- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Penunggu Rumah Kuno (Bagian 1)


TS
auliaadilaa
Penunggu Rumah Kuno (Bagian 1)
Jadi, pertama tama saya mau cerita asal usul rumah ini.
Rumah ini dulunya milik kakek nenek saya. Mungkin rumah ini dibangun pada tahun 1900-an. Bisa kebayang kan, rumah ini kunonya kayak gimana. Dulu sebelum direnovasi, lantainya aja masih ubin. Tau kan ubin? Belum keramik kayak sekarang ini. Suasananya entah kenapa bener bener singup tiap masuk ke rumah ini.
Next. Setelah kakek nenek saya meninggal, rumah ini kosong. Dan nggak ditempatin dalam waktu lama. Berhubung orang tua saya sudah membangun rumah sendiri, cuma sebelahan aja sih. Rumah ini jadinya nggak ada yang nempatin. Terus lama lama, rumah ini di kontrakin ke orang orang.
Nah waktu itu, sekitaran tahun 2006. Saya masih SD kelas 2 apa 3 kalo ga salah.
Ada nenek nenek yang ngontrak rumah ini selama setahun. Namanya Mbok Karmo seingat saya. Rumah ini mau dipake buat gudang mebel nya. Tapi mebel2nya ini antik2 semua.
Si Mbok Karmo ini walaupun udah tua, tapi sering ngomong kata kata kasar dalam Bahasa Jawa dan sering ngerokok.
Selang berapa lama Mbok Karmo kontrak rumah ini, pagi pagi beliau cerita.
"Semalem saya mimpi, tapi saya bener2 yakin mimpi saya itu nyata"
Terus Mama saya nanya , "Mimpi opo to Mbok?"
"Aku mambengi gelut karo Nenek lampir. Klambine ireng ireng, rambute dowo awul awulan. Aku di cekik, iki iseh ono bekase"- ("Saya semalam berkelahi sama nenek lampir. Bajunya serba hitam. Rambutnya panjang. Saya dicekik, ini masih ada bekasnya"
Setelah kejadian itu, nggak lama Mbok Karmo pindah.
Dari kesimpulan yang saya ambil, penunggu ruang tamu saya yang nenek lampir itu merasa terganggu dengan kehadiran Mbok Karmo yang bertingkah kasar.
Dan ini cerita awal mula eksistensinya terlihat...
Rumah ini dulunya milik kakek nenek saya. Mungkin rumah ini dibangun pada tahun 1900-an. Bisa kebayang kan, rumah ini kunonya kayak gimana. Dulu sebelum direnovasi, lantainya aja masih ubin. Tau kan ubin? Belum keramik kayak sekarang ini. Suasananya entah kenapa bener bener singup tiap masuk ke rumah ini.
Next. Setelah kakek nenek saya meninggal, rumah ini kosong. Dan nggak ditempatin dalam waktu lama. Berhubung orang tua saya sudah membangun rumah sendiri, cuma sebelahan aja sih. Rumah ini jadinya nggak ada yang nempatin. Terus lama lama, rumah ini di kontrakin ke orang orang.
Nah waktu itu, sekitaran tahun 2006. Saya masih SD kelas 2 apa 3 kalo ga salah.
Ada nenek nenek yang ngontrak rumah ini selama setahun. Namanya Mbok Karmo seingat saya. Rumah ini mau dipake buat gudang mebel nya. Tapi mebel2nya ini antik2 semua.
Si Mbok Karmo ini walaupun udah tua, tapi sering ngomong kata kata kasar dalam Bahasa Jawa dan sering ngerokok.
Selang berapa lama Mbok Karmo kontrak rumah ini, pagi pagi beliau cerita.
"Semalem saya mimpi, tapi saya bener2 yakin mimpi saya itu nyata"
Terus Mama saya nanya , "Mimpi opo to Mbok?"
"Aku mambengi gelut karo Nenek lampir. Klambine ireng ireng, rambute dowo awul awulan. Aku di cekik, iki iseh ono bekase"- ("Saya semalam berkelahi sama nenek lampir. Bajunya serba hitam. Rambutnya panjang. Saya dicekik, ini masih ada bekasnya"
Setelah kejadian itu, nggak lama Mbok Karmo pindah.
Dari kesimpulan yang saya ambil, penunggu ruang tamu saya yang nenek lampir itu merasa terganggu dengan kehadiran Mbok Karmo yang bertingkah kasar.
Dan ini cerita awal mula eksistensinya terlihat...
Diubah oleh auliaadilaa 26-03-2019 10:11
0
839
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan