Sumber gambar : dok.pri

Weekend kalau yang lain sibuk merencanakan kegiatan untuk melaluinya kalau ane mau nostalgia saja sama buku yang membuat jatuh cinta pada tokoh yang dituliskannya.

Ane memang menyukai buku sejak kecil, kalau ke toko buku itu seperti masuk ke tempat yang penuh harta karun dan kalau ada tulisan "obral" atau "buku murah" atau "5000" atau "10.000" waduuh, ane kayak orang kesurupan hunting buku sepuasnya.

Ada beberapa buku yang membekas saat membacanya. Ane mengibaratkannya seperti pikiran dan jiwa diberi makanan bergizi dan mengenyangkan.

Buku yang menceritakan perjalanan kehidupan apalagi kalau tokohnya anak kecil dengan segala permasalahannya pasti menjadi buku favorit dan akan hunting kalau ada lanjutannya.

Ada tiga buku yang mau ane tuliskan sinopsisnya untuk menghilangkan kerinduan momen saat membaca buku-buku itu dulu, juga bernostalgia dengan Toto-Chan dan Sheila.

1. Toto-chan. Gadis Cilik di Jendela.
Buku ini membuat ane jatuh cinta pada tokoh Toto-chan yang unik. Ane dibuat geregetan, sedih, bahagia, sampai kalau dituliskan Toto-chan bertepuk tangan ane ikutan tepuk tangan secara spontan.

Tetsuko Kuroyanagi sang penulis begitu piawai menuliskan hingga lewat buku ini ane belajar parenting dan cara menghadapi anak yang berbeda karena setiap anak adalah individu istimewa dan unik.


Sumber gambar : dok.pri



Di buku Toto-chan ini diceritakan bagaimana pola belajar dan pengajaran yang membuat siswanya tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya belajar karena sistem pengajaran yang berbeda dengan yang umum.

Membaca Toto-chan membuat ane semangat, penuh keseruan, dan hati menjadi hangat karena cerita yang disuguhkan penuh nilai kemanusiaan.

Sebenarnya ada buku kedua tentang Toto-chan yang menceritakan kisah lanjutannya, tetapi ane sudah cari dan bongkar lemari buku belum ditemukan, jadi nostalgianya dengan buku yang ini saja.

2. Sheila. Luka Hati Seorang Gadis Kecil.
Selain Toto-chan ane jatuh cinta dengan tokoh Sheila. Ditulis oleh Torey Hayden seorang psikolog pendidikan dan guru sekolah luar biasa. Bukunya menceritakan kisah Torey bersama gadis kecil yang memiliki problem emosional yang parah Sheila.

Saat membaca buku ini emosional ane sangat terpengaruh. Sisi sedih, marah, miris, kasihan, menimbulkan empati, kasih, sayang, dan cinta pada Sheila.






Sumber gambar : dok.pri



Aah Sheila gadis cilik yang malang, jadi ikut merasakan kepedihan dalam menjalani hidupnya.

3. Sheila. Kenangan yang Hilang.
Setelah membaca buku pertama tentang Sheila, ane keleyengan karena ingin membaca kelanjutan kisahnya. Setiap ke toko buku ane pasti cari buku lanjutan cerita Sheila si gadis kecil.

Tidak mudah mendapatkannya apalagi waktu itu di kota ane belum ada toko buku besar sekelas Gunung Agung atau Gramedia. Jadi setiap ke Jakarta atau ke Bandung ane pasti hunting, akhirnya ane beruntung menemukan buku lanjutan Sheila. Judulnya Sheila, Kenangan yang Hilang.


Sumber gambar : dok.pri



Ada kisah dan konflik apa di buku kedua kisah Sheila ini ? Tidak kalah menariknya dengan buku pertamanya. Buku pertama sekitar 400 halaman lebih, dan buku kedua 500 halaman lebih tetapi karena sangat memesona, memberikan pengalaman hebat, menyentuh, dan mencerahkan tidak jadi masalah untuk melahap halaman demi halaman tanpa rasa bosan.

Satu saat ane ingin memiliki karya tulis yang kece dan abadi, walau belum tahu apa dan kapan. Karena menurut ane sih buku bisa jadi jalan perpanjangan amal kebaikan jika buku yang dihasilkan menjadi ilmu yang bermanfaat. Semoga ane ada rejeki buat itu.

Besok-besok ane juga ingin meriview atau kalaupun tidak seperti thread ini bernostalgia dengan buku-buku yang ane pernah baca.

Mari kita diskusi di forum buku ini apa yang menjadi buku yang berkesan untuk Agan dan Sista. Tengkiu sudah mampir dan menyimpan cendol segarnya.


Karawang, Sabtu 6 April 2019