Berisikan
Tentang Bait bait yang mulai terucap, Rumput yang mulai tumbuh, Pada bumi yang mulai merasa gelisah. Mimpi sang rumput yang membawanya ke Dunia sang Kupu Kupu. Kepakan sayap sederhana Namun penuh Makna.
Spoiler for I. Pertanyaan:
Pada bunga yang tumbuh penuh warna. Ranting ranting menari penuh Irama. Batang pohon yang tua. Jatuh sesaat kala disapa senja. . Membangunkan Rumput kusam yang tak kunjung temui arti hidupnya. Mimikirkan Kupu kupu yang sering datang kala resah sang rumput. Tak berani ucap kata, tersipu malu pada semut semut yang pulang dari kelananya. Pada 4 Musim yang menyapa silih berganti sang Rumput menyukainya. Meski tak kunjung membuatnya Hijau. .
-“Pada kunang kunang yang mulai memainkan Iramanya, sang kupu kupu menyapa bagai fantasi yang datang, kala senja, susah, senang. “- Rumput kusam tersipu malu kala memandangnya. Hatinya terasa tenang, seakan dia menemui arti hidupnya. Kepakan Kupu kupu menaburkan mantra pada sang rumput. . Membuatnya tenggelam pada angan, “Apa Mungkin engkau kah belahan dari hidupku?~” “Atau mungkin hanya aku yang kagum padamu?~” . Pada angin malam ia bercerita, meski tak kunjung dapat jawabnya. [u]seperti ombak yang menyapa pantai.[/u] Rasa yang iya simpan mengayun datang dan pergi tapi tidak pernah jauh dari sebelumnya.
Spoiler for II. Ilalang Dewasa:
Rumput kering yang Berkelana, Dalam mencari arti hidupnya. Ditemuinya Capung tertunduk pilu, Bercermin pada Kubangan keruh. Berterbangan diantara ranting kering, Mengharap embun, Kala sang surya sedang berkuasa. . Ilalang dewasa menari pada angin bercabang, Tak berarah namun berirama tenang. Merayu sang rumput yang risau, Bagai mengharap hujan Pada musim kemarau. Berceritalah sang rumput pada ilalang, Tentang kupu - kupu yang selalu datang. . “Disetiap bayang ia tersenyum.” “ Tersipu membuat rumput menyukainya,” Tapi enggan jiwanya. Malu, tuk mengakuinya. “ Bagaikan angin malam yang menggoda.” “ Tak pernah tergambarkan oleh kata kata.” . Ilalang tertawa “ Kau mungkin jatuh cinta, Ucapnya.” Rumput kusam tersipu Kering namun mulai berwarna . “ Apa yang harus kulakukan untuknya?” Ucup rumput yang malu “ Tinggalkan kehidupan kering ini, Dan coba mengejarnya?” “ Walau ku tau dia bukan untukku” . . “ Rumput,” “ Hutan, sawah , gunung perlu kau daki.” “ Bukankah Bintang berganti setiap hari,” “ Dan Daun yang jatuh selalu mempunyai arti.” “ Jika itu membuatmu bahagia,” “ Lantas apa yang membuatmu menunda?.” Jawab ilalang muda Membukakan mata Pada rumput yang mulai bahagia Mengejar mimpinya . “ Apa aku harus mencobanya?” Tanya Rumput pada Ilalang Dewasa. . Dan jawabanya, “ Berdoalah pada semesta,” “ Dihadapan angin dingin,” “ Mintalah semesta memihakmu,” “ Gapailah itu.” “ Dan jangan lepaskan dari pelukmu.” . Purnalah semua asa, Dalam angin yang menggoda, Daun Menari bersama. Pertanyaan dalam angan. Berubah menjadi Angin sejuk. . “ Terimakasih, Ilalang Dewasa.”
Spoiler for III. Senja:
Sang senja menyapa Rumput kering, Bisik lirih penuh sayup pada semesta. 1 demi 1 rasa yang terucap penuh hening, Mengalir bagaikan angin yang kerap memeluknya. . “Tuhan. Jika memang benar, permudahkanlah rasa menggapai mimpinya~” Seperti rembulan yang pergi tanpa membangunkan lelapnya. . “Tapi jika tidak buatlah dia bahagia.~” “Sehingga senyum terus menyapanya,~” Bagai sang surya yang tak pernah bersanding dengan Rembulannya. . “Sungguhku tak pernah meminta lebih,~” Bagai hujan yang tak pernah menuntut pelangi menghiburnya.
Segitu dulu. sebenarnya untuk saat ini baru ada 14 Cerita yang selalu berhubungan satu dengan lainnya. Akan di update bila menuai Respon Positive
Diubah oleh audreynagita 14-04-2019 07:48
dewisuzanna memberi reputasi
4
595
Kutip
6
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru