Anti Bolos Nyoblos Club


Tanggal 17 April 2019 adalah salah satu waktu yang penting buat bangsa Indonesia karena merupakan hari Pemilu. Sebagai anggota Anti Bolos Nyoblos Club maka ane harus ikut nyoblos dong.

5 menit untuk 5 tahun

Agan dan Sista pasti sering baca atau dengar istilah ini, tapi beneran butuh waktu 5 menit atau bahkan lebih buat nyoblos. Surat suara yang berjumlah 5 dan lebar-lebar itu menjadi kendala buat kebanyakan orang. Sehingga waktu pencoblosan menjadi lama.

Waktu itu ane datang sekitar jam 09.30 lalu duduk antri bersama warga lain. Sembari nunggu, kita ngobrol dengan orang yang duduk di sebelah. Maklum udah lama nggak ngobrol.

Ane nyoblos di TPS 04 di Butuh Temanggung tapi domisili sudah di Kedu. Padahal TPS yang di Kedu itu ada di depan rumah ane.

Ketika ngantri, ane dan suami jadi mengamati wajah orang-orang yang mengantri. Ada yang karena kebingungan jadi tanya sama sebelahnya. Ada yang dibaca dulu nama kandidat satu-satu. Para lansia juga semangat banget buat nyoblos sampai ada kejadian bikin heboh.

Petugas memanggil nama salah seorang ibu. Ibu yang duduk beberapa kursi di depanku maju. Sambil jalan, beliau meyakinkan petugas kalau yang dipanggil itu dia. Pas hampir sampai ke meja ada ibu yang masuk ke gedung dan berjalan cepat ke meja terus menerima surat suara terlebih dahulu. Akhirnya kedua ibu dipanggil dan ditanyai namanya. Ternyata ibu yang duduk di depanku itu namanya tidak sesuai dengan yang dipanggil. Akhirnya beliau duduk lagi.

Setelah menunggu satu jam lebih akhirnya nama suami dipanggil. Ane juga siap-siap nih karena masuknya kan bareng, pasti berurutan dipanggilnya.

Nama ane dipanggil. Maju ke depan buat nerima surat suara sambil kasih senyum ke petugas, kebetulan petugas masih saudara. Bukan karena mau tepe-tepe.

Sampai di bilik suara eh bilik sebelah goyang-goyang. Ternyata itu karena paksu kesulitan membuka kertas suara.

Ane langsung buka kertas suara milik presiden. Abis dicoblos, dilipat lagi. Masih mudah nih. Pas raih kertas kedua agak kesulitan lipat lagi. Akhirnya ane cuma buka ujungnya, pas kelihatan sasaran langsung coblos aja. Nggak perlu buka blak, dan kesulitan untuk melipat lagi.

Setelah memasukkan surat suara ke kotak pemilihan. Ane mencelupkan jari kelingking ke tinta ungu. Sebagai tanda tintaku untuk Indonesia.

Sayangnya nggak bisa foto TPS karena hp ditinggal di rumah. Jadi fotonya setelah sampai di rumah saja.



Semoga siapa pun yang jadi presiden bisa membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik. Rakyat lebih cerdas tapi tetap santun. Pembangunan merata hingga kesejahteraan rakyat meningkat. Amin.

Abis nyoblos. Istirahat sebentar di rumah terus berangkat kerja. Setelah menggunakan hak, tetap harus melakukan kewajiban dong.