Sebagai salah satu bangsa yang memiliki populasi terbesar di dunia, Indonesia dikaruniai beraneka ragam suku dimana masing-masing suku tersebut memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap suatu hal. Sebagai contoh norma kesopanan, bagi sebagian masyarakat, bertutur kata yang halus terutama kepada orang yang lebih tua adalah suatu keharusan, sedangkan bagi masyarakat lainnya tidak demikian. Contoh yang lain adalah dalam hal mengekspresikan sesuatu, suatu kelompok menilai ekspresi yang blak-blakan dan lugas adalah hal yang wajar sedangkan bagi yang lain membaik-baiki perasaan orang lain lebih penting.
Begitu pula halnya dengan kesuksesan, tidak semua masyarakat Indonesia setuju bahwa kesuksesan diukur dengan limpahan materi karena mungkin bagi mereka kesuksesan lebih merupakan perwujudan eksistensi sosial. Beberapa sudut pandang masyarakat akan kesuksesan inilah yang ts bahas melalui tulisan ini.  Karena masyarakat Indonesia sudah semakin majemuk (di beberapa tempat) maka pandangan mereka akan kesuksesan tidak lagi mewakili budaya asal mereka namun pendapat mereka lebih condong pada latar belakang sosial yang mereka alami.
1.      Kesuksesan adalah suatu keadaan dimana pendidikan adalah tujuan utamanya
Biasanya keluarga yang mengutamakan pendidikan sebagai ukuran kesuksesan berasal dari kalangan akademisi atau karena mereka tidak memiliki kesempatan untuk bersekolah layak sehingga bercita-cita menyekolahkan anak-anaknya setinggi mungkin agar mendapat kehidupan yang lebih baik.
2.      Kesuksesan adalah ukuran materi
Biasanya, bagi keluarga yang memiliki latar belakang bisnis, mereka berpendapat bahwa kesuksesan adalah kekayaan fisik. Karena latar belakang mereka berawal dari perjuangan untuk mencukupi kebutuhan primer keluarga dan bertekad anak-anak mereka harus lebih baik dari mereka. Beberapa golongan masyarakat bahkan menyarankan anak-anaknya untuk pergi merantau demi meraih kesuksesan ini.
3.      Kesuksesan adalah tingkatan jabatan tertinggi
Ogut rasa, ini adalah pandangan umum di masyarakat kita. Jabatan sebagai wujud representasi nama keluarga. Semakin tinggi jabatan maka semakin tinggi rasa hormat yang diperoleh dan semakin meningkatkan level kebanggaan keluarga. Bahkan tidak jarang, jabatan yang dipegang menjadi alat yang ampuh untuk “menolong” dan “mengutamakan” kepentingan keluarga.
4.      Kesuksesan adalah anak yang bisa dibanggakan
Ini dialami ketika orang tua memiliki cita-cita yang tidak sampai terwujud. Entah jabatan, kekayaan, pendidikan, dan/ atau pengalaman hidup biasanya mereka akan menceritakan dengan rasa bangga, hal-hal yang telah diraih oleh anak-anaknya. Dan kesuksesan seperti ini akan terus diceritakan berulang-ulang oleh orang tua hingga bisa menjadi contoh standar kesuksesan bagi saudara-saudara atau orang lain.
5.      Pandangan lain tentang kesuksesan
Bagi beberapa kelompok masyarakat, kesuksesan memiliki sudut pandang yang unik. Suatu kelompok berpendapat bahwa keluarga mereka akan sukses jika memiliki anak yang berstatus janda dan status tersebut bisa “diberdayakan”. Sementara kelompok lain berpendapat, memiliki pasangan lebih dari satu adalah ukuran sukses. Bahkan ada slogan yang berbunyi “banyak anak, banyak rejeki” yang masih berlaku bagi sebagian masyarakat. Dan lain kelompok berpendapat ukuran ternak, sawah, ladang dan kebun yang mereka miliki adalah hal yang jamak untuk disebut sukses.
 
Demikianlah beberapa ukuran kesuksesan menurut pandangan masyarakat Indonesia dari apa yang ogut pernah alami. Semoga bermanfaat bagi agan-agan semua. Saran dan pendapat yang baik akan diterima dengan senang hati dan lapang dada. Terima kasih