- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
SUHANDI, Sang driver OJOL yang ingin merasakan jadi wakil rakyat di DPR RI


TS
melolaksani
SUHANDI, Sang driver OJOL yang ingin merasakan jadi wakil rakyat di DPR RI
Assalamuallaikum wr.wb gan
Ane mau share berita tentang ngulik seorang driver OJOL yang bakal jadi CALEG di DPR RI nih gan.

Sumbernya nih gan



Ane mau share berita tentang ngulik seorang driver OJOL yang bakal jadi CALEG di DPR RI nih gan.
Quote:
Enaknya hidup di alam demokrasi yang egaliter, semua punya hak setara. Mau anak pejabat atau berasal dari keluarga melarat, semua dapat hak sederajat. Masing-masing punya hak memilih dan dipilih.
Memang ekses dari pemilihan umum langsung adalah biaya tinggi kampanye yang harus ditanggung calon pejabat. Bukan kebetulan belaka kalau selama ini banyak caleg berasal dari kalangan pengusaha kaya atau anak pejabat. Karena di atas kertas, cuma horang kaya yang mampu membiayai kampanye.
Itu di atas kertas. Teorinya begitu. Tapi di atas aspal, ternyata teori itu terbantahkan. Sebab di Pileg kali ini, ada caleg menarik dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namanya Suhandi. Tanpa nama belakang atau marga, hanya Suhandi.
Dia bukan seorang pengusaha besar; bukan aktivis hebat; bukan pula pesohor; apalagi politisi kawakan. Sehari-hari, caleg DPR RI untuk dapil Jakarta III ini mengais rupiah dengan berprofesi sebagai driver ojek online (ojol).
Lah kok bisa?
Memang ekses dari pemilihan umum langsung adalah biaya tinggi kampanye yang harus ditanggung calon pejabat. Bukan kebetulan belaka kalau selama ini banyak caleg berasal dari kalangan pengusaha kaya atau anak pejabat. Karena di atas kertas, cuma horang kaya yang mampu membiayai kampanye.
Itu di atas kertas. Teorinya begitu. Tapi di atas aspal, ternyata teori itu terbantahkan. Sebab di Pileg kali ini, ada caleg menarik dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namanya Suhandi. Tanpa nama belakang atau marga, hanya Suhandi.
Dia bukan seorang pengusaha besar; bukan aktivis hebat; bukan pula pesohor; apalagi politisi kawakan. Sehari-hari, caleg DPR RI untuk dapil Jakarta III ini mengais rupiah dengan berprofesi sebagai driver ojek online (ojol).
Lah kok bisa?

Quote:
Nama: Suhandi Ojol
Dapil: DPR RI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu)
Partai: PKB
Dapil: DPR RI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu)
Partai: PKB
Spoiler for Latar Belakang:
Dari berbagai berita viral yang kita temukan di internet, perjalanan Suhandi menjadi caleg ini bisa dibilang berawal dari ketidaksengajaan. Suatu hari, pria asli Betawi ini mengantar seorang penumpang ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB di kawasan Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat. Setibanya di sana, ia melihat brosur pendaftaran caleg PKB.
Entah setan apa yang berbisik, Suhandi tertarik dan bertanya tentang cara mendaftar dan biaya pendaftaran bakal calon anggota legislatif. Mendapat penjelasan, Suhandi bukannya mundur, malah nekat mengambil formulir pendaftaran. Tak lama berselang, Suhandi pun resmi mendaftar sebagai bacaleg.
Gayung bersambut dengan cepat. Karena sehari setelah mendaftar, Suhandi langsung dihubungi dan diminta datang ke Kantor DPP PKB. Setibanya di markas PKB, Suhandi bahkan diterima langsung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan jajaran elite partai berbasis massa Nahdlatul Ulama ini.
Pendidikan terakhir Suhandi sedikit menjelaskan mengapa ia pede bertanya soal pencalegan dan akhirnya serius mendaftar. Berdasarkan data di situs resmi KPU, Suhandi kuliah di Universitas Bengkulu angkatan 1999 dan lulus pada 2003. Sebelumnya, Suhandi menempuh jenjang sekolah menengah atas di SMA Negeri 4 Tangerang, Banten.
Pria kelahiran Tangerang, 14 Oktober 1979 ini juga menikahi Mira Thursiana yang juga bergelar sarjana. Dari pernikahannya ini, Suhandi memiliki satu anak.
Dari lembar riwayat hidup di KPU, Suhandi hanya mencantumkan pengalaman organisasinya di Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) dari 1999 hingga 2003. Melihat rentang waktunya, kami asumsikan kegiatan itu dilakoninya sambil kuliah di Bengkulu.
Entah setan apa yang berbisik, Suhandi tertarik dan bertanya tentang cara mendaftar dan biaya pendaftaran bakal calon anggota legislatif. Mendapat penjelasan, Suhandi bukannya mundur, malah nekat mengambil formulir pendaftaran. Tak lama berselang, Suhandi pun resmi mendaftar sebagai bacaleg.
Gayung bersambut dengan cepat. Karena sehari setelah mendaftar, Suhandi langsung dihubungi dan diminta datang ke Kantor DPP PKB. Setibanya di markas PKB, Suhandi bahkan diterima langsung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan jajaran elite partai berbasis massa Nahdlatul Ulama ini.
Pendidikan terakhir Suhandi sedikit menjelaskan mengapa ia pede bertanya soal pencalegan dan akhirnya serius mendaftar. Berdasarkan data di situs resmi KPU, Suhandi kuliah di Universitas Bengkulu angkatan 1999 dan lulus pada 2003. Sebelumnya, Suhandi menempuh jenjang sekolah menengah atas di SMA Negeri 4 Tangerang, Banten.
Pria kelahiran Tangerang, 14 Oktober 1979 ini juga menikahi Mira Thursiana yang juga bergelar sarjana. Dari pernikahannya ini, Suhandi memiliki satu anak.
Dari lembar riwayat hidup di KPU, Suhandi hanya mencantumkan pengalaman organisasinya di Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) dari 1999 hingga 2003. Melihat rentang waktunya, kami asumsikan kegiatan itu dilakoninya sambil kuliah di Bengkulu.
Spoiler for Kelebihan:
Hal yang paling kami suka tentunya keberanian dan kepercayaan diri yang kuat dari Suhandi. Walaupun wajar saja karena dia toh ternyata sarjana dari sebuah universitas negeri. Pendidikan tinggi, kami duga membuatnya sadar akan kesetaraan hak setiap warga negara.
Tak punya modal finansial yang kuat juga memaksa Suhandi berkampanye dengan cara yang berbeda dari caleg kebanyakan. Sejauh pengamatan segenap kerabat kerja TR yang berdomisili Jakarta, mereka mengaku belum pernah melihat poster apalagi billboard Suhandi di jalan-jalan.
Yang kami tahu dari pemberitaan, Suhandi berkampanye menyasar kawan-kawannya sesama driver ojol dengan mengajaknya mengobrol sambil membagikan sticker dan pulpen bertuliskan “The Power of Ojek Online.” Tentu di sticker dan batang pulpen dibubuhi nama lengkap dan nomor urut caleg Suhandi. Belakangan diketahui, pulpen kampanye didapatnya gratis dari DPP PKB.
Dengan modal yang nyaris mengandalkan dengkul tok, mudah-mudahan jika terpilih nanti, Suhandi tidak punya dorongan korupsi. Amin.
Kemenangan Suhandi juga akan menjadi harapan untuk semua. Bukan cuma melambungkan mimpi kalangan menengah bawah untuk terjun ke politik. Tapi juga harapan bagi demokrasi itu sendiri. Bahwa setiap orang tidak saja punya hak setara tapi juga kesempatan yang sama.
Tak punya modal finansial yang kuat juga memaksa Suhandi berkampanye dengan cara yang berbeda dari caleg kebanyakan. Sejauh pengamatan segenap kerabat kerja TR yang berdomisili Jakarta, mereka mengaku belum pernah melihat poster apalagi billboard Suhandi di jalan-jalan.
Yang kami tahu dari pemberitaan, Suhandi berkampanye menyasar kawan-kawannya sesama driver ojol dengan mengajaknya mengobrol sambil membagikan sticker dan pulpen bertuliskan “The Power of Ojek Online.” Tentu di sticker dan batang pulpen dibubuhi nama lengkap dan nomor urut caleg Suhandi. Belakangan diketahui, pulpen kampanye didapatnya gratis dari DPP PKB.
Dengan modal yang nyaris mengandalkan dengkul tok, mudah-mudahan jika terpilih nanti, Suhandi tidak punya dorongan korupsi. Amin.
Kemenangan Suhandi juga akan menjadi harapan untuk semua. Bukan cuma melambungkan mimpi kalangan menengah bawah untuk terjun ke politik. Tapi juga harapan bagi demokrasi itu sendiri. Bahwa setiap orang tidak saja punya hak setara tapi juga kesempatan yang sama.
Spoiler for Kekurangan:
Di luar kisah nekat nan hebat, kami tak menemukan keistimewaan Suhandi. Pemberitaan yang tersedia sejauh ini hanya berkutat seputar kisah heroik Suhandi yang berani nyaleg.
Minimnya pemberitaan tentu bukan salah Suhandi. Terlalu naif bila menuntut Suhandi memiliki strategi komunikasi yang hebat. Kalaupun harus ada yang disalahkan, kemampuan jurnalistik media-media kitalah yang patut dipertanyakan.
Selain itu, jujur saja kami tak mampu berlagak polos lama-lama atau berbaik sangka terus-terusan pada Cak Imin dan jajaran elite lainnya di PKB. Apalagi pencalegan Suhandi dipasang untuk level DPR RI. Ayolah. Kami tak selugu itu Cak.
Karena bagaimanapun, PKB-lah yang paling diuntungkan dengan pencalonan Suhandi. Lolos atau gagal Suhandi ke Senayan, kisah driver ojol nyaleg adalah public relations (PR) yang sempurna untuk PKB bukan?
Minimnya pemberitaan tentu bukan salah Suhandi. Terlalu naif bila menuntut Suhandi memiliki strategi komunikasi yang hebat. Kalaupun harus ada yang disalahkan, kemampuan jurnalistik media-media kitalah yang patut dipertanyakan.
Selain itu, jujur saja kami tak mampu berlagak polos lama-lama atau berbaik sangka terus-terusan pada Cak Imin dan jajaran elite lainnya di PKB. Apalagi pencalegan Suhandi dipasang untuk level DPR RI. Ayolah. Kami tak selugu itu Cak.
Karena bagaimanapun, PKB-lah yang paling diuntungkan dengan pencalonan Suhandi. Lolos atau gagal Suhandi ke Senayan, kisah driver ojol nyaleg adalah public relations (PR) yang sempurna untuk PKB bukan?
Spoiler for Kesimpulan:
Sehebat apapun kisah keberanian dan kepercayaan diri Suhandi, pada akhirnya kualitas, integritas, dan kapabilitaslah yang seharusnya kita pertimbangkan. Bukan simpati ala-ala acara reality show pencarian bakat di televisi. Asal punya kisah menyedihkan, dipilih. Asal berasal dari keluarga miskin, didukung.
Kami 100 persen mendukung pencalegan Suhandi. Sayang, minimnya informasi membuat kami tak mampu menilai kualitas Suhandi sebagai sosok yang patut mewakili rakyat.
Kamu kenal langsung bang Suhandi? Atau pernah ngobrol panjang lebar bersama Suhandi? Share dong di kolom komentar. Dengan senang hati kami akan update artikel ini secepatnya.
Salam satu aspal.
Kami 100 persen mendukung pencalegan Suhandi. Sayang, minimnya informasi membuat kami tak mampu menilai kualitas Suhandi sebagai sosok yang patut mewakili rakyat.
Kamu kenal langsung bang Suhandi? Atau pernah ngobrol panjang lebar bersama Suhandi? Share dong di kolom komentar. Dengan senang hati kami akan update artikel ini secepatnya.
Salam satu aspal.
Spoiler for Penampakan:

Sumbernya nih gan



Diubah oleh melolaksani 02-04-2019 19:12
0
1.5K
Kutip
6
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan