Setelah ane ingat-ingat semenjak era-nya Maradona hingga Cristiano Ronaldo rasanya belum ada pesepak bola profesional di dunia yang mengecualikan melawan klub yang diidolakannya. Baru hanya Andik Vermansyah sesorang!

Seperti dilansir dari Sulselexpres.com (5/4)2019) dalam kontraknya bersama Madura United, terdapat kesepakan kalau Andik Vermansyah tak akan turun ketika melawan Persebaya Surabaya dalam kompetisi Liga 1 musim 2019.

Andik sendiri terang-terangan mengaku kalau Persebaya merupakan klub idola dan kebanggaannya sejak kecil. Dan ketika jendela transfer musim ini tanpa diketahui penyebabnya dia memilih Madura United ketimbang klub yang katanya menjadi kebanggaannya.

Publik Bonek pun geram bukan kepalang dibuatnya setelah Andik resmi menandatangi kontrak dengan Madura United. Ekspresinya mereka tumpahkan pada saat Andik diturunkan di laga semi final Leg 1 Piala Presiden lalu.

Mungkin bonek mania mengingatkan Andik jika dirinya tidak akan bermain ketika klubnya melawan Persebaya.

Usai laga itu Andik menyampaikan klarifikasinya dan pernyataan yang menyinggung keprofesionalannya disampaikan Andik melalui akun instagram pribadinya.

“Aku berjanji tidak main-main lawan tim kebanggaanku sejak kecil, Persebaya di kompetisi resmi, inikan pra musim, buian liga,” begitu tulis Andik di Instagramnya.

Andik pun berjanji bahwa dirinya akan pensiun jika di Liga 1 nanti dirinya turun ketika timnya melawan Persebaya. Tentunya di liga 1.

“Beda dengan Liga. Jika saya nantinya bermain saat tim saya bertemu Persebaya, maka saya akan pensiun, jika saya Ingkar,” ungkapnya.

Sepertinya baru Andik Vermansyah seorang yang sebegitunya menempatkan dirinya terhadap klub yang membesarkan namanya. Sehingga menyisihkan keprofesionalismenya sebagai pemain sepak bola yang bisa kapan saja pindah dari satu klub ke klub lain.

Jikalau nanti Andik tak juga kembali ke Persebaya dan bermain di klub lainnya, akankah permintaan yang sama mengecualikan tak mau melawan Persebaya?

Bukankah terasa sangat janggal menelaah pernyataan Andik Vermansyah yang begitu mengagungkan Persebaya padahal dirinya sudah berkostum Madura United. 

Ini bukan soal membenarkan atau menyalahkan, akan tetapi menyangkut keprofesionalisme seorang pemain sepak bola. Bagaimana bisa dia bermain untuk Madura United sedangkan hatinya masih tersimpan untuk Persebaya. Pengaruhnya tentu saja ada pada penampilannya.

lihat saja penampilannya di babak semi final saat Madura United melawan Persebaya, peran Andik bagi klubnya sangat minim dan terkesan setengah hati dalam bermainnya. Tenutnya sorotan tertuju pada profesionalisme seorang Andik Vermansyah.**

Bagaimana menurut anda?