- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
7 Artis Cantik yang Tetap Melaju dalam Kontestasi Pemilu 2019 Meski Beranjak Tua


TS
wowonwae
7 Artis Cantik yang Tetap Melaju dalam Kontestasi Pemilu 2019 Meski Beranjak Tua
Setidaknya ada 100 caleg DPR pada periode 2014-2019 yang berasal dari kalangan selebritas. Namun, hanya 16 selebritas yang lolos menjadi wakil rakyat di parlemen dimana keenam belas selebritas yang telah terpilih, tujuh di antaranya sudah menjadi anggota DPR periode sebelumnya. Anehnya, dalam kontestasi Pemilu 2019 ini tidak menyurutkan keberanian para selebritas untuk maju sebagai caleg DPR periode 2019-2024. Bahkan diantaranya adalah para artis yang sudah melangkah di usia 40 tahun baik yang sudah berpengalaman maupun yang baru saja memulai merambah karir di bidang politik.
Meski sudah berkepala empat, 7 artis berikut ini tampak masih menawan perhatian dengan kecantikannya dan masih terlihat energik. Mereka tidak mau kalah dengan sederetan artis cantik yang lebih muda yang juga ikut dalam kontestasi kali ini. Mungkin justru faktor usia ini yang menjadikan mereka lebih pede karena merasa lebih memiliki kematangan dalam berpikir. Siapa saja mereka? Yuk, mari kita simak.
Baca juga : :monggo



Meski sudah berkepala empat, 7 artis berikut ini tampak masih menawan perhatian dengan kecantikannya dan masih terlihat energik. Mereka tidak mau kalah dengan sederetan artis cantik yang lebih muda yang juga ikut dalam kontestasi kali ini. Mungkin justru faktor usia ini yang menjadikan mereka lebih pede karena merasa lebih memiliki kematangan dalam berpikir. Siapa saja mereka? Yuk, mari kita simak.
Spoiler for Caleg Artis:
1. Dessy Ratnasari

Lahir di Sukabumi, Jawa Barat, 12 Desember 1973, merupakan aktris film dan sinetron, model, bintang iklan, penyanyi dan pembawa acara papan atas dengan segudang prestasi. Kariernya di dunia entertainmen dimulai saat berusia 14 tahun dengan mengikuti ajang pemilihan GADIS Sampul dan keluar sebagai juara 2. Setelah itu kariernya berkembang dan melesat bak meteor, merambah ke dunia film, tarik suara, sinetron presenter dan bintang iklan.
Film dan sinetron yang dibintanginya banyak menyedot perhatian penonton, di antaranya Olga Sepatu Roda, Blok M, bersama Didi Petet dan Paramitha Rusady membintangi Si Kabayan, serta film Joshua oh Joshua. Di dunia pesinetronan Dessy membuktikan dirinya sebagai ratu sinetron dengan selalu menjadi pemeran utama sinetron yang dibintanginya hingga meraih penghargaan tertinggi Bintang Televisi Terbaik Panasonic Awards. Sinetron Desy yang terkenal diantaranya Jendela Rumah Kita, Saat Memberi Saat Menerima, Cinta, Melati, Takdir, Anakku Terlahir Kembali, dan Malin Kundang.
Seni olah vokal juga mengantarkannya meraih penghargaan Platinum Incetec dari Malaysia dan menjadi best seller album Indonesia 1997 dengan lagunya yang terkenal berjudul Tenda Biru. Sedang sebagai presenter diantaranya memandu acara Selamat Pagi di Trans 7 dan memandu acara variety Show Gebyar BCA selama beberapa tahun.
Karir Politik Desy sudah dimulai sejak 2014, sebagai anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional. Kini ia kembali maju dalam kontestasi Pemilu 2019 April mendatang masih dengan Partai yang sama untuk DAPIL (Daerah Pemilihan) Jawa Barat IV.
2. Elma Theana Yuliantina

Lahir di Jakarta, 3 Oktober 1974 memulai karirnya di tahun 1990-an sebagai bintang iklan sebuah produk vitamin yang membuat makin melambung dunia entertainmen. Setelah itu, ia memulai kariernya di sinetron "Toyib Minta kimpoi". Ia juga sempat merambah dunia tarik suara dengan merilis dua album yang berjudul Jangan Pisahkan pada tahun 1995, dan Mana Mungkin pada tahun 1997. Elma juga berkarier menjadi presenter Liputan Indonesia Siang dan Warta Musik Indonesia. Setelah malang melintang di layar kaca, pada tahun 2010 Elma pun tampil di layar lebar pada film drama religi "Dalam Mihrab Cinta".
Dunia Politik baru akan diambah Elma, dengan kendaraan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ia maju dalam kontestasi Pemilihan Umum 2019 ini untuk DAPIL Jawa Timur X.
3. Rieke Dyah Pitaloka

Rieke mulai dikenal publik lewat sebuah iklan Kondom. Ia kemudian semakin dikenal lewat perannya sebagai Oneng yang "o'on" dalam Sinetron Komedi Bajaj Bajuri. Rieke juga dikenal sebagai presenter sebagai pemandu acara Good Morning. Di dunia sastra Rieke dikenal sebagai penulis lewat bukunya yang berjudul Renungan Kloset.
Selain sinetron, Rieke juga menjajal teater. Rieke ikut pementasan teater yang berjudul 'Cipoa' garapan Putu Wijaya. Ingin mencoba hal baru, Rieke pun merambah ke layar lebar. Rieke memulai debutnya di layar lebar sebagai Dwi, perempuan yang dipoligami dalam film Berbagi Suami. Ketagihan main film, Rieke bermain dalam film antologi karya empat sutradara perempuan berjudul Lotus Requiem yang kemudian judulnya diubah menjadi Perempuan Punya Cerita.
Rieke aktif dalam kegiatan politik, bahkan pernah menduduki jabatan wakil sekretaris jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pimpinan Muhaimin Iskandar[6]. Rieke kemudian mengundurkan diri dari partai berbasis massa Islam tersebut untuk bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pimpinan Megawati Soekarnoputri.
Rieke mulai duduk di kursi anggota DPR sejak periode 2009-2014 sebagai salah satu anggota dari Komisi IX. Bidang yang sangat Ia perhatikan adalah bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Rieke mendirikan sebuah yayasan yang diberi nama "Yayasan Pitaloka" yang bergerak di bidang sastra dan sosial kemasyarakatan.
Pada pemilu legislatif 2014, Rieke maju sebagai calon legislatif DPR dapil Jawa Barat VII, ia pun lolos ke Senayan dan kembali menjadi anggota DPR untuk periode 2014-2019. Dalam kontestasi Politik 2019 ini Rieke maju lagi masih dengan Partai PDI-P untuk DAPIL Jawa Barat VII.
4. Dina Lorenza

Wanita kelahiran Jakarta, 22 Mei 1975 ini masuk dalam deretan selebriti nasional sebagai presenter dan pemain sinetron. Dina awalnya dikenal pemirsa dalam acara "Hot Shot" yang ditayangkan SCTV sebagai presenter. Kemudian membintangi iklan sebuah produk perawatan bayi dan obat kecantikan di DRTV. Dina memulai debutnya sebagai artis film layar lebar di tahun 1990 lewat film "Ibuku Malang Ibuku Tersayang".
Dina belum memiliki pengalaman sama sekali dalam Politik dan baru akan mengambahnya di Pemilu 2019 ini. Ia bersama Partai Demokrat akan maju dalam kontestasi Pileg mewakili DAPIL Jawa Tengah II.
5. Krisdayanti

Krisdayanti lahir pada tanggal 24 Maret 1975 di Batu, Jawa Timur. Dikenal sebagai salah satu ikon penyanyi wanita paling berhasil di industri musik Indonesia, Krisdayanti telah dianugerahi berbagai penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri. Dinobatkan sebagai salah satu dari "10 Artis Asia Terbesar" oleh Channel V pada tahun 2005. Pada pergelaran Anugerah Planet Muzik 2007 di Singapura, ia menjadi wanita Indonesia pertama yang menerima "Anugerah Khas" atas pencapaiaan kariernya dalam industri musik. Krisdayanti juga merupakan salah satu dari "99 Wanita Paling Berpengaruh di Indonesia" versi majalah Globe Asia edisi Oktober 2007 dan "50 Penyanyi Indonesia Terbaik Sepanjang Masa" versi majalah Rolling Stone edisi Desember 2010.
Karirnya di bidang olah vokal mulai meroket sejak berhasil menjuarai salah satu episode Cipta Pesona Bintang, ajang pencarian bakat di RCTI tahun 1991. Pada tahun 1992, Krisdayanti mengikuti festival Asia Bagus, sebuah ajang pencarian bakat tingkat Asia bentukan Fuji Television. Krisdayanti berhasil dinobatkan sebagai Grand Champion (juara umum) Asia Bagus musim pertama. Kejayaan Krisdayanti di kancah festival berlanjut dengan diraihnya penghargaan FIDOF Awards sebagai The Young Talented Artist pada festival Bucharest, Rumania pada tahun 1993. Keberhasilan Krisdayanti di Asia Bagus melambungkan namanya di industri hiburan. Hingga kini, Krisdayanti telah melahirkan banyak album dengan lagu-lagunya yang hit dan menjadi salah satu bintang pop paling berpengaruh di Indonesia.
Sukses Krisdayanti di dunia olah vokal berlanjut ke dunia seni peran yang hingga kini telah menorehkan sederetan Judul Sinetron, dimulai dari Sinetron berjudul Jendela Rumah Kita produksi PT. Sepro Karya Pratama tahun 1989-1990 yang ditayangkan TVRI.
Karir di dunia politik sebetulnya telah diawali sejak Pemilu 2004 silam sebagai calon legislatif dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) namun gagal. Sekarang Kris beralih ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan maju lagi dalam pencalon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk Pemilu 2019 mendatang. Ia mewakili DAPIL Jawa Timur V yang meliputi Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu.
6. Kristina Iswandari

Penyanyi dangdut Indonesia yang lahir di Jakarta, 8 Mei 1976 ini sering berpenampilan dan berwajah mirip Krisdayanti hingga mendapat julukan Krisdayanti Dangdut ("KD"). Ia memulai rekaman tahun 1998 dengan album perdananya yang berjudul "Berakhir Pula". Nama Kristina semakin meroket dari album keduanya yang dikabarkan mencapai penjualan ratusan ribu kopi. Lagu hits dalam album tersebut berjudul "Jatuh Bangun".
Kristina menikah dengan anggota DPR-RI dan pengurus partai PPP (Partai Persatuan Pembangunan), Al Amin Nur Nasution namun akhirnya bercerai setelah sang suami ditangkap oleh KPK bersama empat orang lainnya pada tanggal 9 April 2008 dengan tuduhan menerima suap senilai Rp1,8 miliar.
Karir Politiknya baru akan dimulai dalam kontestasi Pemilu 2019 April mendatang, Kristina digandeng Partai Demokrat sebagai Caleg yang mewakili DAPIL Jawa Tengah X.
7. Denada Elizabeth Anggia Ayu Tambunan

Lahir di Jakarta, 19 Desember 1978, putri sulung dari penyanyi terkenal era 80-an Emilia Contessa dan suaminya Rio Tambunan. Denada awalnya dikenal sebagai rapper papan atas Indonesia pada awal 1990-an. Ia kemudian meninggalkan karier sebagai rapper untuk melanjutkan pendidikan di Australia. Sekembalinya dari Australia, Denada mencoba kembali ke dunia musik namun berpindah jalur ke aliran dangdut. Lagu-lagu dangdutnya sukses dan Denada bahkan masuk sebagai unggulan dalam beberapa penghargaan musik, di antaranya Anugerah Musik Indonesia dan Penghargaan MTV Indonesia pada tahun 2005.
Sukses di dunia musik membawanya terus meniti karir di dunia entertainmen dan merambah ke dunia akting. Beberapa judul Sinetron dan Film pernah dibintanginya, namun tidak bisa menggeser ketenarannya sebagai seorang penyanyi.
Di bidang politik, Denada bakal menjadi pendatang baru jika lolos dalam Pemilu 2019 April mendatang. Bersama Partai Amanat Nasional, Denada akan berkompetisi di DAPIL Jawa Timur VIII.

Lahir di Sukabumi, Jawa Barat, 12 Desember 1973, merupakan aktris film dan sinetron, model, bintang iklan, penyanyi dan pembawa acara papan atas dengan segudang prestasi. Kariernya di dunia entertainmen dimulai saat berusia 14 tahun dengan mengikuti ajang pemilihan GADIS Sampul dan keluar sebagai juara 2. Setelah itu kariernya berkembang dan melesat bak meteor, merambah ke dunia film, tarik suara, sinetron presenter dan bintang iklan.
Film dan sinetron yang dibintanginya banyak menyedot perhatian penonton, di antaranya Olga Sepatu Roda, Blok M, bersama Didi Petet dan Paramitha Rusady membintangi Si Kabayan, serta film Joshua oh Joshua. Di dunia pesinetronan Dessy membuktikan dirinya sebagai ratu sinetron dengan selalu menjadi pemeran utama sinetron yang dibintanginya hingga meraih penghargaan tertinggi Bintang Televisi Terbaik Panasonic Awards. Sinetron Desy yang terkenal diantaranya Jendela Rumah Kita, Saat Memberi Saat Menerima, Cinta, Melati, Takdir, Anakku Terlahir Kembali, dan Malin Kundang.
Seni olah vokal juga mengantarkannya meraih penghargaan Platinum Incetec dari Malaysia dan menjadi best seller album Indonesia 1997 dengan lagunya yang terkenal berjudul Tenda Biru. Sedang sebagai presenter diantaranya memandu acara Selamat Pagi di Trans 7 dan memandu acara variety Show Gebyar BCA selama beberapa tahun.
Karir Politik Desy sudah dimulai sejak 2014, sebagai anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional. Kini ia kembali maju dalam kontestasi Pemilu 2019 April mendatang masih dengan Partai yang sama untuk DAPIL (Daerah Pemilihan) Jawa Barat IV.
2. Elma Theana Yuliantina

Lahir di Jakarta, 3 Oktober 1974 memulai karirnya di tahun 1990-an sebagai bintang iklan sebuah produk vitamin yang membuat makin melambung dunia entertainmen. Setelah itu, ia memulai kariernya di sinetron "Toyib Minta kimpoi". Ia juga sempat merambah dunia tarik suara dengan merilis dua album yang berjudul Jangan Pisahkan pada tahun 1995, dan Mana Mungkin pada tahun 1997. Elma juga berkarier menjadi presenter Liputan Indonesia Siang dan Warta Musik Indonesia. Setelah malang melintang di layar kaca, pada tahun 2010 Elma pun tampil di layar lebar pada film drama religi "Dalam Mihrab Cinta".
Dunia Politik baru akan diambah Elma, dengan kendaraan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ia maju dalam kontestasi Pemilihan Umum 2019 ini untuk DAPIL Jawa Timur X.
3. Rieke Dyah Pitaloka

Rieke mulai dikenal publik lewat sebuah iklan Kondom. Ia kemudian semakin dikenal lewat perannya sebagai Oneng yang "o'on" dalam Sinetron Komedi Bajaj Bajuri. Rieke juga dikenal sebagai presenter sebagai pemandu acara Good Morning. Di dunia sastra Rieke dikenal sebagai penulis lewat bukunya yang berjudul Renungan Kloset.
Selain sinetron, Rieke juga menjajal teater. Rieke ikut pementasan teater yang berjudul 'Cipoa' garapan Putu Wijaya. Ingin mencoba hal baru, Rieke pun merambah ke layar lebar. Rieke memulai debutnya di layar lebar sebagai Dwi, perempuan yang dipoligami dalam film Berbagi Suami. Ketagihan main film, Rieke bermain dalam film antologi karya empat sutradara perempuan berjudul Lotus Requiem yang kemudian judulnya diubah menjadi Perempuan Punya Cerita.
Rieke aktif dalam kegiatan politik, bahkan pernah menduduki jabatan wakil sekretaris jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pimpinan Muhaimin Iskandar[6]. Rieke kemudian mengundurkan diri dari partai berbasis massa Islam tersebut untuk bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pimpinan Megawati Soekarnoputri.
Rieke mulai duduk di kursi anggota DPR sejak periode 2009-2014 sebagai salah satu anggota dari Komisi IX. Bidang yang sangat Ia perhatikan adalah bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Rieke mendirikan sebuah yayasan yang diberi nama "Yayasan Pitaloka" yang bergerak di bidang sastra dan sosial kemasyarakatan.
Pada pemilu legislatif 2014, Rieke maju sebagai calon legislatif DPR dapil Jawa Barat VII, ia pun lolos ke Senayan dan kembali menjadi anggota DPR untuk periode 2014-2019. Dalam kontestasi Politik 2019 ini Rieke maju lagi masih dengan Partai PDI-P untuk DAPIL Jawa Barat VII.
4. Dina Lorenza

Wanita kelahiran Jakarta, 22 Mei 1975 ini masuk dalam deretan selebriti nasional sebagai presenter dan pemain sinetron. Dina awalnya dikenal pemirsa dalam acara "Hot Shot" yang ditayangkan SCTV sebagai presenter. Kemudian membintangi iklan sebuah produk perawatan bayi dan obat kecantikan di DRTV. Dina memulai debutnya sebagai artis film layar lebar di tahun 1990 lewat film "Ibuku Malang Ibuku Tersayang".
Dina belum memiliki pengalaman sama sekali dalam Politik dan baru akan mengambahnya di Pemilu 2019 ini. Ia bersama Partai Demokrat akan maju dalam kontestasi Pileg mewakili DAPIL Jawa Tengah II.
5. Krisdayanti

Krisdayanti lahir pada tanggal 24 Maret 1975 di Batu, Jawa Timur. Dikenal sebagai salah satu ikon penyanyi wanita paling berhasil di industri musik Indonesia, Krisdayanti telah dianugerahi berbagai penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri. Dinobatkan sebagai salah satu dari "10 Artis Asia Terbesar" oleh Channel V pada tahun 2005. Pada pergelaran Anugerah Planet Muzik 2007 di Singapura, ia menjadi wanita Indonesia pertama yang menerima "Anugerah Khas" atas pencapaiaan kariernya dalam industri musik. Krisdayanti juga merupakan salah satu dari "99 Wanita Paling Berpengaruh di Indonesia" versi majalah Globe Asia edisi Oktober 2007 dan "50 Penyanyi Indonesia Terbaik Sepanjang Masa" versi majalah Rolling Stone edisi Desember 2010.
Karirnya di bidang olah vokal mulai meroket sejak berhasil menjuarai salah satu episode Cipta Pesona Bintang, ajang pencarian bakat di RCTI tahun 1991. Pada tahun 1992, Krisdayanti mengikuti festival Asia Bagus, sebuah ajang pencarian bakat tingkat Asia bentukan Fuji Television. Krisdayanti berhasil dinobatkan sebagai Grand Champion (juara umum) Asia Bagus musim pertama. Kejayaan Krisdayanti di kancah festival berlanjut dengan diraihnya penghargaan FIDOF Awards sebagai The Young Talented Artist pada festival Bucharest, Rumania pada tahun 1993. Keberhasilan Krisdayanti di Asia Bagus melambungkan namanya di industri hiburan. Hingga kini, Krisdayanti telah melahirkan banyak album dengan lagu-lagunya yang hit dan menjadi salah satu bintang pop paling berpengaruh di Indonesia.
Sukses Krisdayanti di dunia olah vokal berlanjut ke dunia seni peran yang hingga kini telah menorehkan sederetan Judul Sinetron, dimulai dari Sinetron berjudul Jendela Rumah Kita produksi PT. Sepro Karya Pratama tahun 1989-1990 yang ditayangkan TVRI.
Karir di dunia politik sebetulnya telah diawali sejak Pemilu 2004 silam sebagai calon legislatif dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) namun gagal. Sekarang Kris beralih ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan maju lagi dalam pencalon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk Pemilu 2019 mendatang. Ia mewakili DAPIL Jawa Timur V yang meliputi Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu.
6. Kristina Iswandari

Penyanyi dangdut Indonesia yang lahir di Jakarta, 8 Mei 1976 ini sering berpenampilan dan berwajah mirip Krisdayanti hingga mendapat julukan Krisdayanti Dangdut ("KD"). Ia memulai rekaman tahun 1998 dengan album perdananya yang berjudul "Berakhir Pula". Nama Kristina semakin meroket dari album keduanya yang dikabarkan mencapai penjualan ratusan ribu kopi. Lagu hits dalam album tersebut berjudul "Jatuh Bangun".
Kristina menikah dengan anggota DPR-RI dan pengurus partai PPP (Partai Persatuan Pembangunan), Al Amin Nur Nasution namun akhirnya bercerai setelah sang suami ditangkap oleh KPK bersama empat orang lainnya pada tanggal 9 April 2008 dengan tuduhan menerima suap senilai Rp1,8 miliar.
Karir Politiknya baru akan dimulai dalam kontestasi Pemilu 2019 April mendatang, Kristina digandeng Partai Demokrat sebagai Caleg yang mewakili DAPIL Jawa Tengah X.
7. Denada Elizabeth Anggia Ayu Tambunan

Lahir di Jakarta, 19 Desember 1978, putri sulung dari penyanyi terkenal era 80-an Emilia Contessa dan suaminya Rio Tambunan. Denada awalnya dikenal sebagai rapper papan atas Indonesia pada awal 1990-an. Ia kemudian meninggalkan karier sebagai rapper untuk melanjutkan pendidikan di Australia. Sekembalinya dari Australia, Denada mencoba kembali ke dunia musik namun berpindah jalur ke aliran dangdut. Lagu-lagu dangdutnya sukses dan Denada bahkan masuk sebagai unggulan dalam beberapa penghargaan musik, di antaranya Anugerah Musik Indonesia dan Penghargaan MTV Indonesia pada tahun 2005.
Sukses di dunia musik membawanya terus meniti karir di dunia entertainmen dan merambah ke dunia akting. Beberapa judul Sinetron dan Film pernah dibintanginya, namun tidak bisa menggeser ketenarannya sebagai seorang penyanyi.
Di bidang politik, Denada bakal menjadi pendatang baru jika lolos dalam Pemilu 2019 April mendatang. Bersama Partai Amanat Nasional, Denada akan berkompetisi di DAPIL Jawa Timur VIII.
Quote:
Kecantikan dan popularitas selalu berhasil dalam panggung hiburan, tapi tak selalu berhasil meloloskan kaum selebritas melenggang ke panggung politik. Kompetensi mereka tetap diperlukan untuk menarik penilaian publik, terlebih bagi yang baru melangkah dan belum berpengalaman. Kini pemilih semakin kritis dalam menentukan calon wakilnya, walau tentunya senang dengan adanya sosok cantik menghiasi panggung politik sebagai pencair suasana. Semoga para caleg artis ini benar-benar berkompeten. Dan semoga benar di usia yang berjalan di kepala empat ini semakin bijaksana, matang dalam berpikir dan bertindak. Sebagaimana pepatah Inggris: "Live begin at forthy".
Baca juga : :monggo



Spoiler for sumur::
Diubah oleh wowonwae 09-04-2019 03:17


anasabila memberi reputasi
1
2.9K
Kutip
12
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan