Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

delia.adelAvatar border
TS
delia.adel
LIARNYA CINTA INI
Spoiler for galeri:


KArya Delia Adel

Apakah kau masih ingat, saat kita bertengkar di meja guru, hanya karena sebuah buku? Darah muda telah membuat kita meneriakkan genderang pecah. Bersama unsur-unsur negatif yang keluar dari mulut kita masing-masing. Kita benar-benar dalam batas kejalangan yang seolah-olah tidak memahami lagi sebuat etika pergaulan.

Kau sebut aku gadis liar dan kusebut kau begundal jalanan. Setelah itu kemudian kita perlahan-lahan menjadi teman dan pada akhirnya membentuk sebuah ikatan.

Tetapi kini saat tubuhmu berbaring lemah di ruangan beraroma apotek. Membuat mata ini basah, sebasah-basahnya.

Cahaya masuk dari daun jendela menyentuh kulit tubuhmu. Sudah seminggu kau melemah setelah kejadian yang seharusnya tidak pernah ada. Lihatlah! Seragam putih, abu-abu telah koyak oleh cemburu. Padahal sudah kukatakan berulang bahwa cinta ini hanyalah untukmu. Tetapi mata gelap membuat darah mengucur begitu derasnya. Dia ternyata sudah memiliki sabuk hitam. Sedangkan kau hanya petarung jalanan tanpa ilmu.

Dua hari setelah kau terbaring lemah tanpa daya, tubuhku ikut sakit, tetapi tak sesakit luka-luka itu. Rasa rindu membuat kehadiranku singgah, membawa secawan cinta yang kumiliki dan berharap kau akan baik-baik saja.

Tiba-tiba tangan Yudi bergerak menyentuh telapak tanganku, saat lamunan ini melayang-layang ke dalam kenangan masa silam. Matanya mulai terbuka perlahan-lahan dan berkata, "Kayla, aku baik-baik saja! Jangan menangis, sebab aku tidak akan sanggup melihat air mata itu berjatuhan."

Dua hari kemudian kau kembali sehat, dengan senyum khas melambaikan tangan, lalu sama-sama berangkat ke sekolah. Padahal jarak tempuh rumah kita begitu jauh. Tetapi kau bersikeras datang berjalan bersama menuju sekolah.

Akhirnya dedaunan kering itu kembali menghiasi perjalanan kita kembali. Sepanjang jalan menuju sekolah kita saling bercerita tentang banyak hal. Kuyakin udara yang menyapa saat itu akan cemburu, melihat kedekatan kita.

Sampailah di gerbang sekolah, Pak Min hampir saja menutup gerbang seandainya kau tak melarangnya, bahkan menyelipkan tubuhmu di antara kedua pintu besi.

Lucunya adalah ketika kau rayu penjaga sekolah itu dengan rayuan gombal yang akhirnya kita bisa selamat dari gerbang.

Lalu kita masuk kelas masing-masing. Tetapi ponsel tak pernah luput dari kata sayang, yang kau lontarkan begitu indahnya. Membuat senyum hadir begitu saja. Hingga membuat Bu Armi, guru bahasa Inggris melemparkan aku kepada tugas tersulit. Yaitu melupakan dirimu sejenak untuk fokus kepada pelajarannya.

Akhirnya ponsel segera kusembunyikan dan mulai belajar dengan giat. Bel istirahat berbunyi. Kau datang dengan dua es jus dan dua piring berisi somay, kita menikmatinya bersama-sama, suap-suapan dan bercanda ria. Tidak menghiraukan banyak mata jalang yang melihat kemesraan kita.

Sampai istirahat selesai kau tak jua segera pergi dari kelasku. Bahkan ikut duduk bersama mengikuti pelajaran bersama.

Ada yang menarik saat kita berdiskusi untuk memecahkan tiap-tiap soal. Ternyata otakmu tak sebodoh yang kukira.

Sampai pada akhirnya guru menyadari keberadaanmu yang tidak sewajarnya berada di kelasku. Guru mengusir dan kita terpisah selama beberapa jam hingga bel pulang berbunyi.

Kita kembali menyusuri jalanan menuju rumahku, yang tidak jauh dari sekolah. Sebab motormu ada di pekarangan rumah.

Teriknya matahari tidak membuat kita terganggu. Bahkan mengacuhkan panasnya membakar tubuh kita saking asiknya bercengkrama menikmati kerinduan yang lama terpendam.

Sesampainya di rumah kubuatkan secangkir minuman dingin, menawarkan makan kemudian menonton televisi sambil berdiskusi tentang banyak hal yang kita lihat dalam tayangan iklan ataupun debat karakter dari artis drama Korea.

Sore hari baru kau pulang. Setelah semua pr dan tugas sekolah telah kita kerjakan dengan tuntas. Ini adalah cinta nyata pertama yang membuat mataku tidak lagi menghayalkan banyak cinta-cinta yang hanya sebatas kenikmatan sesaat. Benarkah begitu? Entahlah! Kita masih putih abu-abu tanpa pemanis buatan.

Bersambung

https://www.kaskus.co.id/show_post/5...cc9563741cafa1
Diubah oleh delia.adel 11-03-2019 11:25
swiitdebby
someshitness
Gimi96
Gimi96 dan 17 lainnya memberi reputasi
18
7.1K
157
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan