Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

poets85Avatar border
TS
poets85
WOMEN VIOLENCE, PENYEBAB UTAMA RAPUHNYA GENERASI BANGSA

Kisah tentang kekerasan wanita dan air mata mereka



Agan dan sista,
Kita tahu bahwa wanita diciptakan dengan segala kelembutan sekaligus kekuatan.
Dia terlihat begitu lembut, keibuan dan penuh kehangatan. Namun, tak jarang mereka tampil bak wonder women, penuh dengan kekuatan kala harus menjadi pelindung anak dan rumah tangganya.
Kendati wanita seringkali di konotasikan sebagai mahluk baper, karena lebih mengutamakan perasaan dari pada logika. Tapi dari situlah wanita bisa lebih peka terhadap kondisi sekitar.

Sepertinya kita sudah tidak asing dengan isitilah yang satu ini, ‘wanita tercipta dari tulang rusuk yang bengkok’. Secara etimologi, tulang rusuk berposisi sebagai pelindung organ vital tubuh manusia. Dia melindungi jantung dan hati. Begitu juga secara harfiah, wanita tercipta untuk melindungi orang yang mereka sayangi dengan berbagai cara.

Namun, ada hal yang perlu kita tahu. Bahwa tulang yang bengkok dalam istilah ini adalah, sesuatu yang perlu kita luruskan. Karena hakikatnya sebuah keambiguan ketika tulang yang bengkok itu terus dibiarkan bengkok, akan menjadi tidak etis. Hakikat alamiah wanita yang suka ‘ngeyel’ dan ‘nyleneh’ adalah artikulasi lain dari tulang bengkok itu. Lalu haruskan para pria selaku pemimpin meluruskan yang bengkok itu dengan cara kekerasan?

Nah, ini adalah salah satu situasi krusial yang terjadi dan anehnya malah menjadi hal lumrah, ketika dalam sebuah ikatan rumah tangga para wanita mendapat kekerasan karena embel-embel ‘meluruskan’.
Bukankah kita diikat dalam ikatan rumah tangga untuk saling  mengisi kekurang dan kelebihan masing-masing?

Agan dan sista yang terhormat,
Lalu apa sajakah efek dari kekerasan terhadap wanita--dalam hal ini terhadap pasangan dalam rumah tangga--terhadap masa depan generasi bangsa?
Melirik dari tupoksi masing-masing pihak, jelas wanita memiliki peranan penting dalam membangun generasi penerus bangsa yang berkualitas. Lalu bagaimana hakikatnya wanita dapat melakukan tugas mereka dengan baik, jika dalam kondisi tertekan dan menahan rasa sakit yang berkepanjangan?

Sudah banyak tragedi kekerasan wanita yang tak jarang berujung kematian terhadap mereka. Namun sejauh ini sepertinya itu bukan menjadi topik krusial yang butuh perhatian khusus untuk segera di pecahkan.
Lalu bagaimana kita bisa mengharapkan adanya generasi bangsa yang cerdas dan kompetitif jika mereka dibesarkan oleh wanita yang mengalami depresi, psikosomatik bahkan kelainan kejiwaan lain yang diakibatkan kekerasan?

Merasa diabaikan, merasa tak punya tempat untuk berlindung, bahkan yang paling menakutkan aadalah mereka bahkan tidak punya tempat ‘membuang sampah’ dari jutaan kubik masalah yang mereka alami. Siapa yang paling bertanggung jawab terhadap kondisi ini?

Stop kekerasan wanita, bangunlah mereka menjadi pribadi yang bahagia. Dengan begitu maka mereka akan mencetak generasi bangsa yang penuh cinta dan krativitas.
 
Agan dan sista,
Beberapa hari ini kita akan merayakan pesta rakyat, di tangan kita lah pemimpin akan di tentukan. Semoga dengan era baru, akan ada perubahan terhadap kekerasan wanita.
Semoga akan ada kartini milenial yang bisa merubah gelap menjadi terang, seperti Ra kartini dahulu. Tak gentar melawan kebodohan dan penjajahan demi kebebasan dan kebahagiaan kaum perempuan.
Semoga setelahnya akan lahir kartini-kartini muda yang sangat peduli dengan sesama, membangun dengan kasih sayang. Dan menyadarkan dunia, bahwa kekerasan terhadap wanita adalah gerbang kehancuran bangsa.

Dari topik diatas, lalu siapakah yang paling bertanggung jawab atas kekerasan wanita yang selama ini terjadi?


sumber : habis gelap terbitlah terang, RA kartini
Tiak lain, wanita sendiri lah yang harus melakukan perubahan itu.

Kaum wanita sendirilah yang harus memantaskan diri agar tidak menjadi korban kekerasan lagi, lagi dan lagi.

Ketika agan dan sista bertanya, apa yang harus dilakukan untuk memulai perubahan itu?

Mulailah dengan mengubah mindset, bahwa wanita adalah makhluk yang tidak pantas untuk ditindas dan disakiti. Ubahlah menjadi mindset, bahwa wanita adalah mahluk penuh kekuatan di balik kelembutan. 

Pantaskan diri anda, wahai kaum wanita dengan menjadi diri yang lebih berkualitas.

Biasakan lebih peka terhadap kesempatan up grade diri, jangan pernah menutupmdiri untuk terus mengadakan perbaikan. Perbanyak lah belajar, selalu temukan ilmu baru, untuk memantaskan diri.
Bukalah mata dan telinga dari jutaan kesempatan untuk lebuh mandiri, bangkitkan semangat enterpreunur, ikutilah sebanyak-banyaknya komunitas kemndirian. Disana kan banyak ilmu dan jaringan yang adna dapatkan.

So, tunggu apa lagi?

Move on!
Keluarlah dari zona nyamanmu bergantung dengan pasangan.

Bangkit!
Berdirilah di atas pijakan mu sendiri. Sebagaimana yang RA kartini katakan dalam wasiat abadinya, “banyak hal yang bisa menjatuhkanmu, tapi satu-satunya hal yang bisa menjatuhkanmu adalah sikapmu sediri” – RA. Kartini – habis gelap terbitlah terang.
 
jadilah Kartini milenial, menjadi mesin perubahan zaman. melahirkan generasi penerus bangsa yang penuh prestasi juga berakhlaq mulia.
semua berawal dari kalia, wahai wanita.

STOP WOMEN VIOLENCE!
NKRI harga mati
Bangun persatuan dan kesatuan bangsa
 
 
 


febrianaryna
anasabila
anasabila dan febrianaryna memberi reputasi
21
2.8K
67
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan