Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meradang disebut-sebut sebagai penyebab anjloknya elektabilitas Jokowi. PSI balik menuding maraknya kasus korupsi yang menimpa partai koalisi justru menjadi biangnya.

“Justru yang menurunkan elektabilitas Jokowi itu ya korupsi partai koalisi pendukungnya,” ujar Dedek Prayudi dalam diskusi Politisi Milenial Menjawab Tantangan Bonus Demografi di Kampus Atma Jaya, Jakarta, Jumat (22/3) kemarin.

Meski tidak mau mendeskripsikan siapa saja partai di kubu koalisi yang melakukan korupsi. Dedek menyatakan, masyarakat mengetahui kasus korupsi yang menimpa kubu koalisi, termasuk yang baru-baru ini menimpa salah satu partai.

“Saya nggak mau menyebut merk ya, kita sama-sama tahu lah baru-baru ini juga ketangkep ketua umum gitu. Yang gitu-gitu yang menurunkan elektabilitas Pak Jokowi, bukan kita,” tegasnya.

Baca Juga: UBN Sisir Lokasi Pemasangan Spanduk LGBT
Dijelaskannya, menurunnya elektabilitas Jokowi-Ma’ruf juga bukan dari idealisme partai-partai pendukung. Namun pragmatisme partai koalisi yang ada.

“Jadi kalau mau berbicara seperti itu justru yang menurunkan elektabilitas Jokowi bukan idealisme partai pendukung, justru pragmatisme partai pendukung,” lanjut dia.

Seperti diketahui, hasil survei Litbang Kompas mengejutkan kubu Jokowi. Elektabilitas petahana ternyata dibawah 50 persen, jauh dari aman. Sementara rivalnya Prabowo-Sandi justru mengalami peningkatan.

Berbagai tudingan pun muncul, salah satu penyebab anjloknya tingkat elektabilitas Joko Widodo-Maruf Amin ditengarai karena menuver politik Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Terbaru terkait manuver Ketua Umum PSI Grace Natalie. Dia menyindir parpol berlabel nasionalis, seperti PDIP dan Golkar yang mendukung peraturan daerah (Perda) Syariah. Perda itu menurut PSI diskriminatif sehingga tidak selayaknya partai tersebut memberikan dukungan. (EPJ)

https://indonesiainside.id/ogah-dika...oalisi-jokowi/