- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Blunder!!! Amien Rais Sebut Hotel Borobudur Penuh Jin, Genderuwo dan Hacker


TS
wazilandpro
Blunder!!! Amien Rais Sebut Hotel Borobudur Penuh Jin, Genderuwo dan Hacker

Quote:
Amien Rais kembali bikin pernyataan kontroversial. Dia meminta rekapitulasi hasil Pemilu 2019 tidak dilakukan di Hotel Borobudur lagi. Menurutnya Hotel Borobudur penuh jin, genderuwo, dan hacker.
Sebagai gantinya, anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu minta penghitungan dilakukan di Kantor KPU atau Gedung DPR RI. Pernyataan Amien Rais dilontarkan saat diskusi yang digelar di Gedung Nusantara DPR RI, Selasa (26/3/2019).
Tujuan Amien Rais mungkin berharap transparansi proses tabulasi suara. Tapi, komentar tersebut bisa dibilang blunder dan langsung dipatahkan banyak pihak. Pertama tentu saja dari manajemen Hotel Borobudur.
"Kami menolak dengan tegas pernyataan yang tidak berdasar dan tidak dapat dibuktikan tersebut," kata Marketing Communications Manager Hotel Borobudur, Rizki Permata Sari, dilansir Detik.com.
Yang kedua, mungkin saja Amien Rais lupa kalau penghitungan hasil akhir pemilu tidak selalu dilakukan di Hotel Borobudur. Pemilu 2004 dan 2009 memang tabulasi suara di Hotel Borobudur, namun Pemilu 2014 tidak.
"Tempat rekapitulasi hasil pemilu nasional Pemilu 2014 itu di Kantor KPU RI," kata Komisioner KPU Viryan Aziz.
KPU pun sudah berencana untuk menggelar tabulasi hasil Pemilu 2019 di Kantor KPU. Bukan karena permintaan atau tekanan berbagai pihak. Namun, Viryan sebut sebenarnya mau di Kantor KPU, Hotel Borobudur, atau di manapun rapat pleno digelar secara terbuka. Jadi, bukan masalah tempatnya.
Pernyataan Amien Rais yang asal tembak ini kontan jadi umpan lambung kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Pernyataan Amien Rais itu malah bisa membuka borok-borok lama.
Politisi Hanura Inas Nasrullah mengatakan, justru Hotel Borobudur masih dipakai saat Pemilu 2009. Saat itu, PAN yang dipimpin Amien Rais berada di gerbong pendukung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono yang akhirnya menang 60,8% suara.
"Wah, ini berarti bahwa Amien Rais membuka rahasia bahwa kemenangan SBY pada saat itu dibantu oleh jin, genderuwo dan hacker," katanya dilansir Detik.com.
Tentu saja tanpa bukti-bukti yang bisa dibawa pengadilan, tuduhan kecurangan itu seperti kabar burung saja. Pernyataan blunder yang dilontarkan Amien Rais malah jadi bola panas tanpa ujung.
Lebih penting sekarang adalah mengawal proses Pemilu 2019 agar berlangsung secara jujur dan adil. Misalnya memonitor jalannya proses kampanye terbuka yang sedang berlangsung antara 25 Maret hingga 13 April 2019.
Paling penting adalah mengawal proses pemungutan suara dan hasil pemilu dari semua TPS hingga tabulasi nasional.
Salah satu cara mengawal hasil pemilu adalah dengan sama-sama merekam berkas C1 Plano yang nanti dipasang di semua TPS. Berkas C1 Plano adalah bukti otentik hasil pemilu. Jangan sampai hasilnya beda antara di TPS dengan tabulasi nasional.
Sebagai gantinya, anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu minta penghitungan dilakukan di Kantor KPU atau Gedung DPR RI. Pernyataan Amien Rais dilontarkan saat diskusi yang digelar di Gedung Nusantara DPR RI, Selasa (26/3/2019).
Tujuan Amien Rais mungkin berharap transparansi proses tabulasi suara. Tapi, komentar tersebut bisa dibilang blunder dan langsung dipatahkan banyak pihak. Pertama tentu saja dari manajemen Hotel Borobudur.
"Kami menolak dengan tegas pernyataan yang tidak berdasar dan tidak dapat dibuktikan tersebut," kata Marketing Communications Manager Hotel Borobudur, Rizki Permata Sari, dilansir Detik.com.
Yang kedua, mungkin saja Amien Rais lupa kalau penghitungan hasil akhir pemilu tidak selalu dilakukan di Hotel Borobudur. Pemilu 2004 dan 2009 memang tabulasi suara di Hotel Borobudur, namun Pemilu 2014 tidak.
"Tempat rekapitulasi hasil pemilu nasional Pemilu 2014 itu di Kantor KPU RI," kata Komisioner KPU Viryan Aziz.
KPU pun sudah berencana untuk menggelar tabulasi hasil Pemilu 2019 di Kantor KPU. Bukan karena permintaan atau tekanan berbagai pihak. Namun, Viryan sebut sebenarnya mau di Kantor KPU, Hotel Borobudur, atau di manapun rapat pleno digelar secara terbuka. Jadi, bukan masalah tempatnya.
Pernyataan Amien Rais yang asal tembak ini kontan jadi umpan lambung kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Pernyataan Amien Rais itu malah bisa membuka borok-borok lama.
Politisi Hanura Inas Nasrullah mengatakan, justru Hotel Borobudur masih dipakai saat Pemilu 2009. Saat itu, PAN yang dipimpin Amien Rais berada di gerbong pendukung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono yang akhirnya menang 60,8% suara.
"Wah, ini berarti bahwa Amien Rais membuka rahasia bahwa kemenangan SBY pada saat itu dibantu oleh jin, genderuwo dan hacker," katanya dilansir Detik.com.
Tentu saja tanpa bukti-bukti yang bisa dibawa pengadilan, tuduhan kecurangan itu seperti kabar burung saja. Pernyataan blunder yang dilontarkan Amien Rais malah jadi bola panas tanpa ujung.
Lebih penting sekarang adalah mengawal proses Pemilu 2019 agar berlangsung secara jujur dan adil. Misalnya memonitor jalannya proses kampanye terbuka yang sedang berlangsung antara 25 Maret hingga 13 April 2019.
Paling penting adalah mengawal proses pemungutan suara dan hasil pemilu dari semua TPS hingga tabulasi nasional.
Salah satu cara mengawal hasil pemilu adalah dengan sama-sama merekam berkas C1 Plano yang nanti dipasang di semua TPS. Berkas C1 Plano adalah bukti otentik hasil pemilu. Jangan sampai hasilnya beda antara di TPS dengan tabulasi nasional.
Fixx Ternyata Amin Rais anak Indigooo 😱😱😱
Sumber : https://opini.id/politik/read-12043/...-dan-genderuwo
2
4.5K
Kutip
44
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan