c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Pendidikan Untuk Mencari Kerja, Atau Di Kerjai Pendidikan !!


Pendidikan di Indonesia memang tertinggal dengan negara maju, tak jarang status sosial pendidikan di Indonesia saat ini yang dihargai hanyalah sebuah ijazah dengan nilai IPK yang terbaik, namun fungsinya hanya untuk di pertontonkan dan menjadi penghias dinding rumah.



Kompetisi belajar dengan sebuah nilai memang terjadi di negeri ini, mereka yang pintar akan dikelompokkan dengan yang sejenis sedangkan sisanya adalah kelas pembuat onar. Tapi lucunya sistem ini tak membuat si pintar menjadi kaya di masa depan malah si pembuat onar bisa menjadi pengusaha sukses yang mempekerjakan si pintar, salah nya dimana secara logika harusnya si pintar masa depannya terjamin dan hidup lebih sukses dengan sistem belajar berkompetisi yang ada penilaian oleh para guru !!



Bukan rahasia hasil belajar dengan sistem kompetisi ini pun berlanjut dengan kompetisi para lulusan baru yang berlomba untuk bekerja di instansi bergengsi, dengan menyandang gelar yang diraih dan tentu saja dengan mengorbankan waktu dan juga uang yang tidak sedikit untuk mencapai gelar Sarjana tapi apa hasilnya ? Pengangguran dari kalangan sarjanapun bertambah banyak karena kualitas pendidikan di Indonesia tidak fokus pada satu bidang, tak hanya itu lapangan kerja pun tak menunjang jurusan dari mereka, maka jangan heran ketika ada sarjana pertanian bekerja di staff administrasi. Sungguh inilah dilema hidup di negara yang hebat dan makmur alamnya namun tak bisa di kelola sendiri, sekali lagi para ahli negeri ini tak bisa mencipta karena tak ada alat untuk mengelola kekayaan alam sendiri dengan SDM yang kurang berkualitas, padahal kalau saja bisa meniru China yang penuh dengan barang duplikat tentu saja industri Indonesia akan bergerak maju, jadi sebenarnya bukan tidak bisa tapi tidak mau.



Lihatlah, kuantitas lulusan sarjana dari ujung aceh hingga papua bisa jutaan. Lucunya lagi pengusaha-pengusaha hebat di tanah air lahir dari pendidikan yang tidak tinggi, kok bisa ? Karena mereka bekerja dengan cerdas tak pernah gengsi, bahkan terus berinovasi dengan banyaknya keluhan manusia yang ada di sosial media, disitulah mereka mengasah insting untuk membuka sebuah pintu yang akhirnya menghasilkan rejeki bagi dirinya dan banyak orang.

Kalau ada slogan "Mau Kaya Tanpa Usaha" ya tak akan mungkin sebab semua itu berproses, usaha dan kerja keras serta cerdas dan berdo'a itu kuncinya. Untuk itu setidaknya sarjana di negeri ini sudah disiapkan jalurnya akan kemana dan bekerja sebagai apa dari sekolah menengah pertama hingga atas. Di persiapkan sejak dini agar banyak tercipta ahlinya ahli, intinya inti dan core of the core. Bukan menciptakan generasi pembully, generasi micin, generasi Z, generasi narsis di sosmed.



Cukuplah kita potong satu generasi agar tak terjadi anak-anak yang hanya banyak mimpi di dunia maya tapi tak mau bangun di dunia nyata, berfikirlah secara sehat, jangan diamkan otak kita ini untuk rehat dan santai. Maklum saja negara ini sudah banyak sarjana dengan titel pengangguran di belakangnya, maukah kita merubah sistem belajar seperti negara tetangga.

Belajar bukanlah untuk berkompetisi tapi untuk mengembangkan siswa berkonsentrasi pada pengembangan pembelajaran dan diri mereka sendiri, berarti disini dicari bakat-bakat unggul dari diri para siswa itu sendiri. Hal ini dilakukan negara Singapura yang menghilangkan nilai akademik namun menggantinya dengan pendekatan "deskripsi kualitatif" sebagai ganti nilai.

Tentu saja bila ini terjadi akan ada sebuah terobosan besar bagi bangsa ini, dimana nilai akedemik yang menjadi patokan para pencari kerja kini berubah menjadi pengembangan kemampuan interaksi sosial dan kompetensi dalam mengambil keputusan.



Bagaimana maukah kita merubah sistem belajar di era masa depan yang eranya industri, eranya mengambil sebuah keputusan dengan tepat di bidangnya masing-masing baik itu entertaint,olahraga serta lebih banyak area pembelajaran berfokus pada industri seperti komputer, robotika, pertanian dan elektronik serta lainnya disinilah bakat persiswa di tempa untuk menciptakan kualitas unggul.



Pointnya pendidikan seperti ini mengarahkan siswa untuk Soft skill seperti kemampuan berpikir kritis, kepemimpinan dan kemampuan memecahkan persoalan menjadi kemampuan dasar yang sangat penting. Tentu saja bila ini terjadi akan lahir banyak pengusaha muda dari tanah sendiri yang bisa menggoncang dunia, masihkah kamu terus mengeluh dan bermimpi ?? Bahwa dengan sekolah tinggi dan nilai terbaik membuatmu sukses di masa depan, padahal banyak yang tak sekolah tinggi menjadi pengusaha besar !!



Jadi Pendidikan Untuk Mencari Kerja Atau Dikerjai Pendidikan ??

Nah bagaimana nih pendapat agan dan sista semua, silahkan komentar, beri TS cendol, follow, rate bintang 5, dan tentu juga jangan lupa share and like karena semua itu gratis !! 

emoticon-nyantai

c4punk@2019

referensi tulisan

Gambar google

GIF








Diubah oleh c4punk1950... 16-04-2019 03:51
11
9.8K
129
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan