

TS
wulaniyati
Susah Menulis Di Kaskus ? Mau Berhenti Menulisnya ?

Sumber gambar : pixabay.com
Kaskus adalah salah satu platform yang saya gunakan untuk membaca juga melatih menulis dalam bentuk thread lalu menayangkannya agar bisa dibaca oleh kaskuser.
Sudah 11 hari saya di Kaskus dan banyak yang didapatkan sebagai pembelajaran jejak kepenulisan saya. Beragam saya mendapatkannya ada kemudahan juga kesulitan, kumplit.
Quote:
Saya harus mengerti thread apa yang cocok ditayangkan di Kaskus tetapi saya bisa membuat dan mengemas agar bisa diterima kaskuser, sama saja bohong kalau tahu apa yang disukai kaskuser tetapi saya tidak mampu membuatnya yang ada menghasilkan thread yang garing, tidak jelas, yang parah nanti thread jatuhnya malah tidak berguna dan sia-sia.
Setelah memutuskan mau membuat thread apa saya harus bisa memilih kata yang akan disambung menjadi kalimat yang membangun sebuah thread, inipun buat saya susah, kalau mau pake banget boleh juga, jadi levelnya susah banget.
Lalu jika sudah jadi thread dan ditayangkan saya akan dihadapkan bagaimana respon kaskuser. Pernah thread saya sudah 2 jam ditayangkan hanya ada 5 orang kaskuser yang membaca. Jangankan dapat cendol yang banyak yang membacanya pun minim.
Belum lagi tulisan yang sesuai kaidah PUEBI dan kata sesuai KBBI masih banyak yang salah dan menabrak aturannya, jangan tanya kesesuaian dengan kaidah menulis suatu kategori masih jauh pangggang dari api.
Saya jadi berpikir jangan-jangan saya hanya merasa suka menulis tetapi setelah dijalani, mendekatipun tidak kalau saya itu bisa menulis.
Apalagi kalau melihat kaskuser lain sering nangkring di Hot Thread, banyak yang memberikan cendol, berkomentar saling mengsupport dan mengapresiasi saya semakin merasa sepertinya susah menulis di Kaskus lalu menambah keinginan selesai saja menulisnya karena tidak akan bisa mengejar agar thread saya jadi baik dan diterima Kaskuser.
Walau baru 11 hari di Kaskus hal diatas adalah keadaan yang tidak sekali saya alami. Berkali-kali, ingin berhenti saja belajar dan menulis di Kaskus agar tidak merasa sia-sia melakukan yang ternyata bukan menjadi bagian dan bakatnya.
Lalu saya ingat, kenapa saya belajar dan menulis. Jawabannya karena saya suka dan mencintai belajar dan menulis. Berkali-kali saya bilang menulis adalah kecintaan.
Cinta selalu perlu pembuktian. Ingin berhenti belajar dan menulis adalah satu bentuk kesulitan. Kalau memang cinta jangan menyerah, jadikan saja bumbu yang akan memperkaya rasa jejak kepenulisan kita.
Jangan juga berhenti belajar karena hidup tidak akan berhenti memberikan pelajaran. Kegagalan akan menjadi keberhasilan jika kita belajar dari kegagalan itu.
Saat dalam posisi ingin menyerah yang harus dilakukan hanya beri waktu sesaat lalu belajar lagi dan menulis lagi.
Kegiatan menulis jangan ditinggalkan bahkan disaat sedang blank tidak tahu apa yang mau dituliskan. Tidak usah ingin pencapaian yang spektakuler dengan menulis tulisan yang berbobot misalnya, yang penting setiap hari menulis bahkan walau hanya satu paragraf atau malah satu kalimat yang bisa kita simpan dalam note sebagai arsip kepenulisan.
Kita kadang lupa bahwa hal besar itu seringkali dibangun dari hal yang kecil. Nih buktinya saya, ingin berhenti belajar dan menulis malah bisa posting satu thread dan bisa berbagi dengan kaskuser. Jadi apa saya akan berhenti belajar dan menulis ?, jawabannya tidak. Karena saya betul-betul menjadikan menulis adalah suatu kecintaan.
Semangat terus belajar dan menulis, siapa tahu satu saat bisa jadi penulis handal karena tidak menyerah saat masih menjadi penulis pemula.
Karawang, Rabu 20 Maret 2019


tata604 memberi reputasi
1
465
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan