Kaskus

News

lupa.bapakAvatar border
TS
lupa.bapak
Sri Mulyani ke Pengkritik: Lihat Utang Terus, Aset & Anggaran Naik Tak Pernah Dilihat
Sri Mulyani ke Pengkritik: Lihat Utang Terus, Aset & Anggaran Naik Tak Pernah Dilihat

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan selama ini para pengkritik selalu berfokus pada dampak negatif utang negara, tetapi tidak memunculkan pemahaman terkait kondisi aset negara yang kini meningkat signifikan. Padahal, informasi yang komprehensif penting untuk diketahui oleh masyarakat.

"Yang dilihat utang terus, dan ketakutan sama utang. Aset kita yang naik tidak pernah dilihat," katanya di Kantor Kementerian Keuangan, Jumat (1/3).

Kementerian Keuangan mencatat total aset negara mencapai Rp5.728,49 triliun pada 2018. Aset tersebut terdiri dari Barang Milik Negara (BMN) yang tersebar di Kementerian/Lembaga (K/L). Jumlah itu melesat tiga kali lipat dari Rp1.538,18 triliun selama kurun waktu 2007-2018.

Sri Mulyani Indrawati menjelaskan mengenai pembiayaan utang Indonesia. Menurut Sri Mulyani isu mengenai utang seringkali dipotong setengah-setengah.

"Ada juga yang mempertanyakan apakah utang kita untuk hal yang produktif. Ada beberapa pengamat menyampaikan periode 2012-2014 kenaikan utang antara Rp 799,8 triliun dan periode 2015-2017 adalah Rp 1.329 triliun. Nominalnya besar, dan orang membuat cerita itu. Sengaja ceritanya diputus di situ saja," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani Pamer Defisit APBN Turun Dalam 4 Tahun

Sri Mulyani menjelaskan produktivitas pembiayaan menggunakan utang yang ditarik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pembiayaan dari utang digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur hingga pendidikan yang anggarannya naik dibandingkan periode pemerintahan sebelumnya.

"Dipakai untuk apakah ini? Lihat sisi belanjanya. Kalau dulu periode 2012-2014 belanja infra hanya Rp 456 triliun untuk tiga tahun, sekarang belanja infra mencapai Rp 904,6 triliun atau dua kali lipat," jelas Sri Mulyani.

Kemudian untuk belanja di sektor pendidikan, anggaran yang sudah digelontorkan selama pemerintahan Jokowi-JK sudah mencapai Rp 1.167 triliun atau naik 118% dibandingkan periode sebelumnya Rp 983 triliun selama tiga tahun.

"Lalu berapa belanja untuk pendidikan? Dulu hanya Rp 983 triliun untuk 3 tahun, sekarang Rp 1.167 triliun atau naik 118%," lanjut Sri Mulyani.

Selain itu, belanja untuk kesehatan juga naik dari Rp 146 triliun menjadi Rp 249,8 triliun. Alokasi anggaran untuk masyarakat miskin dalam bentuk perlindungan sosial juga naik.

"Belanja untuk melindungi masyarakat miskin, jelas produktif. Perlindungan sosial dulu hanya Rp 35 triliun, sekarang kami belanja sampai Rp 299,6 triliun. Itu 8 kali lipatnya," ujar Sri Mulyani.

Langkah tersebut berdampak ke penurunan tingkat kemiskinan di level 9,82% atau single digit. Rasio gini atau ketimpangan juga turun ke 0,398. Makanya, kata Sri Mulyani, kalau dilihat kemiskinan turun, gini ratio makin mengecil artinya makin merata.

Sri Mulyani menambahkan jika ingin memberikan penilaian terhadap utang harus seimbang, bukan cuma tambah utang, melainkan juga soal penggunaan utang itu untuk apa saja.

"Kalau mau membandingkan apel dengan apel, tidak hanya tambahan utang. Tapi, bandingkan untuk apanya. Jadi, menggambarkan seluruh cerita secara menyeluruh. Hasilnya ada enggak, ya terlihat," sambung Sri Mulyani.

Sri Mulyani juga menyoroti pihak yang tidak menghitung transfer ke daerah sebagai bagian dari belanja produktif. Transfer ke daerah digunakan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan hingga kesehatan.

"Dalam transfer ke daerah ada mandatori 25% untuk infrastruktur, 20% untuk pendidikan, 10% untuk kesehatan. Kalau dulu hanya Rp 88 triliun, sekarang jadi Rp 315,9 triliun," ujar Sri Mulyani.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil dijaga di level yang positif kisaran 5% di tengah gejolak ekonomi dunia. Di samping itu inflasi selama 4 tahun sangat baik yakni di antara 3%-3,5%.

"Growth dan inflasi kita bisa tetap terjaga walau mengalami tekanan harga komoditas jatuh. Walau interest rate global sekarang naik. Inilah yang kami coba jaga terus agar momentum tetap terjaga dengan baik," ujar Sri Mulyani.

https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/2...pernah-dilihat

Namanya jg si prabochor buk.. woles aja.
Diubah oleh lupa.bapak 04-04-2019 20:33
6
2.4K
24
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan