Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menyayangkan insiden massa pingsan saat kampanye akbar Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kepulauan Riau (Kepri). BPN mempertanyakan kesiapan panitia acara.

"Memang harus dari awal panitia prepare, saya nggak tahu nih panitianya nggak prepare (persiapan) atau apa. Tapi kita tetap sayangkan," kata Jubir BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, kepada detikcom, Minggu (7/4/2019).

Andre mengatakan insiden tumbangnya massa saat kampanye akbar Jokowi juga menjadi pelajaran untuk pihaknya, "Ya mudah-mudahan ini jadi pelajaran, bukan hanya di pihak Pak Jokowi, tapi juga di pihak kami."

Andre menerangkan kejadian serupa juga terjadi saat kampanye Akbar capres Prabowo di Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Namun panitia dari pihaknya sudah mengantisipasi hal tersebut semaksimal mungkin.

"Terus terang saya tidak mau menyalahkan Pak Jokowi ya. Karena memang situasinya di kampanye ramai begitu, ditambah cuaca panas, itu pasti banyak yang pingsan gitu loh. Ini pengalaman saya kampanye akbar di Padang, itu di depan panggung banyak pingsan juga, karena benar-benar berdesakan," cerita Andre.

Andre menuturkan sebelum massa tumbang di kampanye akbar Prabowo, panitia telah berupaya menyemprotkan air agar massa merasa segar dan mendistribusikan air mineral supaya tak dehidrasi. Andre menjelaskan kebanyakan massa yang pingsan saat itu adalah perempuan.

"Padahal kita sudah semprot air, beri air. Karena panas, berdesak-desakan. Yang fisiknya agak lemah kebanyakan perempuan, akhirnya pingsan. Tapi memang ini salah satu kampanye terbuka ya itu risikonya," tutur Andre.

Belajar dari banyak warga yang pingsan saat mengikuti kampanye akbar, Andre menegaskan panitia acara dari pihaknya telah diminta untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi risiko tersebut.

"Makanya ke depan panitia harus lebih bersiap diri menghadapi itu. Mungkin saja ada dua hal penyebabnya, pertama memang jumlah massanya lumayan banyak dan berdesak-desakan dan panitia tidak siap. Seharusnya kalau lagi desak-desakan itu panitia memperingati," ujar dia.

Andre lalu menyinggung Jokowi yang tak cuti dari jabatan kenegaraan. Dengan fasilitas seorang presiden, kata Andre, semestinya panitia acara kampanye akbar Jokowi tak kesulitan mendistribusikan air mineral untuk warga yang hadir. Dan dengan adanya pasukan pengamanan presiden (paspamres), lanjut Andre, semestinya upaya mengurai massa agar tak berdesak-desakan dapat cepat dilakukan dem mencegah lebih banyak orang yang pingsan.

"Seharusnya panitia, presiden lagi, Jokowi kan tidak cuti, fasilitas negara melekat sehingga tidak kesulitan panitia. Kedua, seharusnya tidak kesulitan menyediakan air minum untuk masyarakat dan itu dia pasti panitianya banyak, ada paspamresnya, harusnya bisa membantu mengurai agar masyarakat itu tidak terlalu berdesak-desakan," ucap Andre.


(aud/dnu)
https://m.detik.com/news/berita/d-44...g-juga-pingsan