[Fakta atau Hoaks] Keraton Jogjakarta Menolak Kedatangan Jokowi dan Megawati, Benarkah?
Quote:
Video yang diunggah akun Indonesia Watch viral di media sosial. Video tersebut berisi konten yang menginformasikan alasan penolakan keraton Jogja atas kunjungan Jokowi dan Megawati, Sabtu 23 Maret 2019.
Sejak diunggah ke Facebook, Video berdurasi 5 menit 12 detik tersebut telah dibagikan lebih dari 8.000 kali dan mendapat 4.700 komentar. Video unggahan Indonesia Watch itu merupakan gabungan dari potongan video dengan peristiwa berbeda.
Bagian pertama dari video tersebut memperlihatkan kedatangan Megawati ke Keraton Jogja. Selanjutnya memperlihatkan potongan video saat Jokowi menghadiri deklarasi alumni Jogja satukan Indonesia. Sementara bagian lainnya memperlihatkan video Sultan Jogja saat diwawancara wartawan.
Akun Indonesia Watch memberi keterangan pada unggahannya:
“Benarkah Keraton Jogja Menolak Jokowi Megawati?”
PEMERIKSAAN FAKTA
Berdasarkan penelusuran Tempo, video unggahan akun Indonesia Watch itu bersumber dari YouTube yang diunggah oleh kanal WARTA NKRI. WARTA NKRI menuliskan keterangan pada video tersebut bahwa karena membawa aura negatif, Keraton Jogja menolak kedatangan Jokowi dan Megawati.
Dari menit awal video tersebut telah dilakukan penambahan audio berupa voice over dan musik latar. Kecuali, bagian saat Jokowi berpidato pada kegiatan deklarasi dukungan alumni Jogja satukan Indonesia.
Pidato Jokowi sendiri berisi pernyataannya untuk melawan hoaks yang menyerang dirinya. Pernyataan Jokowi itulah yang kemudian diklaim sebagai alasan pihak Keraton Jogja menolak kadatangannya.
Untuk menguatkan klaim itu, narasi dalam video juga mengutip pernyataan salah seorang narasumber bernama Muda Saleh. Muda Saleh disebut sebagai analis sosial Universitas Bung Karno. Narasi itu sendiri merupakan kutipan dari media siber RMOL.co.
Pada hari yang sama, sejumlah media siber telah mewartakan perihal kedatangan Jokowi dan Megawati di Keraton Jogja. Namun tak satupun yang menginformasikan perihal penolakan pihak keraton Jogja.
Laman Tirto.id menurunkan laporan yang menyebutkan bahwa kedatangan Jokowi maupun Megawati diterimaoleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Bendara Raden Mas Herjuno Darpito. Pertemuan tersebut disebutkan membahas hal-hal strategis tentang bangsa dan negara.
Pun demikian dengan laman Suara.com. Laman tersebut mengutip pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, yang menjelaskan maksud pertemuan yang digelar secara tertutup itu.
KESIMPULAN
Berdasarkan sumber yang ada, pernyataan ini menggunakan fakta dan data yang benar, namun cara penyampaian atau kesimpulannya keliru serta mengarahkan ke tafsir yang salah.
SUMBER
apakah kamu pengen negara ini di pimpin oleh orang yang di dukung oleh
PRO ORBA
maupun
PRO KHILAFUCK?
apakah kamu mau negara ini di pimpin oleh orang yang di dukung oleh penebar HOAX?
jangan karena pilpres yang tinggal beberapa hari lagi
membuat kamu menggadaikan A G A M A mu dengan menyebarkan HOAX
yang membuat orang lain berpikir seolah2 A G A M A mu mengajarkan sebar HOAX
TOLAK PRO ORBA
TOLAK PRO KHILAFUCK
TOLAK PENYEBAR HOAX
itu artinya
anda sudah berusaha untuk menyelamatkan
BANGSA
NEGARA dan
A G A M A