

TS
weshley07
Maaf, Ronaldo Tak Setara Messi, Maradona, dan Pele
Cristiano Ronaldo versus Atletico Madrid. Itulah perumpaan tentang laga kedua 16 besar Liga Champions 2018/2019 antara Juventus vs Atletico Madrid di Juventus Stadium (13/3//2019).
Cristiano Ronaldo memborong seluruh gol yang dibutuhkan Juventus untuk lolos dari hadangan Atletico Madrid yang menang 2-0 di laga pertama. Ronaldo mencetak hattrick untuk kemenangan Juventus 3-0.

Cristiano Ronaldo vs Atletico Madrid (Kredit: UEFA)
Tak melulu tentang jumlah gol yang dilesakkan Ronaldo. Coba lihat proses gol pertama dan kedua. Alamak! Kita seperti tidak melihat pesepak bola yang sudah berusia 34 tahun. Daya juang dan kemauan Ronaldo untuk menyelamatkan timnya membuat usia bukan lagi persoalan. Ronaldo bak pesepak bola berusia 20-an tahun yang tengah berada di masa keemasannya.
Semua memuji Ronaldo, kecuali kubu Atletico Madrid kayaknya. Ronaldo adalah pembeda. Ronaldo adalah jawaban kenapa Juventus masih superior di Italia dan bisa berbicara di Eropa. Ronaldo adalah.. adalah.. seterusnya.
Lalu, bila dibandingkan dengan pesepak bola elite dunia dari beberapa era, di manakah posisi Ronaldo? Seolah ingin mengundang perdebatan, Fabio Capello meminggirkan Ronaldo dari kelompok elite tersebut. Maksudnya?

Fabio Capello (Sky Sport)
“Ya, Cristiano Ronaldo itu pemain luar biasa, seorang juara. Akan tetapi, dia bukan bagian dari pesepak bola jenius,” begitu ucap Fabio Capello, mantan pelatih AC Milan dan Real Madrid, pada Sky Sport Italia.
Kata Capello, ada tiga pesepak bola jenius sepanjang sejarah sepak bola: Pele, Diego Maradona, dan Lionel Messi.
“Ronaldo sangat kuat dan dia membawa Anda memenangi semuanya. Tetapi, Messi pemain yang jenius dan berbeda. Messi masih bisa melakukan apa yang sama ia perbuat saat masih berusia 16 tahun. Dia terlahir jenius,” ujar Capello.
Benarkah Lionel Messi menciptakan hal-hal yang tidak dilihat oleh orang lain? Ronaldo telah membuktikan dirinya sebagai pesepak bola juara, namun bukan seorang jenius. Itu kata Capello.
Cristiano Ronaldo memborong seluruh gol yang dibutuhkan Juventus untuk lolos dari hadangan Atletico Madrid yang menang 2-0 di laga pertama. Ronaldo mencetak hattrick untuk kemenangan Juventus 3-0.
Cristiano Ronaldo vs Atletico Madrid (Kredit: UEFA)
Tak melulu tentang jumlah gol yang dilesakkan Ronaldo. Coba lihat proses gol pertama dan kedua. Alamak! Kita seperti tidak melihat pesepak bola yang sudah berusia 34 tahun. Daya juang dan kemauan Ronaldo untuk menyelamatkan timnya membuat usia bukan lagi persoalan. Ronaldo bak pesepak bola berusia 20-an tahun yang tengah berada di masa keemasannya.
Semua memuji Ronaldo, kecuali kubu Atletico Madrid kayaknya. Ronaldo adalah pembeda. Ronaldo adalah jawaban kenapa Juventus masih superior di Italia dan bisa berbicara di Eropa. Ronaldo adalah.. adalah.. seterusnya.
Lalu, bila dibandingkan dengan pesepak bola elite dunia dari beberapa era, di manakah posisi Ronaldo? Seolah ingin mengundang perdebatan, Fabio Capello meminggirkan Ronaldo dari kelompok elite tersebut. Maksudnya?
Fabio Capello (Sky Sport)
“Ya, Cristiano Ronaldo itu pemain luar biasa, seorang juara. Akan tetapi, dia bukan bagian dari pesepak bola jenius,” begitu ucap Fabio Capello, mantan pelatih AC Milan dan Real Madrid, pada Sky Sport Italia.
Kata Capello, ada tiga pesepak bola jenius sepanjang sejarah sepak bola: Pele, Diego Maradona, dan Lionel Messi.
“Ronaldo sangat kuat dan dia membawa Anda memenangi semuanya. Tetapi, Messi pemain yang jenius dan berbeda. Messi masih bisa melakukan apa yang sama ia perbuat saat masih berusia 16 tahun. Dia terlahir jenius,” ujar Capello.
Benarkah Lionel Messi menciptakan hal-hal yang tidak dilihat oleh orang lain? Ronaldo telah membuktikan dirinya sebagai pesepak bola juara, namun bukan seorang jenius. Itu kata Capello.
1
3.4K
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan