Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

metaliqueAvatar border
TS
metalique
S.S Lazio: Dari Reputasi Menjadi Stereotype Fasisme


Siapa sih tifosi liga italia yang tidak mengenal klub satu ini. Nah di sini saya tertarik mengungkap fenomena suporter pendukung klub lazio di italia sana yang terkenal karena aktivitasnya yang bisa dibilang berbeda dengan kebanyakan pendukung klub italia lain,yuk mari saya mulai.

Saya awali dengan lambang klub SS Lazio yang dikenal menggambarkan seekor elang emas, sayap terentang, menggenggam lencana klub bergaris-garis biru-putih di cakar-cakarnya. Maskot elang ini memang memiliki ciri khas dibanding maskot lainnya. Tetap saja, ciri khas dari maskot elang yang tatapannya sangat tajam tidak seharusnya memancing kebencian namun burung yang disalahpahami ini telah berhasil menjadi simbol sempurna dari sebuah klub yang banyak mendapat sentimen negatif. Persoalannya burung elang ini biasa digunakan sebagai simbol fasis yang memiliki kemiripan dengan yang dikenakan pada seragam Fasis Italia, penggunaan burung itu semakin mendukung teori bahwa Lazio adalah klub fasis yang didirikan oleh perwira militer dan ditakdirkan menjadi tim Mussolini.

Kembali ke awal masa Lazio didirikan pada tahun 1900 dan maskot elang diadopsi tak lama kemudian sebagai simbol romawi kuno. Kaum Fasis Italia yang berkuasa dua dekade kemudian menggunakan elang untuk alasan yang sama dengan menghubungkannya dengan masa-masa agung Kekaisaran Romawi. Jika sedang di Roma kita akan sering menemukan huruf "SPQR" atau "Senatus Populusque Romanus”yang menjadi referensi ke Romawi sebuah simbol yang diadopsi oleh Fasis nantinya.


Tifosi pendukung Lazio menunjukkan keinginan mereka untuk memohon mendapatkan kekuatan masa lalu.

Persepsi dari maskot Elang Lazio dan simbol fasisme terus menandakan kecenderungan sayap kanan meski pendukung Lazio di luar Italia sudah berulangkali membuat permintaan maaf untuk memperjelas bahwa mereka tidak selaras dengan kepercayaan yang tidak baik tapi tetap saja pandangan umum tetap sama dan tidak berubah.

Tepat satu dekade yang lalu, Paolo Di Canio menjadi berita utama karena berulang kali mengangkat lengannya dengan hormat fasis memberi isyarat kepada dukungan Laziale. Di Canio seorang mantan ultra Lazio,tidak pernah merahasiakan kecenderungan politiknya. Di Canio mungkin hilang tetapi reputasi penggemar klub tetap hidup. Mereka adalah "yang paling ditakuti " dari pendukung Italia, mereka adalah "fanatik sayap kanan ekstrim," mereka melambaikan "spanduk neo-Nazi" dan tentu saja "yang terkenal paling rasis."


Penggemar Lazio menunjukkan dukungan mereka untuk Paolo Di Canio pada tahun 2002.

Didasarkan pada kenyataan mungkin spanduk paling terkenal yang ditampilkan selama derby dengan Roma adalah di musim 1998-99 di mana membentang sepanjang 50 meter yaitu yang bila diartikan "Auschwitz adalah kota Anda, Oven adalah rumah Anda." Curva Nord , tempat berkumpulnya ultras Lazio juga menampilkan sentimen rasisnya dengan kalimat misalnya  "Pasukan hitam, teras orang Yahudi." Kecenderungan keras ultras tetap ada khususnya di sekitar pertandingan derby dengan tingkat tensi yang tinggi antara pendukung Lazio dan Roma membuat kedua klub memberi batas curva setiap pertemuan antara kedua belah pihak.

Dan tentu saja masih segar di ingatan saya suatu malam yang mengerikan pada tahun 2012 di mana banyak penggemar Tottenham (klub yang sering dikaitkan dengan dukungannya kepada Yahudi) ditusuk oleh orang-orang yang meneriakkan cercaan anti-Semit. Saat itu para penggemar Tottenham berada di Roma untuk menjalani pertandingan Liga Eropa dengan Lazio.

Pernah saya membaca bahwa seorang penggemar Lazio menggemakan keyakinan dengan mengatakan bahwa organisasi seperti Forza Nuova dan Casa Pound (Gerakan ekstrem kanan) telah menyusup ke kelompok tifosi dari tim Lazio. Tetapi juga tidak dapat disangkal ada beberapa pendukung Lazio yang blak-blakan tentang kepercayaan sayap kanan mereka yang ekstrem dan itu membuat banyak orang percaya pada mitos Lazio menjadi fasis.

Tetapi tetap saja menurut saya sebuah kekerasan,rasisme dan kebencian yang merembes ke dalam sepak bola adalah suatu masalah sistemik yang tidak dapat dibiarkan. Lazio mungkin telah mendapatkan reputasinya tetapi reputasi itu telah menurun menjadi stereotip yang tidak pantas dibanggakan. Ada masalah yang lebih luas yang harus segera diselesaikan dan untuk mengatasinya maka menurut saya pola pikir yang ketinggalan zaman seperti itu harus dibuang. Menyalahkan satu tim atau sekelompok penggemar tidak akan mencegah tindakan tidak terpuji semisal pisang yang dilemparkan, suar yang dilemparkan, atau yang terburuk ada yang menjadi korban seorang anak laki-laki terbunuh, pertanyaannya mau sampai kapan hal ini terus dibiarkan pada liga yang merupakan salah satu kompetisi terbesar di seantero eropa,segera sadarlah wahai tifosi demi kemajuan liga italia yang lebih baik.

Sumber: 

Hasil Pemikiran TS Dan Courtesy Image Google



-- Terimakasih --


Diubah oleh metalique 08-03-2019 07:27
7
13.7K
134
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan