Jelang pemilu pihak KPU mengakui banyaknya penyeranga yang mencoba meretas situs basis data dalam pemilihan umum 2019. Ketua umum KPU Arief Budiman menyatakan adanya seranganhacker terus-menurus dan datang dari berbagai pihak negara lain.

" Kalau menyerang web kita itu ada terus, penyerangan bisa datang dari mana-mana, dilihat dari IP addresnya terlihat dari dalam maupun luar negara". 

"Jadi tidak seperti diberitakan yang ngehack dari situ, karena IP address bisa datang dari mana-mana, cuma orangnya siapa kita tidak tau", Tutur Arief Budiman.

Bentuk penyerangan pun menurut perkataan ketua KPU Arief Budiman adalah Deface WEB, tindakan ini tidak di tindaklanjuti karena belum terbukti siapa yang melakukan.

Meski KPU mendapati serangan cyber, KPU menyatakan pihaknya akan dapat menangani hackers agar tidak berpotensi mengganggu jalannya pemilu 2019