Kalau dengar kata museum
tuhbayangannya apa
sih? Benda-benda unik? Langka? Bersejarah? Kalau bayangan ane pertama kali
sih pasti ngantuk.

Museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. Museum punya banyak jenisnya. Di Indonesia di antaranya ada Meseum Geologi di Bandung, Museum Sejarah di kawasan Kota Tua, Museum Angkut di Kota Batu, yang ramah anak juga ada di Yogyakarta. Banyak
lah dan pasti punya keunikan tersendiri.
Tapi tau nggaksih di belahan dunia lain ada Museum yang nyeleneh dan lebih ke horror sebenernya. Koleksinya mayat manusia. Gila! Kebayang nggak tuh kalau manusia utuh yang jadi objeknya? Kan biasanya museum yang jadi bahan edukasi tentang manusia semacam yang ada di Sangiran tuh, objeknya tulang-tulang. Can relate lah ya. Tapi museum yang satu ini jelas beda banget. Namanya Museum Pitt Rivers.
Bedanya gimana sih? Yuk intip fakta-fakta menariknya.
Quote:
Ada di Kawasan Universitas Oxford.

(credit : google)
Museum Pitt Rivers adalah museum yang memamerkan koleksi arkeologi (kepurbakalaan) dan antropologi (manusia) yang dimiliki oleh Universitas Oxford di Inggris. Museum ini terletak di bagian timur Museum Sejarah Alam Universitas Oxford dan hanya bisa di akses lewat bangunan tersebut. Sampai sekarang museum ini masih tetap eksis dengan berbagai koleksi dari seluruh penjuru dunia. Staffmuseum juga terlibat dalam pengajaran arkeologi dan antropologi di universitas. Oxford University itu tempat kuliahnya Maudy Ayunda guys, yang cantik dan cerdas itu, yang sekarang lagi bingung milih Harvard atau Stanford.
Quote:
Didirikan oleh seorang Jenderal.

(credit : google)
Museum ini didirikan pada tahun 1884, ketika Jenderal Pitt Rivers, seorang tokoh berpengaruh dalam pengembangan arkeologi dan antropologi evolusioner, memberikan koleksinya ke Universitas Oxford. Pitt Rivers lahir pada 1827 di Yorkshire. Pada tahun 1841, ia memasuki Akademi Militer Kerajaan di Sandhurst dan ditugaskan ke Penjaga Grenadier pada tahun 1845. Ia berperang untuk waktu yang singkat dalam Perang Krim, dan bertugas di Malta, Inggris, Kanada, dan Irlandia. Dia pensiun pada 1882, pada usia 55, dengan pangkat kehormatan Letnan Jenderal.
Pak Pitt ini tertarik pada pengumpulan benda-benda arkeologis dan etnografi. Jadi dia mengumpulkan benda-benda selama perjalanan kerja dan liburan ke luar negeri. Jenderal memberikan koleksinya ke Universitas Oxford dengan syarat bahwa mereka membangun Museum untuk menampungnya, menunjuk seorang dosen untuk mengajar tentang hal itu dan mempertahankan mode tampilan umum. Museum pertama kali dibuka untuk pengunjung pada tahun 1887 dan dibuka penuh pada tahun 1892.
Quote:
Menyimpan Ribuan Jenazah Manusia.
(credit : google)
Menurut informasi, museum Pitt Rivers ini menyimpan sekitar dua ribu jenazah utuh, tiga ratus tengkorak, enam ratus tulang manusia, dan tujuh ratus spesimen rambut manusia yang dapat dilihat langsung oleh pengunjung. Seluruh potongan tubuh itu dibawa ke Inggris dari berbagai koloni ketika zaman penjajahan terjadi. Dalam sejumlah peristiwa, tubuh orang-orang suku asli dibawa ke Inggris oleh para penjelajah yang memiliki hubungan dengan Universitas Oxford.
Quote:
Pameran Shrunken-Head atau Tsantas.
(credit : google)
Shrunken-heads adalah pajangan paling menarik di Museum Pitt Rivers diberi label ‘Treatment of Dead Enemies’ yang berasal dari Amerika Selatan. Shrunken-heads atau tsantas ini berukuran seukuran jeruk besar. Beberapa tergantung dari tali, beberapa memiliki penutup sayap berwarna-warni dari kumbang sebagai hiasan rambut. Tsantas ini apaan da? Tsantas adalah karya buatan orang-orang Shuar dan Achuar di Ekuador dan Amerika Selatan yang bahannya adalah kepala manusia.
Jadi kepala manusia itu dikelupas dulu kulit dan rambutnya dari tengkorak. Kulit dan rambut ini aja yang dibutuhin. Kalau sudah dikupas, selanjutnya direndam sebentar dalam air panas. Setelah itu pasir panas dituangkan ke dalam rongga kulit. Perawatan pasir panas diulang beberapa kali dan fitur wajah dibentuk kembali setelah beberapa tahap. Orang Shuar dan Achuar percaya bahwa Tsantas inibisa menangkap kekuatan dari banyak jiwa. Bisa ningkatin hasil panen juga.
Sebenarnya koleksi Museum Pitt Rivers ini banyak banget macamnya. Banyak banget. Tapi ya itu, koleksi yang ribuan itu kebanyakan jenazah. Banyak juga koleksi jenazah yang sudah dikembalikan ke tempat aslinya. Contohnya mengembalikan Maori dan sisa-sisa Aborigin Australia.
Segitu aja ya infonya. Semoga jadi pada inget mati.

Kira-kira berani uji nyali nggak di Museum Pitt Rivers ini? Kali aja mayatnya hidup lagi. Menurut agan dan aganwati gimana nih pendapatnya tentang museum unik dan seram ini? Keberatan nggak kalau besok jasad agan dipajang di sono? Kalau ane mending terima dikubur di tanah aja deh.

Makasih udah pada mampir.

Ninggal jejak dipersilakan.
sumur