Apakah Kesetiaan Dibutuhkan Di Sosial Media? (Inilah Jawabnya)

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Apakah Kesetiaan Dibutuhkan Di Sosial Media? (Inilah Jawabnya)

Surobledhek746

28-03-2019 09:27

Apakah Kesetiaan Dibutuhkan Di Sosial Media? (Inilah Jawabnya)

Quote:

KESETIAAN IBARAT MATA PEDANG TAJAM, SALAH MENGGUNAKAN AKAN MEMBUNUH SEGALANYA

sumber gambar

Spoiler for OPINI PRIBADI:

Apa sih kesetiaan itu? Setiap terjadi pertengkaran di antara dua orang atau lebih pertemanan, persahabatan, percintaan pasti istilah kesetiaan mulai dibicarakan. Kalimat yang terlontar adalah KAMU TIDAK SETIA. Sebenarnya apa yang diminta atau apa yang harus dilakukan hingga seseorang disebut setia dalam menjalin hubungan tersebut?

Dalam KBBI, arti kata kesetiaan adalah keteguhan hati, ketaatan (dalam persahabatan, perhambaan, dan sebagainya. Tak lebih tak kurang. Lalu, tentang hubungan serius dalam percintaan, makna kesetian pasti berubah. Jadi maksud dan makna kesetiaan tergantung pada orang yang menyampaikan dan yang menerima pernyataan tersebut.

Di dunia binatang, banyak dipertontonkan beberapa adegan tentang kesetiaan binatang tersebut ketika menjalin hubungan. Yang paling terkenal menurut serita orang adalah kukang, sejenis kera yang kecil, katanya kukang adalah binantang yang paling setia. Ketika pasangannya mati, maka yang terisa juga akan segera mati beberapa bulan berikutnya. Katanya juga, pada matanya selalu mengeluarkan ait mata.

Binatang lain yang paling setia katanya adalah anjing, ketika majikannya mendapat masalah, anjing setia akan memberikan bantuan sebisa mungkin untuk menolong majikannya. Anjing juga terkenal setia.
Selain itu ada sebuah setia yang unik, binatang laba-laba atau sejenisnya, menurut cerita, laba-laba jantan rela mati dimakan betinanya setelah selesai membuahi induknya.

Seperti itulah dunia binatang memaknai setia dalam kehidupannya. Bagaimana manusia memaknai setia. Apalagi ketika istilah setia kemudian menjadi masalah besar dalam hubungan di sosial media. Seperti Kaskus misalnya. Terlepas pro dan kontra tentang kaskus sebagai media sosial atau bukan.

gambar gambar

Spoiler for OPINI PRIBADI:

Selain itu ada sebuah setia yang unik, binatang laba-laba atau sejenisnya, menurut cerita, laba-laba jantan rela mati dimakan betinanya setelah selesai membuahi induknya.

Seperti itulah dunia binatang memaknai setia dalam kehidupannya. Bagaimana manusia memaknai setia. Apalagi ketika istilah setia kemudian menjadi masalah besar dalam hubungan di sosial media. Seperti Kaskus misalnya. Terlepas pro dan kontra tentang kaskus sebagai media sosial atau bukan.

User-user yang ada di kaskus dengan jelas dapat dijejaki aktifitasnya. Seperti, saat ini dia sedang di mana? Sedang online atau tidak, sedang ngobrol dengan siapa, di tread siapa? Atau di grup mana mereka bercengkrama. Hingga tak satu kata pun yang tersembunyi.

Menjalin hubungan di tempat seperti ini sangat dibutuhkan keterbukaan dalam persahabatan. Jika perasaan memiliki terhadap seseorang secara berelbihan kemungkinan besar akan mengakibatkan pertengkaran. Lalu, muncul istilah, “Kamu tidak setia.” Sebenarnya yang dimaksud setia disini apa?

Padahal, selain aktifitas online yang dijalani, yang bersangkutan juga harus melakukan kegiatan di luar Kaskus. Bisa jadi, di tempat kerja, dengan keluarganya, atau aktifitas lainnya di luar rumah yang tidak memungkinkan untuk online sepenuhnya.
Kemungkinan besar, orang yang disebut tidak setia itu adalah karena asyik bercengkrama dengan orang lain, sementara mengacuhkan pesan yang disampiakan. Sehingga merasa dicampakkan. Muncullah isitilah pupoler dari mulut manisnya, “Habis Manis Sepah dibuang.”

Pergeseran istilah dari kesungguhan untuk mempertahankan persahabatan atau sejenisnya, termasuk di dalamnya cinta berubah menjadi perasaan yang ditinggalkan dan ditak ditemani dalam obrolan-obrolan di lapak dan tread yang biasa dilakukan. Kemungkinan besar terjadinya istilah tidak setia, adalah karena kecemburuan yang berlebihan.

Persahabatan di media sosial tergantung beberapa macam, mulai dari jaringan internet yang dibutuhkan., waktu online (dunia maya) yang bertabrakan dengan kegiatan di luar online (dunia nyata). Banyaknya jumlah pertemana yang dijalin masing-masing orang juga sangat berpengaruh. Tidak mungkin satu orang merespon secara bersamaan.

sumber gambar

Spoiler for OPINI PRIBADI:

Apa sebaiknya yang dilakukan agar tidak mendapat julukan sebagai orang yang tidak setia?

1.   Komitmen
Buat komitmen bersama, bahwa sosial media adalah sarana saling komunikasi. Jika terjalin persahabatan dan sebagainya, perlu diingatkan kepada semuanya untuk tidak saling membawa perasaan berlebihan.
Bahwa di media sosial, bukan hanya kita satu-satunya teman atau sahabat yang perlu mendapat respon. Seperti kita juga, tidak hanya dia satu-satunya teman kita.
Kadang teman kita lebih banyak dari dia. Namun masih mengharapakn dia hanya boleh berteman dan merespon kita saja. Jika tidak seperti itu kemudian disebut tidak setia. Tidak adli itu namanya.
2.   Berusaha terbuka
Berusaha terbuka mungkin akan memberikan jalan keluar untuk terhindar dari sebutan tidak setia. Jika ada aktifitas yang memang menuntut untuk disampaikan terbuka. Dijelaskan saja. Kebohongan akan menimbulkan perpecahan hubungan ddan persahabatan.
Misalnya, ketika asyik ngobrol dalam sebuah percapakan dengan sahabat. Lalu, mengatakan akan melakukan kegiatan lain, ternyata setelah ditelisik mendalam, yang bersangkutan asyik online dengan orang lain. Nah, hal semacam inilah yang perlu dihindari. Jika tidak, pasti kita akan disebut tidak setia.
3.   Menjaga privasi
Setiap orang memiliki privasi masing-masing. Tidak di sosial media juga di dunia nyata. Hargailah privasi sahabar kita. Berikan waktu untuk orang-orang tertentu. Semakin kita memberikan kepercayaan dan pengertian, maka semakin melekatlah gelas setia pada diri kita.

Quote:

Demikian, semoga kita semua menjadi orang setia. Baik di sosial media atau di dunia nyata.