Kaskus

News

luko.belitaAvatar border
TS
luko.belita
Masih Ada Kutipan Liar Saat Cheng Beng
Masih Ada Kutipan Liar Saat Cheng Beng

Masih Ada Kutipan Liar Saat Cheng Beng

Cheng Beng atau ziarah kubur bagi etnis Tionghoa menjadi satu moment yang penting. Pasalnya para peziarah akan pulang ke kampung halaman untuk sembahyang ke makam leluhur.

Namun, kondisi ini dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk meraup keuntungan dengan meminta bayaran yang tidak wajar atau kutipan liar. Dan hingga saat ini, di sejumlah lokasi makam hal tersebut masih terjadi.

Seorang warga Sekip Baru Medan, Yuvy Limbong mengaku, saat ia bersama keluarga berziarah ke pemakaman Tionghoa di Budi Murni, Galang Deli Serdang masih saja ada pungutan yang tidak wajar. Tentunya, hal tersebut membuat para peziara tidak merasa aman dan nyaman.

“Uang parkir di lokasi itu sebesar Rp10.000 per kendaraan dan ada juga pemuda setempat yang meminta uang minum. Memang tidak memaksa tapi tidak mungkin tidak dikasih, ini membuat tidak nyaman,” katanya, Minggu (31/3).

Ia meminta, semoga pihak kepolisian terutama Polda Sumut bisa memaksimalkan kinerja Polsek ataupun Polres yang bersangkutan untuk memperketat keamanan. Para peziarah harus dijaga agar mereka merasa nyaman dan aman.

Baginya, Cheng Beng sendiri merupakan tradisi bagi keluarganya untuk berdoa dan memberikan penghormatan sebagai rasa bakti pada leluhur. Tetapi bukan hanya kepada leluhur namun bisa juga kepada sanak-saudara famili atau kerabat.

“Yang melaksanakan Cheng Beng sudah banyak, mulai minggu kemarin dan hari ini sangat ramai. Kalau kami sempatnya hari ini,” ucapnya.

Sementara itu, warga Medan lainnya, Ricky Khosasi mengaku, di Biru-biru pemakaman Angsa Pura tempatnya berziarah tidak ada kutipan liar. Karena dari yayasan tersebut sudah diberi kertas dengan catatan tidak ada pembayaran apapun di lokasi tetapi jika ada yang ingin membantu bisa langsung diserahkan ke pihak yayasan.

“Memang tidak ada pungli, tapi bayar untuk parkir mobil Rp10.000 dan sepeda motor Rp5.000. Ini tidak memberatkan sih karena setahun sekali dan memang kendaraannya dijaga karena untuk masuk ke kuburannya jauh,” ucapnya.

Namun, sambungnya, dari pengakuan temannya yang berziarah ke pemakaman Kedai Durian mereka harus membayar Rp60.000 untuk berziarah. Dan itu sangat memberatkan mereka.

“Ya teman-teman yang ziarah ke sana banyak yang ngeluh. Itu terlalu mahal dan itu setiap tahun, janganlah Cheng Beng jadi ajang pungli,” ucapnya.(nty)

http://www.jurnalasia.com/medan/masi...at-cheng-beng/
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ah baru 60 ribu tiket masuk taman hiburan mayat chinese sudah komplen, yang di medan johor saja kenak 120 ribu tiket masuk stempel fefek makpetak ormas PP tidak komplen, dasar chinese pelit! emoticon-Mad (S)

Begitulah situasi di medan, baik di semua jalan di medan maupun di kuburan maupun di pelabuhan, semuanya ramai UCM (uang ceb0k makpetak) mulai dari uang parkir preman, uang izin ini itu, uang keamanan,dll yang mana kalau ditotal melebihi 15 kali total pajak NKRI yang resmi di atas kertas

Di pusat kota medan saja, makin ramai putera fefek kampung tepi kali deli loncat2 malak riang gembira mulai dari jalan pandu, jalan pemuda, jalan palangkaraya, jalan wajir, jalan kesawan, teruuuuuuss hingga lapangan merdeka teruuuusss hingga semua jalan di medan, dan dilakukan di depan mata polisi yang lagi nilang mobil emoticon-Ngakak (S) (malak berjamaah), tentunya masih didampingin dengan jambret, todong, bocah2 maling bau aer taik sei deli, begal, dan sejenisnya emoticon-Kiss

Ingat setiap keping/lembar uang yang anda berikan ke preman, menjamin tumbuh kembang anak2 mukapetak, sehingga di masa depan, waktu remaja,mereka bisa beralih profesi dari bocah pencuri, menjadi preman penganiaya dan begal pembunuh anda/anak/cucu/cicit anda

Jadi dengan memberi uang kepada preman, anda menabung kehancuran diri anda sendiri,warga baik2 lainnya dan kemusnahan seluruh propinsi, dimana tentu saja anda sukar menolak memberi uang kepada preman karena premannya dibeking oleh aparat pengkhianat NKRI emoticon-Selamat

Satu satu nya yang paling jelas dan nyata dari program saberpungli adalah KESENGAJAAN DIGAGALKAN oleh aparat yang dibayar dengan uang pajak

Ingat satu bom ISIS maksimal hanya mampu membunuh 50 orang, sementara bom ngangkang makpetak sumut, terbukti mampu membunuh 1 propinsi emoticon-Ultah

aparat tidak kerja, Kita tidak milih

4
1.6K
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan