- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Muhammad Kholid, Ikut Bertanggung Jawab "Unicorn" Prabowo


TS
melolaksani
Muhammad Kholid, Ikut Bertanggung Jawab "Unicorn" Prabowo
Assalamuallaikum Wr.Wb gan



Sumbernya nih gan









Quote:
Quote:
Ekonomi adalah salah satu bidang yang penting dalam pemerintahan. Perhatikan saja dari rezim ke rezim, menteri keuangan biasanya bukan pos yang nyaman untuk dibagi-bagikan pada kader partai pendukung presiden.
Mungkin juga karena urusannya dekat dengan perduitan, maka urusan ekonomi pun biasanya jadi isu seksi di masa kampanye. BBM naik? Ribut. Rupiah anjlok, pasti digoreng. Kayak pada main valuta asing aja rakyat misqueen-ku.
Nah Unboxing kali ini bahas caleg yang punya latar kuat di bidang ekonomi. Namanya, Muhammad Kholid. Caleg dari Partai Keadilan Sejahtera untuk Dapil Jawa Timur IV meliputi Jember dan Lumajang. Mungkin untuk mengisi kursi menteri sih belumlah. Tapi untuk mewakili kita di Gedung DPR, coba kita lihat dulu ulasan berikut.
Mungkin juga karena urusannya dekat dengan perduitan, maka urusan ekonomi pun biasanya jadi isu seksi di masa kampanye. BBM naik? Ribut. Rupiah anjlok, pasti digoreng. Kayak pada main valuta asing aja rakyat misqueen-ku.
Nah Unboxing kali ini bahas caleg yang punya latar kuat di bidang ekonomi. Namanya, Muhammad Kholid. Caleg dari Partai Keadilan Sejahtera untuk Dapil Jawa Timur IV meliputi Jember dan Lumajang. Mungkin untuk mengisi kursi menteri sih belumlah. Tapi untuk mewakili kita di Gedung DPR, coba kita lihat dulu ulasan berikut.
Spoiler for Latar Belakang:
Muhammad Kholid lahir di Jember, Jawa Timur, 26 Maret 1986, alias baru 33 tahun. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI). Di kampus, Kholid bukan tipe mahasiswa yang fokus belajar akademis. Energinya terlalu besar untuk sekadar belajar di kelas. Buktinya ia aktif di Dewan Perwakilan Mahasiswa UI, Badan Perwakilan Mahasiswa FEUI, Kajian Strategis BEM FEUI, bahkan pernah menjabat Ketua Umum BEM FEUI. Yah ketebak banget deh kalau setelah lulus doi langsung nyebur ke politik praktis.
Walau aktif berorganisasi, dugaan kita Kholid bukan sejenis mahasiswa yang suka titip absen. Karena kalau iya suka bolos, hebat banget ni orang. Kholid lulus dari UI pada 2011 dengan predikat alumni terbaik FEUI kategori Bidang Sosial-Politik.
Tahun itu lulus, tahun itu pula Kholid langsung aktif di PKS sebagai tenaga ahli di Gedung DPR RI. Gak nyari kerja yang lebih menghasilkan duit lebih banyak dulu gitu ya? Terus dikumpulin dulu buat modal kimpoi. Lulusan terbaik UI loh dia, pasti banyak perusahaan yang welcome. Hebatlah.
Empat tahun kemudian, barulah Kholid diangkat jadi pengurus Dewan Pimpinan Pusat PKS. Hmm… kayaknya keras banget perebutan kekuasaan di internal PKS. Kok agak lama diangkat pengurus? Untung gak diembat partai lain.
Sebagai staf di DPR RI, Kholid menempati pos tenaga ahli bidang ekonomi di Komisi XI DPR RI. Kemudian juga sebagai Tenaga Ahli Ekonomi Pimpinan DPR RI dan Tenaga Ahli Bidang Ekonomi Komisi X DPR RI. Di gedung kura-kura Senayan, Kholid Ikut menyusun konsep beberapa UU/RUU seperti UU Otoritas Jasa Keuangan, UU APBN tahun 2012-2014, UU Perasuransian, UU Pemajuan Kebudayaan, RUU Perbankan dan RUU Kewirausahaan Nasional. Solid banget deh pengalamannya.
Di Pilpres 2019, Kholid masuk sebagai jubir BPN Prabowo-Sandiaga. Ia juga terpilih sebagai anggota tim Materi dan Debat Prabowo Sandiaga, khususnya bidang ekonomi.
Walau aktif berorganisasi, dugaan kita Kholid bukan sejenis mahasiswa yang suka titip absen. Karena kalau iya suka bolos, hebat banget ni orang. Kholid lulus dari UI pada 2011 dengan predikat alumni terbaik FEUI kategori Bidang Sosial-Politik.
Tahun itu lulus, tahun itu pula Kholid langsung aktif di PKS sebagai tenaga ahli di Gedung DPR RI. Gak nyari kerja yang lebih menghasilkan duit lebih banyak dulu gitu ya? Terus dikumpulin dulu buat modal kimpoi. Lulusan terbaik UI loh dia, pasti banyak perusahaan yang welcome. Hebatlah.
Empat tahun kemudian, barulah Kholid diangkat jadi pengurus Dewan Pimpinan Pusat PKS. Hmm… kayaknya keras banget perebutan kekuasaan di internal PKS. Kok agak lama diangkat pengurus? Untung gak diembat partai lain.
Sebagai staf di DPR RI, Kholid menempati pos tenaga ahli bidang ekonomi di Komisi XI DPR RI. Kemudian juga sebagai Tenaga Ahli Ekonomi Pimpinan DPR RI dan Tenaga Ahli Bidang Ekonomi Komisi X DPR RI. Di gedung kura-kura Senayan, Kholid Ikut menyusun konsep beberapa UU/RUU seperti UU Otoritas Jasa Keuangan, UU APBN tahun 2012-2014, UU Perasuransian, UU Pemajuan Kebudayaan, RUU Perbankan dan RUU Kewirausahaan Nasional. Solid banget deh pengalamannya.
Di Pilpres 2019, Kholid masuk sebagai jubir BPN Prabowo-Sandiaga. Ia juga terpilih sebagai anggota tim Materi dan Debat Prabowo Sandiaga, khususnya bidang ekonomi.
Spoiler for Cons:
Berusia muda dan tidak punya rekam jejak kasus korupsi adalah prasyarat disukai di forum ini. Kholid punya kedua-duanya. Kholid juga termasuk orang yang sangat fokus pada bidangnya. Berlatar pendidikan bidang ekonomi, di PKS pun sebagai tenaga ahli Kholid fokus di bidang yang sama.
Dan yang paling menarik, Kholid adalah salah satu dari sangat sedikit orang yang niat banget masuk politik. Seperti diceritakan tadi, Kholid adalah lulusan terbaik UI bidang sospol di angkatannya. Kalau niatnya cari materi, TR yakin banyak perusahaan yang mau menampung Kholid dengan gaji dan jenjang karier yang lebih menarik.
Tapi jalan itu tidak dia pilih. Politik Indonesia sebetulnya butuh anak-anak muda seperti Kholid ini. Yang betul-betul punya passion di bidang politik, sampai rela mengesampingkan potensi mendapatkan penghasilan lebih di luar sana.
Coba deh Teman perhatikan orang-orang politik. Banyak banget di antara mereka yang masuk politik bukan karena suka politik. Ada yang motivasinya mengamankan dan memperkuat bisnis yang sudah mereka bangun. Makanya banyak kan pengusaha yang masuk politik. Konglomerat malah sekalian bikin partai. Ada juga yang aji mumpung popularitas, biasanya para artis. Orientasinya jelaslah, duit.
Dan yang paling menarik, Kholid adalah salah satu dari sangat sedikit orang yang niat banget masuk politik. Seperti diceritakan tadi, Kholid adalah lulusan terbaik UI bidang sospol di angkatannya. Kalau niatnya cari materi, TR yakin banyak perusahaan yang mau menampung Kholid dengan gaji dan jenjang karier yang lebih menarik.
Tapi jalan itu tidak dia pilih. Politik Indonesia sebetulnya butuh anak-anak muda seperti Kholid ini. Yang betul-betul punya passion di bidang politik, sampai rela mengesampingkan potensi mendapatkan penghasilan lebih di luar sana.
Coba deh Teman perhatikan orang-orang politik. Banyak banget di antara mereka yang masuk politik bukan karena suka politik. Ada yang motivasinya mengamankan dan memperkuat bisnis yang sudah mereka bangun. Makanya banyak kan pengusaha yang masuk politik. Konglomerat malah sekalian bikin partai. Ada juga yang aji mumpung popularitas, biasanya para artis. Orientasinya jelaslah, duit.
Spoiler for Cons:
Untuk sisi buruknya, atau lebih tepatnya kekecewaan kita terhadap Kholid adalah peristiwa yang belum lama ini terjadi. Pada Debat Capres II, Prabowo Subianto terlihat “limbung” menanggapi pertanyaan Jokowi tentang rencana pembangunan infrastruktur untuk mengembangkan start-up unicornIndonesia.
Jangan salah, bukan tahu atau tidaknya istilah unicorn yang kita permasalahkan. Tapi dari jawaban lengkapnya, Prabowo hanya merespons dengan menyinggung perkara umum dan sangat bersifat normatif. Kayak ambil aman aja gitu. Terlalu mengambang. Coba deh simak rekaman debat capres kemarin itu itu, bisa kita simpulkan Prabowo memang gak menguasai masalah ekonomi spesies baru ini.
Loh tapi apa hubungannya dengan Kholid? Tadi disebutkan, bahwa Kholid masuk sebagai tim Materi dan Debat Prabowo Sandiaga. Artinya ada peran kelalaian Kholid yang membuat Prabowo tampak tak menguasai masalah ekonomi berbasis internet yang sangat dekat dengan anak muda itu.
Memang ada banyak isu tentang ekonomi. Sehingga tak mungkin seorang capres menguasai semua permasalahan ekonomi. Tapi Kholid seharusnya berkeras memberi masukan yang lengkap dan menekankan pentingnya menguasai masalah ini. Karena isu ekonomi digital sedang seksi-seksinya.
Pun dari segi umur, Prabowo lebih tua dari Jokowi. Sehingga kesan Prabowo sebagai pemimpin yang outdated akan menguat bila gelagapan menjelaskan tentang ekonomi digital.
Coba kalau Prabowo fasih di bidang ini. Fakta Prabowo berusia lebih uzur akan menjadi tak berarti. Sebaliknya bila Prabowo justru menyerang Jokowi di isu ini, beuh… Prabowo bakal terlihat lebih keren, termasuk di mata anak muda yang masih undecided voter.
Sayang, kesempatan itu terlewatkan begitu saja oleh Kholid. Dari kasus ini, Kholid terlihat kurang lincah untuk menjadi pejabat idaman anak muda.
Jangan salah, bukan tahu atau tidaknya istilah unicorn yang kita permasalahkan. Tapi dari jawaban lengkapnya, Prabowo hanya merespons dengan menyinggung perkara umum dan sangat bersifat normatif. Kayak ambil aman aja gitu. Terlalu mengambang. Coba deh simak rekaman debat capres kemarin itu itu, bisa kita simpulkan Prabowo memang gak menguasai masalah ekonomi spesies baru ini.
Loh tapi apa hubungannya dengan Kholid? Tadi disebutkan, bahwa Kholid masuk sebagai tim Materi dan Debat Prabowo Sandiaga. Artinya ada peran kelalaian Kholid yang membuat Prabowo tampak tak menguasai masalah ekonomi berbasis internet yang sangat dekat dengan anak muda itu.
Memang ada banyak isu tentang ekonomi. Sehingga tak mungkin seorang capres menguasai semua permasalahan ekonomi. Tapi Kholid seharusnya berkeras memberi masukan yang lengkap dan menekankan pentingnya menguasai masalah ini. Karena isu ekonomi digital sedang seksi-seksinya.
Pun dari segi umur, Prabowo lebih tua dari Jokowi. Sehingga kesan Prabowo sebagai pemimpin yang outdated akan menguat bila gelagapan menjelaskan tentang ekonomi digital.
Coba kalau Prabowo fasih di bidang ini. Fakta Prabowo berusia lebih uzur akan menjadi tak berarti. Sebaliknya bila Prabowo justru menyerang Jokowi di isu ini, beuh… Prabowo bakal terlihat lebih keren, termasuk di mata anak muda yang masih undecided voter.
Sayang, kesempatan itu terlewatkan begitu saja oleh Kholid. Dari kasus ini, Kholid terlihat kurang lincah untuk menjadi pejabat idaman anak muda.
Spoiler for Conclusion:
Kholid adalah caleg yang lumayan menarik untuk dipilih. Masih muda, gak punya rekam jejak korupsi atau hal buruk lainnya, dan konsisten di bidangnya. Memilih bidang politik sebagai karier sejak lulus kuliah adalah poin yang sangat kuat.
Masalah Kholid ya seperti itu tadi, agak kurang jeli melihat kesempatan di depan. Tapi kesimpulan akhirnya masih recommended untuk dipilih warga Jember dan Lumajang. Bagus kok.
Masalah Kholid ya seperti itu tadi, agak kurang jeli melihat kesempatan di depan. Tapi kesimpulan akhirnya masih recommended untuk dipilih warga Jember dan Lumajang. Bagus kok.
Sumbernya nih gan






-1
1.4K
Kutip
17
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan