Kalo Novel Horor Goosebumps terkenal dengan slogannya ‘bergaya sebelum mati’, berbeda dengan seorang ‘mantan’ pemuda asal Puerto Rico, San Juan yang bernama David Morales Colon.

Sebelum ia tewas akibat peristiwa pembunuhan pada tahun 2010 silam,

Dirinya sempat becanda kepada keluarganya, bahwa kalo nanti ia mati,

ia ga pengen dimakamkan secara biasa seperti yang udah lazim ditemui pada orang lain alias pengen antimainstream



Entah kebetulan atau kaga, beberapa bulan setelah lelucon David diucapkan, ia ditemuin tewas terbunuh !
Dan pas mao dimakamin, keluarganya tiba-tiba teringat wasiat terakhir dari si David. 

Mereka pun akhirnya bener-benwr mendandani mayat David layaknya seorang pembalap, pake topi baseball, kacamata hitam lengkap plus pakaian kesukaannya yang biasa ia pakai ketika masih hidup dulu. 

Dalam foto diatas ente bisa melihat bagaimana mayat David sedang bergaya diatas motornya, dengan posisi tubuh agak membungkuk sambil tangannya menggenggam gas penuh, seolah-olah David sedang mengikuti balapan motor.

Adalah Angel Pantoja Medina yang sama-sama berasal dari Puerto Rico seperti almarhum David si Pembalap, namun ia mati akibat kecelakaan, motornya masuk ke bawah jembatan. 

Saat jenazahnya dibawa ke Rumah Duka, sang Ibunda meminta kepada para pengurus pemakaman, agar mereka mau mengabulkan permintaannya.

Dirinya bercerita sewaktu anaknya hidup, ia pernah berkata bahwa kalau ia meninggal dunia, ia tidak mau orang lain bersedih melihatnya terbujur kaku di dalam peti mati.

Ia ingin agar jenazahnya didandani dengan pakaian kesukaannya dalam keadaan berdiri. Agar arwahnya bisa melihat orang-orang yang datang ke pemakamannya. 

Keinginan aneh itu pun akhirnya dikabulkan, mayat Angel Pantoja yang sebelumnya sudah disuntikkan pengawet formalin, didirikan disamping peti makamnya selama 3 hari. 

Ia tampil sangat necis dihari perkabungannya, memakai topi, kacamata RayBan lengkap dengan baju dan celana kesukaannya.

Waw ada-ada aja yak!

Kisah pemakaman paling aneh dan unik yang ketiga ini bukanlah permintaan dari Si Almarhum, melainkan permintaan dari keluarganya sendiri.

Sama-sama berasal dari Kota San Juan, Puerto Rico seperti David dan Angel. 

Seorang remaja pria 26 tahun bernama Fernando de Jesuz Diaz Beato, mati terbunuh setelah ditembak 15 kali oleh musuhnya dalam perang antar geng pada 3 Maret 2016 ini.

Tak ingin menangisi kepergian sang mendiang, keluarganya pun sepakat melakukan upacara perpisahan dengan cara yang nyeleneh dan tak masuk akal.



Mereka mendandani tubuh Fernando dengan mengenakan pakaian favoritnya, kemudian mendudukkan mayatnya diatas sebuah kursi sambil menyelipkan sebatang rokok kesukaan di jari kanannya. 

Jangankan untuk sekedar melihat jenazahnya, semua tetangga yang datang pun diperbolehkan untuk foto bersama jenazahnya.

Yang paling gokil, beberapa teman dekat dari almarhum malah sempat mengajaknya ngobrol dan menawarkan sebuah minuman kesukaannya, seolah-seolah dia masih hidup!

Sang adik Fernando ikut menjelaskan saat orang lain bertanya keheranan, mengapa keluarganya memperlakukan Jenazah Fernando seperti itu.

Mereka sekeluarga memutuskan untuk membalsem jasadnya sebelum ia dimakamkan, anggap aja ini penghormatan terakhir mereka untuknya. 

Sebab, Fernando semasa hidup dikenal sebagai pribadi yang senang menghibur orang lain. Mereka tak ingin kematiannya membuat orang-orang yang kenal dengannya merasa terpukul.

Terbukti, respon masyarakat sangat baik, mereka sangat terhibur bisa menyaksikan pemakaman dirinya,

bahkan beberapa diantara mereka tak percaya kalau Fernando benar-benar sudah meninggal !

Semasa hidupnya Christopher Rivera Amaro dikenal sebagai seorang Petinju Profesional.

Dan ketika ia meninggal, keluarganya membuat acara penguburan yang tak biasa.

Mereka ingin menampilkan mayatnya seolah-olah sedang diatas ring tinju dan siap untuk bertanding. 

Pemakaman terbuka ini didekorasi lengkap seperti arena tinju, begitupun penampilan mayat dari Amaro ia dipakaikan sarung tinju, celana boxer lengkap dengan jubah dan sabuk juaranya.



Meski upacara penguburan ini terbilang sangat aneh dan nyeleneh, tapi para tamu yang datang begitu meriah.

Tak hanya para keluarga dan tetangga saja yang berdatangan, para penggemar berat Amaro pun ikut berdatangan. 

Konyolnya,
Mereka seakan tak mau melewatkan begitu saja momen langka tersebut,

berkali-kali mereka tampak asik berfoto selfie dengan jenazah idola mereka. 

Alamaaaaak !

Selama ini yang kita tahu, Rumah Duka/perkabungan akan selalu identik dengan suasana sedih dan mengharukan.

Tapi berbeda suasananya kalo kita mendatangi Golden Gate Funeral Home, sebuah rumah duka yang berada di Dallas, Texas. 

Ditempat ini kita tidak akan menemukan orang-orang yang menangisi kepergian seseorang yang sudah meninggal.

Salah satu contohnya seorang pria tua yang tak disebutkan namanya ini.

Semasa hidup ia dikenal sebagai orang yang baik hati dan berperilaku menyenangkan. Dan ketika ia meninggal, ia disemayamkan dalam keadaan ‘bahagia’. Berlatar Nuansa Natal, lengkap dengan rusa salju, pakaian sinterklas, pohon cemara dan berbagai bingkisan hadiah natal. 

Tak diketahui dengan pasti, apakah itu murni permintaan dari sang almarhum, ataukah demi kepentingan Rumah duka ini agar menjadi terkenal.

Sebab mereka tak tanggung-tanggung sampai mendatangkan stasiun televisi, agar meliput acara aneh yang dilangsungkan oleh mereka.

Seorang kakek tua bernama Fred Guentert mempunyai cita-cita aneh sepanjang hidupnya. Bahwa jika ia nanti mati, ia ingin dikuburkan dalam peti jenazah mewah, mirip seperti kepunyaan Firaun, Sang Penguasa Mesir. Lebih dari 25 tahun sejak ia masih muda, membuat rancangan peti mati untuk dirinya sendiri.

Desain peti mayat tersebut dibuat semirip mungkin dengan versi asli firaun dari warna, sampai corak gambarnya, keinginan ini ia bicarakan saat masih berusia 89 tahun dan setelah tepat di usianya yang ke 92 tahun, si kakek tua akhirnya mati suntuk. Istrinya pun menguburkan dalam peti mayat yang jadi idamannya tersebut.

Bill Standley, udah berkali-kali berkata kepada keluarganya kalau suatu hari nanti ia mati, ia ingin dikuburkan bersama dengan Motor Harley Davidson kesayangannya.

Alasannya, ia tak ingin capai berjalan kaki ke surga berbeda dengan menggunakan motor, pasti cepat sampai.



Tepat ketika hidup Standley sudah putus kontrak dengan dunia pada saat berumur 82 tahun, keluarganya pun tak ingin mengecewakan permintaan terakhirnya.

Mereka membuat sebuah kotak kaca besar lengkap dengan jenazah Bill Standley menaiki motor Harley Davidson. 

Kemudian kotak kaca itu ditempatkan di atas mobil bak terbuka, dipamerkan kepada orang ramai, sambil berjalan-jalan memutari kota Mechanicsburg, Ohio, tempat sang mendiang tinggal.

Menurut istri Bill Standley, permintaan suaminya itu sudah bertahun-tahun ia utarakan, dirinya berkata agar dunia mengetahui aksi uniknya, selain ia lebih mudah untuk berpergian ke surga , tentunya dengan menggunakan Harley Davidson kesayangannya.