Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Ketum PPP Romahurmuziy alias Rommy sebagai tersangka dugaan suap lelang jabatan di lingkungan Kementerian Agama. Rommy pun sempat berdalih bahwa dirinya merasa dijebak dalam kasus ini.
Sekjen PPP Arsul Sani enggan berspekulasi tentang hal tersebut. Menurutnya, hal itu adalah ranah tim hukum yang nantinya akan membantu Rommy.

"Soal apakah penjebakan atau tidak itu biar proses hukum nanti yang akan memberikan tanda indikasi dan itu saya kira lebih tepat nanti di address oleh tim penasihat hukum mas Rommy lah bukan partai," kata Arsul saat jumpa pers di Kantor DPP PPP, Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/3).

Arsul menegaskan, PPP tak akan berkomentar apakah Rommy dijebak atau tidak. Partai berlambang Ka'bah tersebut tetap menghormati proses hukum yang berjalan di KPK.
"Jadi partai tidak akan berkomentar apakah ini jebakan, apakah sudah lama jadi target operasi atau tidak, karena sikap partai adalah menghormati proses hukum yang dijalankan oleh KPK," jelas Arsul.
Arsul sendiri mengaku belum mengetahui surat terbuka yang ditulis Rommy. Dirinya tak ingin berkomentar. "Saya belum membaca surat terbuka nya Mas Rommy, ini malah baru dengar terus terang," tandasnya.

KPK resmi menahan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy (Rommy). Rommy keluar sekitar pukul 11.47 WIB menggunakan rompi oranye.
"Saya merasa dijebak," kata Rommy ketika keluar dari gedung KPK, Sabtu (16/3).
Tidak hanya itu, Rommy juga memberikan surat terbuka untuk Indonesia dengan tulisan tangannya. Dalam isi surat tersebut terdapat 7 poin. Dalam poin kedua, Rommy menjelaskan merasa dijebak dengan sebuah tindakan dalam sebuah hotel. Tetapi pertemuan tersebut justru jadi petaka.

Sumur : https://www.merdeka.com/politik/romm...rmati-kpk.html


Menarik ini lihat perkembangannya