TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Salah satu perwakilan warga yang kini belum menerima ganti rugi tol, Gindha Ansori Wayka, mempertanyakan kebijakan atau langkah hukum apa yang akan diambil Presiden Joko Widodo terkait batas waktu penyelesaian ganti rugi jalan tol yang sejauh ini masih di-konsinyasi di Pengadilan. Ini merujuk Pasal 42 UU Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum.

Menurut Gindha, hingga kini mayoritas warga pemilik lahan belum menerima ganti rugi karena dipaksa bertempur di pengadilan terkait sengketa lahan. Menurutnya, meski negara sudah membayar tetapi uang ganti rugi sebagian pemilik lahan masih transit di Pengadilan karena terbentur sengketa lahan.

Akibatnya, upaya penyelesaian ini berlarut-larut karena setiap proses ganti kerugian yang masih sengketa harus menunggu putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht). Pasalnya, yang bersengketa harus melalui sidang di Pengadilan Negeri, banding di Pengadilan Tinggi dan Kasasi di Mahkamah Agung.

"Bayangkan dengan proses penyelesaian yang begitu panjang maka butuh berapa tahun bisa diterimanya ganti kerugian hak dari pemilik tanah? Sementara negara telah menggunakan tanah rakyatnya," kata Gindha.

Menurut Gindha, untuk mengatasi carut marut ini pemerintah didesak segera menerbitkan regulasi seperti PP, Perpu, atau Kepres dengan dasar hukum Pasal 41 Ayat (5) UU No 2 Tahun 2012, yang menjelaskan "Tuntutan pihak lain atas Objek Pengadaan Tanah yang telah diserahkan kepada Instansi yang memerlukan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi tanggung jawab Pihak yang Berhak"

Melalui dasar hukum tersebut, meskipun masih ada sengketa, ganti rugi jalan tol dapat direlisasikan terlebih dahulu, karena tanggung jawabnya ada pada yang berhak.

 Terkait persoalan sengketa lahan ini, pemandangan unik terjadi saat Jokowi meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) atau Tol Lampung ruas Bakauheni-Terbanggi Besar yang dipusatkan di gerbang tol Natar, Jumat, 8 Maret 2019 pagi.

Pada saat Jokowi selesai memberikan sambutan, seorang wanita menerobos barikade Paspampres dan langsung bersimpuh di hadapan Jokowi. Sembari menangis, sang ibu menyampaikan keluhannya ke Jokowi.

Sementara Jokowi terlihat sedikit terkejut dengan kenekatan ibu tersebut.Tak diketahui pasti apa yang disampaikan wanita itu. Namun, berdasarkan informasi yang diperoleh, perempuan itu menyampaikan keluhan terkait ganti rugi lahan yang tak kunjung selesai.

Setelah menyampaikan keluhan, sang ibu terlihat pingsan hingga akhirnya seorang anggota polisi mengangkatnya menuju tenda yang sudah tersusun rapi di sisi kiri dan kanan jalan tol.

Jokowi yang sempat ditanyakan terkait keluhan warga tersebut mengatakan akan segera menyelesaikan permasalahan tentang lahan tersebut. "Nanti kami selesaikan. Pasti diselesaikan," ucap Jokowi ketika diwawancarai awak media.(romi rinando/noval andriansyah)

http://lampung.tribunnews.com/2019/03/08/seorang-ibu-menangis-di-depan-jokowi-ini-aspirasi-warga-lainnya-soal-ganti-rugi-tol


Jadiii...ganti untung apaa masih untung diganti