- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ironi Sandiaga: Kampanye di 1.550 Titik, Kalah di TPS Sendiri


TS
biaseaje
Ironi Sandiaga: Kampanye di 1.550 Titik, Kalah di TPS Sendiri

Sandiaga Uno (Raja Adil/detikcom)
Quote:
Jakarta - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno ternyata kalah di Tempat Pemungutan Suara (TPS) tempatnya mencoblos. Padahal, dia sudah berkampanye keliling Indonesia.
Bahkan Sandi mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) pada Rabu (10/4) lalu atas catatan kampanyenya yang mencapai 1.550 titik di Republik ini. Wakil Direktur Muri Osmar Semesta Susilo kepada Sandiaga di acara Jakarta YES 2019 di Istora Senayan saat itu. Kampanye Pilpres 2019 ini butuh stamina.
"Saya sudah kunjungan sebanyak 1.550 kunjungan selama tujuh bulan terakhir, dan dalam kampanye terbuka rapat umum ini 10 hari sangat intens, jadi ini memang membutuhkan fisik yang kuat," kata Sandi saat berkampanye di Surabaya, Kamis (4/4/2019).
Dalam kampanyenya, Sandiaga selalu berdialog mendengarkan keluh kesah warga. Aspirasi akar rumput dia jadikan bahan untuk merumuskan ide, termasuk ide yang dia kemukakan saat debat capres-cawapres. Nama-nama warga yang dia temui di titik-titik kampanye sering dia sebut juga, misalnya Ibu Nia, Ibu Nurjanah, dan lainnya. Pada debat 13 April kemarin, capres Joko Widodo (Jokowi) sempat mengkritik bahwa keluhan warga-warga tersebut tak bisa dijadikan tolok ukur ekonomi makro. Sandiaga menyebut bahwa orang-orang itu memang dia temui saat kampanye, dan keluh kesah itu dia katakan sebagai fakta.
"Pertama-tama, mungkin saya memohon maaf kepada Bapak Presiden, ke Pak Jokowi, karena nama-nama seperti Ibu Nia, Ibu Nurjanah adalah tokoh-tokoh yang saya temui dalam 1.550 kunjungan kami," sebut Sandiaga di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Rangkaian kampanye di ribuan titik itu berakhir saat masa tenang usai debat. Sandiaga bersiap nyoblos di TPS 02 Kelurahan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019). Namun terlebih dahulu, pukul 06.58 WIB, dia sungkem kepada orang tuanya, Razif Halik Uno dan Mien Uno. Sandiaga ditemani istrinya Nur Asia dan ketiga orang anaknya.
Setelah itu, Sandi dan istrinya berjalan ke TPS dan tiba di lokasi pukul 07.37 WIB. Mien Uno serta dua anak Sandiaga, Aneesa Atheera Uno dan Amyra Atheefa Uno juga ikut ke TPS. Semuanya mengenakan baju putih.
Hari beranjak siang, penghitungan suara di TPS 02 Selong dimulai pukul 14.15 WIB dan selesai dalam 45 menit. DPT di TPS mencapai 237 orang dengan jumlah suara masuk 210. Jumlah surat suara tercoblos sempat dihitung panitia saat membuka kotak suara.
Dari hasil hitung surat suara, hasilnya Jokowi-Ma'ruf menang dengan perolehan 133 suara. Sementara itu, Prabowo-Sandiaga memperoleh 76 suara. Ada satu surat suara tidak sah. Ini menjadi semacam ironi, Sandiaga berkampanye ke 1.550 titik hingga memecahkan rekor Muri, namun dia kalah di TPS tempatnya mencoblos.
Bahkan Sandi mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) pada Rabu (10/4) lalu atas catatan kampanyenya yang mencapai 1.550 titik di Republik ini. Wakil Direktur Muri Osmar Semesta Susilo kepada Sandiaga di acara Jakarta YES 2019 di Istora Senayan saat itu. Kampanye Pilpres 2019 ini butuh stamina.
"Saya sudah kunjungan sebanyak 1.550 kunjungan selama tujuh bulan terakhir, dan dalam kampanye terbuka rapat umum ini 10 hari sangat intens, jadi ini memang membutuhkan fisik yang kuat," kata Sandi saat berkampanye di Surabaya, Kamis (4/4/2019).
Dalam kampanyenya, Sandiaga selalu berdialog mendengarkan keluh kesah warga. Aspirasi akar rumput dia jadikan bahan untuk merumuskan ide, termasuk ide yang dia kemukakan saat debat capres-cawapres. Nama-nama warga yang dia temui di titik-titik kampanye sering dia sebut juga, misalnya Ibu Nia, Ibu Nurjanah, dan lainnya. Pada debat 13 April kemarin, capres Joko Widodo (Jokowi) sempat mengkritik bahwa keluhan warga-warga tersebut tak bisa dijadikan tolok ukur ekonomi makro. Sandiaga menyebut bahwa orang-orang itu memang dia temui saat kampanye, dan keluh kesah itu dia katakan sebagai fakta.
"Pertama-tama, mungkin saya memohon maaf kepada Bapak Presiden, ke Pak Jokowi, karena nama-nama seperti Ibu Nia, Ibu Nurjanah adalah tokoh-tokoh yang saya temui dalam 1.550 kunjungan kami," sebut Sandiaga di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Rangkaian kampanye di ribuan titik itu berakhir saat masa tenang usai debat. Sandiaga bersiap nyoblos di TPS 02 Kelurahan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019). Namun terlebih dahulu, pukul 06.58 WIB, dia sungkem kepada orang tuanya, Razif Halik Uno dan Mien Uno. Sandiaga ditemani istrinya Nur Asia dan ketiga orang anaknya.
Setelah itu, Sandi dan istrinya berjalan ke TPS dan tiba di lokasi pukul 07.37 WIB. Mien Uno serta dua anak Sandiaga, Aneesa Atheera Uno dan Amyra Atheefa Uno juga ikut ke TPS. Semuanya mengenakan baju putih.
Hari beranjak siang, penghitungan suara di TPS 02 Selong dimulai pukul 14.15 WIB dan selesai dalam 45 menit. DPT di TPS mencapai 237 orang dengan jumlah suara masuk 210. Jumlah surat suara tercoblos sempat dihitung panitia saat membuka kotak suara.
Dari hasil hitung surat suara, hasilnya Jokowi-Ma'ruf menang dengan perolehan 133 suara. Sementara itu, Prabowo-Sandiaga memperoleh 76 suara. Ada satu surat suara tidak sah. Ini menjadi semacam ironi, Sandiaga berkampanye ke 1.550 titik hingga memecahkan rekor Muri, namun dia kalah di TPS tempatnya mencoblos.
Mungkin ini awal Pak Uno mulai cegukan...

Spoiler for Sumber:
Diubah oleh biaseaje 18-04-2019 08:37
1
3.2K
Kutip
50
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan