuruk dan gagal di pemilu tahun ini, ada beberapa faktor yang mempengaruhi partai PSI gagal lolos seperti kontroversi menentang poligami dan perda syariah dan tak adanya caleg PSI di lain daerah seperti di daerah kab/kota ane tak ada satupun caleg dari partai PSI.
Quote:
3. Banyak iklan belum tentu menang
Credit : mmc.tirto.id
Partai yang banyak beriklan belum tentu menang pemilu, hal ini terlihat di tahun ini dimana berdasar dari data yang di dapat dari tirto.id, partai yang banyak beriklan yaitu partai Perindo, partai PSI dan hanura tak lolos ke parlemen dan peluang untuk lolosnya sangatlah tipis sekali.
Quote:
4. Pilpres Rasa Lama dengan hasil tak jauh beda
Credit : kompas.com
Pilpres tahun ini bagi ane pribadi sedikit hambar karena merupakan rematch dari pilpres 2014 dengan kemungkinan hasil yang tak jauh beda. Meskipun dengan beda cawapres namun tetap saja tak terlalu menarik bagi ane pribadi karena bara yang sempat mau padam kembali membara antar kedua kubu. Gerakan Ganti Presiden di tahun 2018 pada awalnya terlihat efektif dengan banyaknya dukungan, namun pada penyelesaian akhirnya kurang tepat karena memilih Prabowo kembali untuk menjadi lawan Jokowi. Alhasil Hasilnya pun tak jauh beda dimana Jokowi dalam hitungan Quick Count berbagai lembaga survey unggul kembali atas Prabowo. Yang lebih mengejutkan bagi ane fenomena di tahun 2014 terjadi di 2019 dimana Prabowo kembali mengklaim kemenangan dan melakukan sujud sukur kembali, padahal perhitungan real KPU belum terlihat Hasilnya. Lalu siapakah pemenang sesungguhnya di pemilu kali ini? Jokowi atau Prabowo? Tentunya kita harus menunggu pengumuman hasil resminya dari KPU.
Quote:
5. Waspada pada kabar yang simpang siur
Credit : screenshot status facebook
Hal yang menjadi catatan menarik dari ane adalah perlunya kehati-hatian dalam mencerna kabar politik hari ini karena kabar yang ada belum tentu benar seperti status di media sosial yang menyatakan anis kalah di Quick Count pilgub DKI dan menang di penghitungan real oleh KPU, jelas ini kabar yang keliru dan bisa mengecoh orang yang langsung begitu saja menerima kabar yang ada. Padahal jika di cek justru anis baswedan yang berdampingan dengan sandiaga uno saat itu menang di Quick Count dan Penghitungan Real KPU. Untuk itulah kabar yang simpang siur seharusnya jangan dipercayai sebelum di kroscek terlebih dahulu.
Demikian catatan-catatan menarik seputar pemilu menurut ane, agan dan sista ingin menambahkan atau menanggapi? Silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya.
Sumber :
Opini Pribadi Dan di olah dari berbagai sumber (via google)
Sumber 1
Sumber 2
Sumber gambar via google images dan facebook