profesorlucuAvatar border
TS
profesorlucu
Cara Menanggulangi Pesan Hoax di Whatsapp

Era digital mengubah cara berkomunikasi manusia. Perkembangan teknologi juga memudahkan orang untuk berkirim pesan. Kalau dulu, SMS masih favorit karena murah meriah. Sekarang, beberapa aplikasi Android menyediakan lebih dari komunikasi tertulis. Salah satu yang sangat popular adalah Whatsapp.

Saat muncul pertama kali, aplikasi ini berbayar. Kini, semua orang dapat mengunduh lalu install di smartphone mereka.



Di Whatsapp, kamu tidak hanya chatting dua arah. Ada grup yang berisi orang-orang dengan kepentingan tertentu. Untuk kemudahan koordinasi, kamu ikut dan menjadi bagian dari grup kelas, alumni SD, alumni SMP, teman dekat, keluarga, pengajian, dan lainnya. Namun, kemudahan tersebut memiliki sisi lain yaitu informasi yang tidak benar atau hoax.

Hal ini diperparah jika kamu ikut grup yang memang tujuannya untuk menyebar berita bohong. Apakah ada grup seperti itu? Kamu bisa menemukan apapun di Whatsapp dari hal remeh sampai video 3gp dan HD, if you know what I mean.

Bagaimana menanggulangi berita atau kabar hoax tersebut? Sebagai manusia yang hidup di era digital, kamu harus memiliki skill untuk mendeteksi mana berita benar dan mana yang sengaja dimanipulasi. Jika berita adalah skripsi, kamu harus mencantumkan referensi dari sumber terpercaya. Inilah skill sederhana yang sudah dilupakan banyak orang, apalagi bagi yang berpendidikan tinggi. Ironisnya, mereka yang terdidik adalah bagian dari jaringan penyebar hoax.

Beberapa cara untuk tidak termakan berita hoax akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Cari sumber pembanding

Cara paling efektif adalah mencari pembanding dari media lain. Namun, kamu harus memastikan media tersebut terpercaya dan memiliki kredibilitas tinggi. Sekarang, banyak media yang bebas menyebar informasi terutama via online atau website. Kamu lihat apakah berita hoax tersebut ada di media mainstream atau tidak. Biasanya, sebuah berita yang heboh tidak akan terlewatkan oleh pencari berita atau wartawan. Kalau hanya ada di Whatsapp kamu, sudah dipastikan bahwa info tersebut diragukan keabsahannya.



2. Cek gambar di Google Image

Google menyediakan fasilitas pencarian gambar yang lebih canggih. Kamu bisa memanfaatkannya untuk menemukan dimana saja foto-foto tersebar. Selain itu, pencarian akan menunjukkan asal mula dari foto tersebut. Cek kemiripan dan tanggal publikasi pertama kali. Kalaupun foto diedit, kamu membandingkan antara foto asli dan editan secara komprehensif.

3. Masuk grup hoax dan anti hoax

Kamu mendapat hoax karena memang grup tersebut dimanfaatkan untuk menyebar informasi bohong. Meskipun grup berisi orang-orang terdekat atau keluarga, para anggota dapat menyebar apapun. Yang paling parah jika yang menyebar adalah orang tua atau sangat dihormati. Ingin mengingatkan tapi pakewuh. Kalau ada grup hoax, pasti ada anti hoax. Grup ini sengaja dibentuk untuk membasmi hoax yang masif.



Selain tiga cara diatas, yang paling penting adalah rasa skeptis untuk berita yang too good to be true. Sesuatu yang diluar akal akan memantik logika. Jika pikiran kamu berkata itu mustahil, carilah informasi pembanding. Jadi, berhati-hatilah dalam mencerna sesuatu bahkan dari orang terdekat dan terpercaya sekalipun.

Sumber: pikiran pribadi penulis
Gambar: google image


0
698
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan