Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

Ā© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

YenieSue0101Avatar border
TS
YenieSue0101
Pilih Mana? Bekerja Dalam Tekanan atau Menjadi Pengangguran yang Bahagia
Pilih Mana? Bekerja Dalam Tekanan atau Menjadi Pengangguran yang Bahagia


Hello, hello, ane datang lagi membawa thread ini. Jangan bosen yah. Mari bertukar pikiran atau sekedar membebaskan segala unek-unek yang selama ini mengganjal di hati.

Seperti biasa, ane selalu ketagihan sama cendol ijo yang Agan dan Sista berikan. Untuk itu, jangan pelit-pelit yah sama ane. Xixixi. Buat yang ngasih cendol, ane doakan selalu bahagia dan banyak rezeki. šŸ˜‰šŸ˜‰

GanSis, kalian pernah nggak sih, merasa jenuh dengan rutinitas sehari-hari, dalam hal ini pekerjaan. Ada suatu titik di mana seseorang merasa sangat bosan, muak dan ogah-ogahan datang ke tempat kerja. Perasaan-perasaan seperti itu biasanya akan mulai muncul saat seseorang merasa tertekan, misal mendapat masalah di tempat kerja, baik itu dengan atasan maupun dengan rekan. Bisa juga karena hati merasa tidak sreg, tidak nyaman lagi bekerja di sana.

Quote:


Nah, Gansis, apa yang biasa kalian lakukan untuk mengatasi kejenuhan semacam ini? Di bawah ini ada dua cara yang mungkin cocok untuk dijadikan pertimbangan.

Menepi Sejenak, Kemudian Kembali Seperti Biasa

Pilih Mana? Bekerja Dalam Tekanan atau Menjadi Pengangguran yang Bahagia


Hal ini bisa dilakukan ketika kalian merasa bosan tahap ringan. Kalian bisa mengambil cuti beberapa hari, melakukan aktivitas ringan lain yang disukai, jalan-jalan melepas stress, atau menyibukan diri dengan hobi. Perasaan positif akan muncul setelahnya, dan kalian pun bisa berpikir jernih. Sehingga kalian bisa memikirkan kembali apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Resign dan Tak Menoleh Lagi

Pilih Mana? Bekerja Dalam Tekanan atau Menjadi Pengangguran yang Bahagia


Berbicara mengenai resign, ini seperti melepaskan seorang kekasih, ya, GanSis. Ada kalanya seseorang merasa berat untuk keluar dari pekerjaannya karena sudah bertahun berada di sana. Seseorang yang memutuskan untuk resign harus benar-benar yakin, rela kehilangan semuanya. Seperti kebiasaan berangkat kerja, makan bareng rekan dan bercanda bersama. Harus mulai melupakan obrolan-obrolan mengenai pekerjaan yang biasa dilakukan sehari-hari.

Belum lagi masalah pemasukan. Selama bekerja ada yang gaji, eh, setelah berhenti, dompet pun menipis.

Kalau belum benar-benar siap kehilangan semua itu, sebaiknya jangan resign dulu ya, GanSis. Kecuali kalau kalian memang sudah punya batu loncatan selanjutnya.

Percayalah, menjadi pengangguran itu sama sekali tidak enak. Selain karena tidak adanya pendapatan yang tetap, mereka lebih mudah terserang virus jenuh. Banyak juga cap negatif dari masyarakat mengenai ini.

Namun, GanSis, jika kalian sudah tidak merasa bahagia dalam pekerjaan kalian, apa yang dipertahankan? Materi kah? Seperti kata ane tadi, uang tidak bisa membeli kebahagiaan. Pikirkan keputusan kalian baik-baik.

Oke deh, ane rasa sudah sampai penutupan nih, GanSis. Nggak terasa ya? Kalau begitu, ane pamit dulu ya, sampai jumpa di thread ane selanjutnya. Selamat beraktivitas. šŸ˜‰šŸ˜‰



Sumber : opini pribadi

Ilustrasi : pixabay
9
7.6K
216
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan