Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dewaagniAvatar border
TS
dewaagni
Mencerca agama Buddha, pendeta minta maaf
Mencerca agama Buddha, pendeta minta maaf


Pebruari 15, 2010


Sebuah screenshot Pendeta Rony Tan
Tweet




[url=whatsapp://send?text=https://indonesia.ucanews.com/2010/02/15/mencerca-agama-buddha-pendeta-minta-maaf/][color=#337ab7][img]https://indonesia.ucanews.com/images/icon_whats_up.jpg[/img][/color][/url]

Larger | Smaller



SINGAPURA (UCAN) – Sejak menuai badai protes karena komentarnya yang menghina agama Buddha, seorang pendeta evangelis akhirnya angkat bicara untuk pertama kalinya.


Pendeta Rony Tan, pemimpin gereja mega Lighthouse Evangelism dengan 12.000 jemaat, memohon maaf atas komentarnya setelah ditegur oleh menteri senior Singapura Goh Chok Tong dan Departemen Keamanan Dalam Negeri.


Dalam sebuah kebaktian minggu lalu Tan diwawancarai umat Kristen yang pindah dari agama Buddha dan secara terbuka mengejek keyakinan-keyakinan agama Buddha seperti reinkarnasi dan praktek-praktek agama Buddha seperti meditasi.


Video kebaktian itu telah di-posting di Lighthouse Evangelism’s website dan di YouTube.


“Yang salah itu salah dan harus diperbaiki, bukan diterima sebagai benar,” demikian Tan, menurut laporan, mengatakan kepada jemaat dalam kebaktian di daerah satelit Woodland.


Menurut media lokal, Tan meminta jemaatnya lebih sensitif dalam mewartakan Injil kepada orang-orang non-Kristen.


“Janganlah ada kritik terhadap agama apapun,” katanya.


Sebelumnya, ketika berbicara pada pembukaan gedung milik Singapore Jain Religious Society, Goh Chok Tong secara keras mencerca Tan atas pernyataan-pernyataan yang dibuatnya itu.


Pekan lalu, Tan minta maaf atas semua pernyataannya dalam sebuah pertemuan pribadi dengan para pemimpin agama Buddha dan Tao.


Goh dikutip ketika mengatakan, masyarakat Singapura dibangun berlandaskan penghormatan satu sama lain dan agama-agama yang berbeda.


Itulah prinsip utama yang mendukung keakraban sosial negara kota ini, katanya.


“Keberhasilan kita dalam menempa masyarakat yang multi-ras dan multi-agama kadang-kadang mengakibatkan masyarakat Singapura, terutama kaum mudanya, menerima begitu saja kerukunan yang kita nikmati ini,” kata Goh.


Presiden Federasi umat Buddha Singapura, Yang Mulia Kwang Sheng, mengatakan kepada media Singapura bahwa pertemuan dengan Tan berlangsung ramah.


“Dia sadar akan kekeliruannya dan dampak yang sedemikian besar dan menggemparkan. Maka dia sadar bahwa itu merupakan isu serius, dan dia minta maaf kepada umat Buddha dan Tao atas kesalahannya.”


https://indonesia.ucanews.com/2010/02/15/mencerca-agama-buddha-pendeta-minta-maaf/

2
2.8K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan