erryqueryAvatar border
TS
erryquery
Harap-harap Cemas Menanti Hasil Real Count KPU
Quick count alias penghitungan cepat Pilpres 2019 telah dilangsungkan. Hasil penghitungan awal akan didapatkan berdasarkan apa yang disebut quick count, karena suara dihitung secara terbuka di TPS. Quick count diharapkan akan selesai dalam waktu dua jam.

Oleh: Desert Herald

Warga Indonesia menunggu quick count alias ‘penghitungan cepat’ setelah pemilihan umum terbesar di negara ini. Pemilihan presiden dan legislatif Indonesia telah berakhir, dengan puluhan juta orang memberikan suara tanpa hambatan yang berarti.

Hasil penghitungan awal akan didapatkan berdasarkan apa yang disebut quick count, karena suara dihitung secara terbuka di TPS. Quick count diharapkan akan selesai dalam waktu dua jam.

Persaingan dalam pemilihan presiden mengadu Joko Widodo (Jokowi) dan calon wakil presidennya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin, melawan saingannya, pensiunan jenderal Prabowo Subianto dan pengusaha multi-jutawan Sandiaga Uno.

Warga di dua kabupaten di Jayapura, ibu kota provinsi Papua yang bergejolak di timur Indonesia, tidak dapat memberikan suara setelah surat suara dan kotak suara tidak terkirim ke sana.

Yosina, seorang penduduk di distrik Abepura, mengatakan: “Kami sangat kecewa, kami menunggu dengan percuma sejak pagi ini. Kami ingin memberikan suara, tetapi kotak suara tidak ada.”

Petugas polisi mendorongnya menjauh dari tempat pemungutan suara setelah dia berteriak, “Ini adalah tanda tanya besar bagi kami, jangan membodohi kami, kami ini pintar, jangan bermain-main dengan kami.”

Theodorus Kosay, ketua komisi pemilihan provinsi, mengatakan masalah muncul karena keterlambatan mengganti surat suara yang rusak dan kurangnya sukarelawan. Pemilihan di dua kabupaten yang terkena dampak ditunda hingga Kamis, 18 April 2019.

Jokowi dan Ma’ruf berusaha memproyeksikan diri mereka sebagai progresif namun religius, dengan slogan kampanye “Memajukan Indonesia.”

“Saya seorang nasionalis,” kata Jokowi saat pengumuman pencalonannya pada Agustus 2018. “Beliau (Ma’ruf) adalah tokoh agama yang taat. Kami saling melengkapi dengan baik.”

Prabowo, yang telah dituduh melakukan pelanggaran HAM, mencalonkan diri melawan Jokowi pada tahun 2014, sementara Sandiaga adalah seorang pengusaha yang menghabiskan beberapa bulan sebagai wakil gubernur Jakarta, setelah demonstrasi massa melawan Basuki Tjajaha Purnama (juga dikenal sebagai Ahok) yang dituduh—dan kemudian dihukum—karena penistaan agama.

Sebelumnya, surat suara dikirim dengan pengawalan keamanan ke daerah-daerah terpencil di negara itu dengan pesawat, speedboat, kano dan kuda tunggangan.

Dua speedboat dimanfaatkan sebagai tempat pemungutan suara (TPS) bergerak untuk penduduk di rangakaian Kepulauan Seribu di utara Jakarta.

“Meskipun beberapa orang apatis, saya pikir penting untuk memilih untuk masa depan Indonesia. Pilih dengan hati nurani Anda,” kata Hadi Wiguna, yang sedang mengantri untuk memberikan suara di TPS di Jakarta Pusat.

Puting beliung di Jawa Timur pada Selasa (16/4) malam menghancurkan dua TPS di sebuah desa dan memutus aliran listrik ke dua TPS lainnya, memaksa pihak berwenang untuk memindahkan surat suara ke daerah-daerah yang lebih aman, menurut laporan kantor berita Antara.


Spoiler for Real Count KPU:


Wayne Hay dari Al Jazeera, yang meliput dari Jakarta, mengatakan bahwa jumlah keseluruhan pemilih lebih dari 70 persen.

“Jumlah pemilih kali ini mungkin lebih banyak karena adanya dua pemilihan berbeda yang dilakukan, serta kampanye pemilihan yang panjang dan memecah-belah, di mana ada banyak perselisihan seputar masalah-masalah seperti ekonomi dan agama.”

Jajak pendapat terbaru menjelang hari-H Pilpres menempatkan Jokowi-Ma’ruf memimpin sebanyak 20 poin, dengan jumlah signifikan pemilih yang masih belum menentukan pilihan.

Namun, sebagian besar pakar politik memprediksi hasil yang lebih tipis, mengingat bahwa jajak pendapat pra-pemilu 2014 serupa, tetapi Jokowi akhirnya mengalahkan Prabowo dengan hanya enam poin.

Hari ini juga dilakukan pemilihan anggota parlemen. Pemilihan umum legislatif biasanya diadakan berbulan-bulan sebelum pemilihan presiden, tetapi langkah itu berarti pemilih akan dihadapkan dengan daftar pilihan yang sulit.

Lebih dari 10.000 orang secara sukarela mengajukan diri untuk menjadi saksi penghitingan hasil pemilu—yang dipajang di tempat pemungutan suara—dalam upaya waktu nyata untuk mencegah kecurangan.

Namun, pihak oposisi telah menuduh adanya kecurangan dalam daftar pemilih—yang dapat memengaruhi jutaan orang—dan telah bersumpah akan melakukan tindakan hukum atau menggunakan “kekuatan rakyat” jika kekhawatirannya diabaikan.

“Kami sangat prihatin, kami berharap dan kami berdoa agar pemilihan hari ini akan adil dan damai—(pemilu) akan damai jika adil. Semoga kehendak rakyat Indonesia akan didengar hari ini,” kata Prabowo seusai memberikan suaranya.

Pekan lalu, beberapa video muncul di internet yang memperlihatkan ribuan surat suara dijejalkan dalam tas di sebuah gudang di negara tetangga Malaysia, dengan banyak yang tampaknya sudah ditandai.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merekomendasikan pemungutan suara ulang untuk WNI di Malaysia dan di Australia, di mana beberapa ratus pemilih terdaftar masih berdiri dalam antrean setelah pemilihan ditutup di sana pada hari Sabtu (13/4). Keputusan akan ditetapkan oleh KPU.

Pelaporan tambahan oleh Kate Walton di Jakarta.

Spoiler for Link Sumber:


Diubah oleh erryquery 17-04-2019 16:52
0
1.8K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan