Yuk mengenal pekerjaan yang namanya "Criminal Profiler"

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Yuk mengenal pekerjaan yang namanya "Criminal Profiler"

NoMember

11-04-2019 09:55

Yuk mengenal pekerjaan yang namanya "Criminal Profiler"

Selamat pagi, siang, sore, malem buat semuanya emoticon-Big Grin

Buat para pecinta drama kriminal (Criminal Minds, Signal, Voice, Tunnel, dsb) atau yang punya background hukum pasti udah ga asing lagi sama yang namanya Criminal Profiling. Apa jangan-jangan ga tau juga? emoticon-Big Grin

Singkatnya, criminal profiling itu adalah salah satu jenis pendekatandalam penyelidikan kasus kejahatan. Yang wajib dipahami dan tujuan dari criminal profiling adalah BUKAN untuk MENYIMPULKAN dengan pasti siapa sebenarnya pelaku kejahatan, tapi untuk MENYEMPITKAN kemungkinan tersangka dengan cara membuat sebuah deskripsi mengenai CIRI-CIRI KEPRIBADIAN dan PERILAKU si pelaku.

Criminal Profiling digunakan untuk menyelidiki jenis kejahatan, baik tunggal maupun serial. Criminal profiling juga –ternyata- diakui sebagai sebuah seni dalam penyelidikan karena kedalaman dan keakuratannya pada hal detail.

Di dalam Criminal Profiling, tidak ada istilah pelaku atau tersangka, melainkan UNSUB atau UNKNOWN SUBJECT. Maka dari itu, menyusun criminal profile sangat penting. Karna, kalau seorang Profiler salah memberikan deskripsi tersangka, penyelidikan juga akan sia-sia. Semua bakal ga berguna, karna salah sasaran. Penyidik salah tangkep, tersangka bakal ketawa di luar sana emoticon-Big Grin

Udah mulai paham tentang pekerjaan Criminal Profiling?
Kalo udah, oke lanjut ke Criminal Profilernya ya.

Spoiler for Apa itu Criminal Profiling?:

Criminal profiler itu menggunakan sudut pandang pelaku kriminal. Dia akan menyimpulkan ciri-ciri deskriptif dari pelaku kejahatan yang belum atau tidak teridentifikasi menggunakan prinsip-prinsip ilmu psikologi dan perilaku manusia secara sistematis, berdasarkan bukti empiris dan melakukan evaluasi obyektif.

Tujuannya dari Profiler adalah penegakan hukum dengan penilaian sosial dan psikologis pelaku, memberikan evaluasi psikologis atas barang — barang yang ditemukan dalam kepemilikan pelaku dan menawarkan saran dan strategi untuk proses wawancara.

Seorang profilerbukannya menentukan siapa tersangka secara mutlak. Akan tetapi lebih kepada mengerucutkan siapa saja yang berpotensi menjadi tersangka.

Dari kondisi korban dan tempat perkara, seorang Profiler dapat menyusun hipotesa mengenai relasi antara pelaku dan korban. Contohnya, dari luka di tubuh korban. Profiler dapat mengembangkan asumsi, apa motif dan relasi pelaku dengan korban, ciri-ciri tersangka, bentuk wajah, perkiraan umur, dan juga rasnya. Dalam terminologi Psikodinamika, kondisi korban adalah proyeksi hubungan antara pelaku dan korban.

Hebat kan? Mereka bisa mengenal ciri-ciri pelaku, walaupun minim bukti. Seorang Profiler itu teliti. Bukti kecil yang menurut kita "duh, bukti cuma segini", bisa jadi bukti yang penting untuk Profiler. Profiler juga berguna saat menginterogasi saksi/pelaku, dengan cara menyediakan dan memberikan saran serta strategi saat menginterogasi.

Udah jelas, kan? Pasti jelas, dong.
Sekarang, kita lanjut tentang cara yang dilakukan untuk membentuk profil pelaku.

Spoiler for Pendekatan apa saja yang ada di Criminal Profiling?:

1. Pendekatan Geografis
Seorang Profiler menganalisa pola pergerakan si UNSUB, seperti lokasi dan waktu terjadinya kejahatan. Ini berguna banget, karna akan menunjukkan dimana pelaku tinggal dan bekerja. Dan ini bisa mencirikan seorang pelaku. Pengembangan dari pendekatan ini akan jelas sejalan dengan penyelidikan.
Banyak kemungkinan yang bisa dikemukakan, seperti si UNSUB kerja di kota tersebut, atau kota tersebut memerankan peran penting dalam kejahatan si UNSUB, hingga ke ciri kepribadian seperti tidak percaya diri.

2. Penyelidikan Psikologis
Pendekatan ini fokus pada penggunaan teori psikologiuntuk menentukan karakteristik si UNSUB dengan melihat pada perilaku penyerangan dan gayanya, kemudian melihat apakah orang-orang tertentu secara psikologis dapat melakukannya atau tidak. Analisa dari pendekatan ini biasa diambil dari luka-luka pada korban dan keadaan TKP.

Pendekatan ini melingkupi semua hal yang berkaitan dengan pelaku. Seperti cara pelaku berinteraksi dengan orang lain, bagaimana cara pelaku menentukan lokasi kejahatan dan korban, perkembangan modus operandinya, usia, kemampuan intelektual, transportasi yang digunakan saat kejahatan, serta motif.
Keren banget, ya?

3. Pendekatan Tipologi
Pendekatan ini untuk melihat karakteristik yang spesifik di TKP, yang kemudian di kategorisasi berdasarkan tipe-tipe yang sudah ada, lalu dibandingkan dengan kejahatan sebelumnya yang memiliki karakteristik yang sama (apakah kejadian yang sekarang ada sangkut pautnya dengan kejadian yang sudah pernah terjadi).
Tipologi yang digunakan hingga saat ini adalah FBI dikotomi, dimana pelaku kejahatan dibagi menjadi 2 tipe, yaitu: organized (terorganisasi) dan disorganized (tidak terorganisasi).

4. Pendekatan Klinis
Penggunaan psikiater atau psikolog sebagai pihak ketiga untuk memberikan evaluasi apakah si pelaku mengalami gangguan mental atau abnormalitas psikologis lainnya.

Sebenarnya memang bisa memakai salah satu dari empat pendekatan yang ane sebutin. Tapi, yang paling baik adalah ketika seorang “profiler” dapat menggabungkan keseluruhan pendekatan tersebut untuk membuat profile yang benar-benar lengkap mengenai si pelaku. Yang perlu diingat, bahwa profiling adalah membentuk gambaran kepribadian dan perilaku si pelaku, bukan tentang mencari pola pembunuhan.

Terakhir, yang perlu diperhatikan dalam membuat profiling case adalah:

1. Kondisi Pelaku (UNKNOWN SUBJECT)
Seperti apa dia, apa kebiasaannya, gangguan psikologis apa yang mungkin dia terima, bagaimana sifatnya, dsb. Selalu buat profile pelaku dari awal.

2. Karakteristik Korban
Buatlah deskripsi yang detail tentang korban. Pastikan bahwa para korban memang memiliki suatu kesamaan walau samar. Karena bila tidak ada kesamaan sama sekali, maka kemungkinan besar case yang dibuat akan gagal.
Contohnya nih ya, pelaku membunuh korban karna ras dari BLABLA, ya buatlah semua korban dari pelaku tuh merupakan ras BLABLA. Kalo korbannya dari ras BLEBLE, ya berarti salah dong.

3. Modus Operandi/cara si pelaku melakukan kejahatan
Jelaskan detail dan tahap bagaimana sipelaku melakukan kejahatannya. Ingat bahwa MO bisa saja berevolusi, jadi kalian bisa membuat pelaku melakukan kejahatannya dengan cara yang berbeda. Imajinasi seorang Profiler bakal dipake di sini.

4. Signature
Pastikan ada satu hal yang sama pada setiap TKP. Mau itu cara membunuh, barang yang ditinggalkan/diambil, dsb. Karena ini adalah garis penghubung antara satu kejadian dengan kejadian lain. Kalau tidak ada signature, maka pelakunya bisa dipastikan bukan pembunuh berantai.

5. Trigger
Selalu sediakan pada profile yang anda buat mengenai pemicu atau alasan si pelaku mulai melakukan kejahatannya. Contohnya, pemicu pelaku membunuh korban karna kesal ditolak cintanya.

6. TKP
Setiap detail di TKP, mulai dari benda hingga posisi korban mencerminkan kepribadian pelaku di TKP dan bagaimana dia berperilaku. Pastikan TKP kalian sangat detail dan berhubungan baik antar TKP atau intra TKP.

====================================================================

Akhirnya selesai juga ngejelasinnya.
Apa agan/sista tertarik untuk jadi Criminal Profiler? emoticon-Big Grin

Source :
https://psikologiforensik.com/2013/0...gical-autopsy/
https://www.facebook.com/notes/commu...3750753727726/
http://detektifpedia.blogspot.com/20...profiling.html
dari pengalaman nonton drama emoticon-Leh Uga

18.1K

Kutip

Balasan

Guest

Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru

Urutan

Terbaru

Terlama

Guest

Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru

Komunitas Pilihan