Penelitian Menemukan Bahwa Kafein Ternyata Membantu Supir Truk Terhindar dari Tabrakan

Sebuah studi tentang supir truk di Australia telah menemukan bahwa kafein sangat mengurangi jumlah kecelakaan mobil yang disebabkan oleh kelelahan.

Beberapa orang melewatkan kafein karena menyebabkan mereka mengalami "kecelakaan", dan tentunya selalu ada hal positif dan negatif dari kafein seperti efek minum kopi bagi wanita pada umumnya. Tetapi untuk supir truk, sebuah studi baru menunjukkan kafein menjadi rahasia untuk melepaskan rasa lelah ketika mengemudi.

Pengemudi truk yang biasanya mengkonsumsi kafein jauh lebih kecil kemungkinanya mengalami kecelakaan dibandingkan dengan supir lain yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas, menurut sebuah penelitian di British Medical Journal Australia, kafein lah yang mengendalikan kekurangan tidur dan faktor lainnya.










Seperti kata kata inspirasi kopi diatas bahwa hidup ini ada pahit dan manis yang bertemu dalam kehangatan.

Peneliti di The George Institute, University of Sydney mengamati 530 pengemudi truk jarak jauh yang terlibat dalam sebuah kecelakaan dari tahun 2008 sampai 2011. Ditambah 517 pengemudi, yang sebelumnya tidak pernah mengalami kecelakaan dari tahun sebelumnya, juga disurvei.
Peneliti menggunakan wawancara pribadi untuk menentukan demografi pengemudi, kesehatan dan jumlah kafein yang biasanya mereka konsumsi.



Mereka menemukan bahwa sebagian besar pengemudi yang terlibat dalam kecelakaan (85 persen) tidak mengkonsumsi minuman energi secara teratur dan sebagian besar (78 persen) tidak mengkonsumsi kafein secara teratur.

Sebaliknya, hanya 51 persen pengemudi yang tidak terlibat dalam sebuah kecelakaan  yang mengatakan bahwa mereka biasanya tidak minum kafein.
Secara keseluruhan, supir truk yang melaporkan bahwa mereka mengkonsumsi kafein hanya terlibat kecelakaan dengan data statistik 116 truk 530 orang.

"Temuan kami menunjukkan bahwa konsumsi zat perangsang berkafein dikaitkan dengan penurunan risiko keterlibatan secara signifikan dalam kecelakaan untuk pengemudi jarak jauh di Australia," studi tersebut menyimpulkan. "Penggunaan dan pengaruh stimulan berkafein harus dianggap sebagai strategi tambahan yang efektif untuk menjaga kewaspadaan saat mengemudi."

Kelompok pengemudi yang minum kafein adalah yang tidak terlibat dalam kecelakaan, cenderung mengkonsumsi tingkat kafein rendah dan sedang. Namun 192 pengemudi yang tidak terlibat dalam kecelakaan melaporkan konsumsi kafein yang tinggi, dibandingkan hanya 70 pengemudi yang terlibat dalam kecelakaan.

Para peneiti mendefinisikan konsumsi kafein rendah kurang dari 200 miligram per hari (sedikit kurang dari jumlah yang terkandung dalam minuman energi biasa), konsumsi sedang 200 sampai 400 miligram per hari dan konsumsi tinggi lebih dari 400 miligram per hari.

Salah satu sumber kafein yang mudah didapat adalah dari kopi, ketahui sejarah dan jenis jenis kopi di dunia yang sangat beragam dengan penyajian yang disesuaikan dengan jenis dan manfaatnya.

Menurut drowsydriving.org, kelelahan pengemudi menyebabkan 1.550 kematian tahunan di Amerika Serikat dan 71.000 cedera. Statistik federal dari tahun 2012 mengklaim bahwa lebih dari 4 persen pengemudi yang disurvei mengaku mengantuk mengemudi, namun setinggi 33 persen kecelakaan fatal melibatkan pengendara yang mengantuk.

Penulis penelitian berharap agar hasilnya bisa membantu memperbaiki strategi manajemen kelelahan bagi supir truk.

Sementara kafein "mungkin tampak efektif dalam meningkatkan kewaspadaan mereka, namun harus dipertimbangkan dengan hati-hati dalam konteks strategi pengelolaan kelelahan yang aman dan sehat," kata Lisa Sharwood, MS, penulis utama studi ini, dalam siaran persnya. "Minuman energi dan kopi tentu tidak menggantikan kebutuhan tidurnya, "tambahnya dalam rilisnya.