- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Siaran Televisi Yang Semakin Hari Semakin Ditinggalkan


TS
Surobledhek746
Siaran Televisi Yang Semakin Hari Semakin Ditinggalkan
Quote:
Suatu ketika saya bercerita tentang acara televisi kepada teman, ternyata saya jadi bahan tertawaan. Apa sebabnya?

Spoiler for OPINI TENTANG SIARAN TELEVISI INDONESIA:
Suatu ketika saya bercerita tentang acara televisi kepada teman, ternyata saya jadi bahan tertawaan. Apa sebabnya?
Sebagian besar dari mereka mengatakan bahwa siaran televisi yang ada di Indonesia tidak ada inovasinya sama sekali. Beberapa televise hanya berkutat dengan sinetron alay. Ada yang sinetron tak masuk akal. Bahakan sebagian besar menayangkan film kedaluwarsa. Sudah ditonton berpuluh-puluh kali dari jaman dahulu kala.
Lalu apa yang dibanggakan, kata mereka. Beberapa televise juga hanya mampu menyiarkan berita tentang sedihnya kemiskinan. Lalu kemiskinan dijadikan bahan tontonan dengan hadiah yang sangat menghinakan. Betapa tidak, harusnya kebaikan tidak perlu mengeksploitasi orang miskin sebagai sasaran pertunjukan.
Di bagian lain acara beberapa televise nasional, hanya menyiarkan berita tentang pelanggaran hokum. Apakah semua orang Indonesia melanggar hokum, hingga selama 24 jam isi beritanya hanya tentang pelaggaran hukum. Mulai dari pembunuhan, perosaan pelecehan, korupsi. Semua kejahatan yang basi. Meskipun diberitakan lebih dari 24 jam jika boleh 50 jam pun yang korupsii tetap korupsi.
Tak kalah menyedihkan ketika anak-anak malam di razia dan dijadikan tontonan. Apakah yang seperti itu yangakan kita tontonkan untuk dijadikan teladan. Kenakalan remaja. pramuriaan. Meskipun tujuan semua acara itu baik. Yaitu tentang gesitnya petugas keamanan menjalankan tugasnya sebagai abdi Negara. Sejatinya mereka betugas karena mendapat gaji. Seperti pegawai lainnya. Terus kebanggan apa yang mesti dipamerkan.
Kita sekarang berkaca pada Negara tetangga kita, misalnya, di televisi mereka ada acara khusus tentang pertanian, perikanan, kemajuan teknologi pertanian, contoh-contoh budidaya dan keberhasilannya. Semua dikemas menarik. Mulai dari pengolahan tanah, penanaman bibit, perawatan hingga panen. Kemudia sampai pada pemasaran, dan terakhir saking menariknya hingga produk itu sampai diolah lalu di nikmati. Disampaikan secara detail.
Di Indonesia, ada beberapa televis menyiarkan tentang mincing. Yang dipamerkan adalah bagaimana dahsyatnya menaikkan ikan setelah nyangkut di pancingan. Untuk apa? Harusnya mulai dari bagaimana mencari spot yang terbaik, memilih umpan, menentukan waktu yang tepat. Tentang pemeliharaan da budidaya ikan. Lebih bermanfaat dan lebih membantu masyarakat nelayan.
Nah, yang menggelikan, ada televise yang menyajikan suguhan berupa lagu-lagu yang dayu mendayu. Manfaatnya buat masyarakat memang ada. Katanya buat hiburan. Apakah masyarakat bisa hidup hanya dengan hiburan. Mereka butuh pencerahan.
Apalagi kondisi sekarang, mencari pekerjaan sangat sulit di dapatkan. Penerimaan PNS sudah menjadi hayalan segelintir orang. Hingga akhirnya pilihannya hanya dua. Berdikari berusaha membuka palangan pekerjaan atau menjadi buruh dan karyawan perusahaan atau toko-toko swalayan.
Jika penddikan lewat televise digelorakan pada bagaimana menciptakan pekerjaan, toturial menciptakan pekerjaan, oleh orang-orang hebat yang sudah berhasil dibidangnya pasti akan menjadi tontonan menarik. Dan diminati oleh pemirsa.
Hampir menjadi alasan pemirsa, mereka mau menonton acara drama, menggunakan android, di cannel online ada serial drama Negara-negara tetangga yang lebih menarik daripada drama olahan bangsa kita yang menampilkan kejahatan yang meraja lela, dengan tokoh antagonis yang berkuasa dengan kekejaman dan kebejatan moralnya. Baru sesi akhir satu babak atau dua babak, mereka kalah karena kesalahannya. Yang terkam dalam penak pemirsa apa? Kejahatan yang lama.
Jika mau nonton film, cukup putar cannel film lewat android juga, tak ada iklan dan segala macamnya. Jadi jika tidak segera dibenahi, dipastikan acara televise akan perlahan hilang dari peredaran. Kemudian yang akan ditonton oleh masyarakat pemirsa adalah tontonan dari cannel android. Pastinya tanpa ada lembaga sensor lagi untuk melindungi pemirsa.
Akhirnya, sekedar saran bagi pemirsa siaran televise Indonesia, bijaklah memilih saluran yang mampu membuat kita terhibur dan tercerahkan. Kalau tidak juga bisa disuguhkan oleh siaran televise kita. Sudah, matikan saja. Gantikan dengan android yang terhubung ke layar lebat televise. Suara dan gambar lebih jernih. Dan mendapat manfaat sesuai dengan yang kita inginkan.
Sebagian besar dari mereka mengatakan bahwa siaran televisi yang ada di Indonesia tidak ada inovasinya sama sekali. Beberapa televise hanya berkutat dengan sinetron alay. Ada yang sinetron tak masuk akal. Bahakan sebagian besar menayangkan film kedaluwarsa. Sudah ditonton berpuluh-puluh kali dari jaman dahulu kala.
Lalu apa yang dibanggakan, kata mereka. Beberapa televise juga hanya mampu menyiarkan berita tentang sedihnya kemiskinan. Lalu kemiskinan dijadikan bahan tontonan dengan hadiah yang sangat menghinakan. Betapa tidak, harusnya kebaikan tidak perlu mengeksploitasi orang miskin sebagai sasaran pertunjukan.
Di bagian lain acara beberapa televise nasional, hanya menyiarkan berita tentang pelanggaran hokum. Apakah semua orang Indonesia melanggar hokum, hingga selama 24 jam isi beritanya hanya tentang pelaggaran hukum. Mulai dari pembunuhan, perosaan pelecehan, korupsi. Semua kejahatan yang basi. Meskipun diberitakan lebih dari 24 jam jika boleh 50 jam pun yang korupsii tetap korupsi.
Tak kalah menyedihkan ketika anak-anak malam di razia dan dijadikan tontonan. Apakah yang seperti itu yangakan kita tontonkan untuk dijadikan teladan. Kenakalan remaja. pramuriaan. Meskipun tujuan semua acara itu baik. Yaitu tentang gesitnya petugas keamanan menjalankan tugasnya sebagai abdi Negara. Sejatinya mereka betugas karena mendapat gaji. Seperti pegawai lainnya. Terus kebanggan apa yang mesti dipamerkan.
Kita sekarang berkaca pada Negara tetangga kita, misalnya, di televisi mereka ada acara khusus tentang pertanian, perikanan, kemajuan teknologi pertanian, contoh-contoh budidaya dan keberhasilannya. Semua dikemas menarik. Mulai dari pengolahan tanah, penanaman bibit, perawatan hingga panen. Kemudia sampai pada pemasaran, dan terakhir saking menariknya hingga produk itu sampai diolah lalu di nikmati. Disampaikan secara detail.
Di Indonesia, ada beberapa televis menyiarkan tentang mincing. Yang dipamerkan adalah bagaimana dahsyatnya menaikkan ikan setelah nyangkut di pancingan. Untuk apa? Harusnya mulai dari bagaimana mencari spot yang terbaik, memilih umpan, menentukan waktu yang tepat. Tentang pemeliharaan da budidaya ikan. Lebih bermanfaat dan lebih membantu masyarakat nelayan.
Nah, yang menggelikan, ada televise yang menyajikan suguhan berupa lagu-lagu yang dayu mendayu. Manfaatnya buat masyarakat memang ada. Katanya buat hiburan. Apakah masyarakat bisa hidup hanya dengan hiburan. Mereka butuh pencerahan.
Apalagi kondisi sekarang, mencari pekerjaan sangat sulit di dapatkan. Penerimaan PNS sudah menjadi hayalan segelintir orang. Hingga akhirnya pilihannya hanya dua. Berdikari berusaha membuka palangan pekerjaan atau menjadi buruh dan karyawan perusahaan atau toko-toko swalayan.
Jika penddikan lewat televise digelorakan pada bagaimana menciptakan pekerjaan, toturial menciptakan pekerjaan, oleh orang-orang hebat yang sudah berhasil dibidangnya pasti akan menjadi tontonan menarik. Dan diminati oleh pemirsa.
Hampir menjadi alasan pemirsa, mereka mau menonton acara drama, menggunakan android, di cannel online ada serial drama Negara-negara tetangga yang lebih menarik daripada drama olahan bangsa kita yang menampilkan kejahatan yang meraja lela, dengan tokoh antagonis yang berkuasa dengan kekejaman dan kebejatan moralnya. Baru sesi akhir satu babak atau dua babak, mereka kalah karena kesalahannya. Yang terkam dalam penak pemirsa apa? Kejahatan yang lama.
Jika mau nonton film, cukup putar cannel film lewat android juga, tak ada iklan dan segala macamnya. Jadi jika tidak segera dibenahi, dipastikan acara televise akan perlahan hilang dari peredaran. Kemudian yang akan ditonton oleh masyarakat pemirsa adalah tontonan dari cannel android. Pastinya tanpa ada lembaga sensor lagi untuk melindungi pemirsa.
Akhirnya, sekedar saran bagi pemirsa siaran televise Indonesia, bijaklah memilih saluran yang mampu membuat kita terhibur dan tercerahkan. Kalau tidak juga bisa disuguhkan oleh siaran televise kita. Sudah, matikan saja. Gantikan dengan android yang terhubung ke layar lebat televise. Suara dan gambar lebih jernih. Dan mendapat manfaat sesuai dengan yang kita inginkan.

Quote:
Tulisan ini hanya sekedar opini untuk seluruh pemirsa televis Indonesia. Kita cinta Indonesia, mari galakkan produk Indonesia. Namun harus dibarengi dengan kualitas mutu yang tidak kalah bersaing dengan Negara-negara lain.
Diubah oleh Surobledhek746 19-05-2019 17:35


warrysangru2 memberi reputasi
40
21.7K
Kutip
485
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan