- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
Kapan Udahannya, Grace?


TS
melolaksani
Kapan Udahannya, Grace?
Assalamuallaikum Wr.Wb gan




Sumbernya nih gan









Quote:
Kami suka anak muda terjun ke politik. Bukan apa-apa. Setidaknya anak muda (seharusnya) lebih paham alam pikir kita yang masih muda. Selain itu, kami juga bosan dengan tokoh politik yang itu-itu saja. Kalau kinerjanya bagus sih mending.
Nah caleg yang kita akan uboxing ini juga masih tergolong muda. Bahkan di kategori pimpinan partai, caleg perempuan ini tercatat sebagai ketua umum termuda sepanjang sejarah Indonesia.
Namanya Grace Natalie. Walaupun berbadan mungil tapi bos besar di Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Kalian mungkin lebih ngeh dengan gaya iklan kampanyenya yang, “Udah? Udah?”
Coba deh kita telusuri, terbuat dari apa sih Grace yang bisa jadi ketua umum di usia teramat muda ini? Kuy.
Nah caleg yang kita akan uboxing ini juga masih tergolong muda. Bahkan di kategori pimpinan partai, caleg perempuan ini tercatat sebagai ketua umum termuda sepanjang sejarah Indonesia.
Namanya Grace Natalie. Walaupun berbadan mungil tapi bos besar di Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Kalian mungkin lebih ngeh dengan gaya iklan kampanyenya yang, “Udah? Udah?”
Coba deh kita telusuri, terbuat dari apa sih Grace yang bisa jadi ketua umum di usia teramat muda ini? Kuy.

Quote:
Nama : Grace Natalie Louisa
Dapil : DPR RI DKI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kep. Seribu)
Partai : PSI
Dapil : DPR RI DKI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kep. Seribu)
Partai : PSI
Spoiler for Latar Belakang:
Nama lengkapnya Grace Natalie Louisa. Lahir di Jakarta, 4 Juli 1982. Artinya saat ini ia baru berumur 36 tahun. Artinya pula, Grace adalah pimpinan partai pertama yang lahir di era 1980-an.
Saat kami hendak mencari tahu data diri di laman website KPU, eh kok kami dapat pesan, “Calon yang bersangkutan tidak bersedia mempublikasikan data riwayat hidup.” Setelah kami telusuri kami baru tahu kalau KPU memang memberi kelonggaran bagi caleg yang tak ingin data dirinya dipublikasikan. Agak aneh sih, tapi ya sudahlah artinya Grace “memaksa” kami menelusuri dari sumber lain yang less credible.
Berdasarkan ensiklopedia swadaya netizen, Grace menempuh jenjang sekolah menengah atas di SMA Kristen 3 BPK Penabur Jakarta. Setelah lulus, perempuan imut nan cantik ini melanjutkan studi di jurusan akuntansi di Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (iBii).
Namanya mulai terdengar saat bergabung dengan SCTV. Saat itu ia adalah salah satu pemenang pencarian bakat presenter untuk stasiun televisi berlogo matahari oranye itu. Meski demikian, Grace tak langsung jadi presenter. Ia harus melewati masa-masa awal sebagai jurnalis dengan mencari berita ke lapangan seperti wartawan lainnya.
Ini bukan karena Grace dianggap tak capable. Proses menjadi presenter yang benar memang harusnya demikian. Digojlok dulu jadi wartawan lapangan. Menjalani tahapan ini, Grace mengaku sempat sulit beradaptasi. Hingga akhirnya ia diangkat juga jadi penyiar berita. Otomatis nama dan wajahnya semakin dikenal publik.
Faktanya, Grace tak cuma bertahan jadi jurnalis. Buktinya beragam penghargaan diraihnya mulai dari Anchor of the Year 2008 dan Runner Up Jewel of the Station 2009 versi blog News Anchor Admirer.
SCTV bukan satu-satunya stasiun televisi tempatnya bernaung. Dari SCTV, ia pindah ke ANTV, kemudian terakhir ke TVOne.
Sepanjang karier jurnalistiknya, ibu dua anak ini pernah mewawancarai secara ekslusif tokoh dunia. Sebut saja Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva, Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta, CEO Majalah Forbes Steve Forbes, dan spekulator bisnis terkenal George Soros.
Sebagai jurnalis, dunia politik tentu makanan sehari-hari. Namun pengalaman harian itu tak membuatnya tertarik terjun ke politik praktis apalagi menjadi seorang ketua partai. Saat memutuskan berhenti dari profesi jurnalistik pun, Grace belum melirik profesi politisi. Tapi memang tidak jauh juga, yaitu dengan menjadi chief executive officer (CEO) di lembaga riset politik ternama, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Jusrtu di SMRC, Grace semakin intens berhubungan dengan politik Indonesia. Salah satu momentum terbesarnya bersama SMRC adalah Pemilu 2014. Entah apa yang dilihat Grace, yang jelas menurutnya, saat bekerja di SMRC ia bertekad untuk mendirikan partai bebas korupsi.
Kalau kita ingat-ingat lagi, di 2014 salah satu kasus rasuah terheboh adalah persidangan korupsi dengan terdakwa Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Mungkinkah ada hubungannya? Karena Grace mendirikan Partai Solidaritas Indonesia hanya berselang dua bulan setelah Anas divonis penjara 8 tahun oleh pengadilan. Entahlah.
Tapi masalah korupsi kemudian memang menjadi salah satu persoalan prioritas yang ingin PSI lenyapkan dari Bumi Pertiwi.
Saat kami hendak mencari tahu data diri di laman website KPU, eh kok kami dapat pesan, “Calon yang bersangkutan tidak bersedia mempublikasikan data riwayat hidup.” Setelah kami telusuri kami baru tahu kalau KPU memang memberi kelonggaran bagi caleg yang tak ingin data dirinya dipublikasikan. Agak aneh sih, tapi ya sudahlah artinya Grace “memaksa” kami menelusuri dari sumber lain yang less credible.
Berdasarkan ensiklopedia swadaya netizen, Grace menempuh jenjang sekolah menengah atas di SMA Kristen 3 BPK Penabur Jakarta. Setelah lulus, perempuan imut nan cantik ini melanjutkan studi di jurusan akuntansi di Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (iBii).
Namanya mulai terdengar saat bergabung dengan SCTV. Saat itu ia adalah salah satu pemenang pencarian bakat presenter untuk stasiun televisi berlogo matahari oranye itu. Meski demikian, Grace tak langsung jadi presenter. Ia harus melewati masa-masa awal sebagai jurnalis dengan mencari berita ke lapangan seperti wartawan lainnya.
Ini bukan karena Grace dianggap tak capable. Proses menjadi presenter yang benar memang harusnya demikian. Digojlok dulu jadi wartawan lapangan. Menjalani tahapan ini, Grace mengaku sempat sulit beradaptasi. Hingga akhirnya ia diangkat juga jadi penyiar berita. Otomatis nama dan wajahnya semakin dikenal publik.
Faktanya, Grace tak cuma bertahan jadi jurnalis. Buktinya beragam penghargaan diraihnya mulai dari Anchor of the Year 2008 dan Runner Up Jewel of the Station 2009 versi blog News Anchor Admirer.
SCTV bukan satu-satunya stasiun televisi tempatnya bernaung. Dari SCTV, ia pindah ke ANTV, kemudian terakhir ke TVOne.
Sepanjang karier jurnalistiknya, ibu dua anak ini pernah mewawancarai secara ekslusif tokoh dunia. Sebut saja Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva, Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta, CEO Majalah Forbes Steve Forbes, dan spekulator bisnis terkenal George Soros.
Sebagai jurnalis, dunia politik tentu makanan sehari-hari. Namun pengalaman harian itu tak membuatnya tertarik terjun ke politik praktis apalagi menjadi seorang ketua partai. Saat memutuskan berhenti dari profesi jurnalistik pun, Grace belum melirik profesi politisi. Tapi memang tidak jauh juga, yaitu dengan menjadi chief executive officer (CEO) di lembaga riset politik ternama, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Jusrtu di SMRC, Grace semakin intens berhubungan dengan politik Indonesia. Salah satu momentum terbesarnya bersama SMRC adalah Pemilu 2014. Entah apa yang dilihat Grace, yang jelas menurutnya, saat bekerja di SMRC ia bertekad untuk mendirikan partai bebas korupsi.
Kalau kita ingat-ingat lagi, di 2014 salah satu kasus rasuah terheboh adalah persidangan korupsi dengan terdakwa Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Mungkinkah ada hubungannya? Karena Grace mendirikan Partai Solidaritas Indonesia hanya berselang dua bulan setelah Anas divonis penjara 8 tahun oleh pengadilan. Entahlah.
Tapi masalah korupsi kemudian memang menjadi salah satu persoalan prioritas yang ingin PSI lenyapkan dari Bumi Pertiwi.
Spoiler for Pros:
Dengan masuk politik praktis, Grace punya tiga “dosa” besar: perempuan, cina, dan kafir eh non-muslim. Terlebih, Grace bukan sekadar banting setir ke politik dan bergabung di partai yang sudah ada. Melainkan mendirikan partai baru sekaligus menduduki kursi ketua umum. Sinting!
Di lanskap politik Indonesia yang masih konvensional, keputusan Grace menduduki posisi ketum partai adalah salah besar. Ibarat ikan koki bersirip menjuntai yang bertekad memanjat pohon kelapa untuk menendang tupai yang mencengkeram kuat di pucuk.
Ada yang punya analogi lebih absurd? Share di komentar ya. Kami akan pakai itu.
Intinya, sangat gak masuk akal. Bahkan lebih terdengar suicidal ketimbang sekadar nekat total. Tapi justru di situlah kami menyukai Grace. Bukan hanya soal adrenalin yang ikut terpacu dengan keberanian Grace. Melainkan karena Grace menjedotkan kepala kami ke prinsip hidup di negara demokratis, bahwa setiap warga tak peduli jenis kelamin, etnis, dan agama punya kedudukan setara.
Kegilaan Grace berlanjut. Bukan cuma politisi atau partai di seberang kubu yang “dihajar.” Pada kelompok sesama pendukung capres Joko Widodo pun, Grace tak melemahkan gedoran kritik. Tak pelak partai-partai senior sempat berang dengan berbagai pernyataan di pidato politiknya.
Yang bikin seru, yang diucapkan Grace pada pidato politik ada benarnya. Kata Grace, PSI sama sekali tak perlu didirikan andaikan partai nasionalis bekerja dengan semestinya. Terutama dalam hal meredam korupsi dan menghalau benih-benih intoleransi yang belakangan muncul melalui perda-perda diskriminatif.
Lalu, gaduh deh dunia perpolitikan. Tahun politik yang panas semakin membara. Persis obrolan gosip emak-emak muda saat Reino Barack memutuskan menikahi Syahrini setelah lima tahun memacari Luna Maya.
Kenekatan tanpa tedeng aling-aling perempuan yang dianggap “anak kecil” ini mengingatkan kami pada sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang sekarang pengen dipanggil BTP. Cukup modal yakin benar, ia babat habis yang membangkang. Gak ada kompromi-kompromian demi menangguk untung maksimal dari tiap situasi dan kondisi.
Buat kami di TR, ini milennial banget. Apa adanya, jujur, dan mungkin beneran bisa mengubah wajah politikus Indonesia yang kebanyakan intrik. Yang polos-polos begini yang membuat kita nyaman menitipkan asprirasi dan amanah.
Di lanskap politik Indonesia yang masih konvensional, keputusan Grace menduduki posisi ketum partai adalah salah besar. Ibarat ikan koki bersirip menjuntai yang bertekad memanjat pohon kelapa untuk menendang tupai yang mencengkeram kuat di pucuk.
Ada yang punya analogi lebih absurd? Share di komentar ya. Kami akan pakai itu.
Intinya, sangat gak masuk akal. Bahkan lebih terdengar suicidal ketimbang sekadar nekat total. Tapi justru di situlah kami menyukai Grace. Bukan hanya soal adrenalin yang ikut terpacu dengan keberanian Grace. Melainkan karena Grace menjedotkan kepala kami ke prinsip hidup di negara demokratis, bahwa setiap warga tak peduli jenis kelamin, etnis, dan agama punya kedudukan setara.
Kegilaan Grace berlanjut. Bukan cuma politisi atau partai di seberang kubu yang “dihajar.” Pada kelompok sesama pendukung capres Joko Widodo pun, Grace tak melemahkan gedoran kritik. Tak pelak partai-partai senior sempat berang dengan berbagai pernyataan di pidato politiknya.
Yang bikin seru, yang diucapkan Grace pada pidato politik ada benarnya. Kata Grace, PSI sama sekali tak perlu didirikan andaikan partai nasionalis bekerja dengan semestinya. Terutama dalam hal meredam korupsi dan menghalau benih-benih intoleransi yang belakangan muncul melalui perda-perda diskriminatif.
Lalu, gaduh deh dunia perpolitikan. Tahun politik yang panas semakin membara. Persis obrolan gosip emak-emak muda saat Reino Barack memutuskan menikahi Syahrini setelah lima tahun memacari Luna Maya.
Kenekatan tanpa tedeng aling-aling perempuan yang dianggap “anak kecil” ini mengingatkan kami pada sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang sekarang pengen dipanggil BTP. Cukup modal yakin benar, ia babat habis yang membangkang. Gak ada kompromi-kompromian demi menangguk untung maksimal dari tiap situasi dan kondisi.
Buat kami di TR, ini milennial banget. Apa adanya, jujur, dan mungkin beneran bisa mengubah wajah politikus Indonesia yang kebanyakan intrik. Yang polos-polos begini yang membuat kita nyaman menitipkan asprirasi dan amanah.
Spoiler for Cons:
Seperti kegilaannya menduduki posisi ketua umum, posisi pucuk partai itu pulalah yang mungkin membuat Grace menjadi tak membumi bagi kami. Terutama buat kita-kita di Dapil III DKI Jakarta. Karena dari hasil pencarian di mesin pencari, kiprah dan pernyataan Grace didominasi isu berlingkup nasional. Posisinya sebagai ketua umum partai tak pelak memaksa Grace mengawang-awang di atas awan.
Selama ini Grace terlihat lebih sibuk memperjuangkan misi-misi besar seperti antikorupsi, dan anti-intoleransi. Sementara berbagai masalah di dapilnya yang meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu, jarang tersentuh. Kami belum pernah mendengar Grace mengulas tuntas masalah kantung-kantung kumuh di Jakarta Barat, misalnya. Atau sudah? Udah?
Selama ini Grace terlihat lebih sibuk memperjuangkan misi-misi besar seperti antikorupsi, dan anti-intoleransi. Sementara berbagai masalah di dapilnya yang meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu, jarang tersentuh. Kami belum pernah mendengar Grace mengulas tuntas masalah kantung-kantung kumuh di Jakarta Barat, misalnya. Atau sudah? Udah?
Spoiler for Conclusion:
Kalau sudah level ketua umum partai sih, rasanya Grace pantas-pantas saja duduk di kursi parlemen. Apalagi kalau kamu termasuk anak muda nasionalis yang juga menyukai gaya-gaya tegas Ahok, cocok sudah.
Yang kami harapkan semoga Grace tetap sradak-sruduk di Senayan nanti. Bangunin orang tua-orang tua yang kerap tertidur saat rapat. Mudah-mudahan Grace gak lekas nyeletuk, “Udah? Udah?” saat kepentingan rakyat banyak masih dicuekin bahkan diinjak-injak politisi tua bangka. Kami sih penasaran apakah Grace bakal segalak itu saat berada dalam sistem nanti?
Yang kami harapkan semoga Grace tetap sradak-sruduk di Senayan nanti. Bangunin orang tua-orang tua yang kerap tertidur saat rapat. Mudah-mudahan Grace gak lekas nyeletuk, “Udah? Udah?” saat kepentingan rakyat banyak masih dicuekin bahkan diinjak-injak politisi tua bangka. Kami sih penasaran apakah Grace bakal segalak itu saat berada dalam sistem nanti?
Sumbernya nih gan








anasabila memberi reputasi
1
568
Kutip
3
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan