sukhoivsf22Avatar border
TS
sukhoivsf22
Jumlah Perokok Melonjak, Kedua Paslon Masih Bungkam Soal Pengendalian Tembakau
Sabtu, 09/03/2019 15:33 WIB



Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -
Home Kabar Indonesia Nasional
Sabtu, 09/03/2019 15:33 WIB
Jumlah Perokok Melonjak,
Kedua Paslon Masih
Bungkam Soal
Pengendalian Tembakau
Mantan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia periode
2012-2014, Nafsiah Mboi
menyatakan, belum ada visi misi
dan komitmen yang kuat dari dua
pasangan calon (Paslon)
Presiden dan Wakil Presiden
(Wapres) pada isu pengendalian
tembakau.

Hal ini dikatakan Nafsiah setelah
mendengar paparan dari kedua
kubu dalam sebuah diskusi yang
digelar di D’consulate Cafe, Jalan
Wahid Hasyim, Jakarta Pusat,
Sabtu (9/3/2019).

"Angkanya (penyakit yang
disebabkan oleh rokok) kita
semua sudah mengetahui, tetapi
enggak ada komitmen
pengendalian tembakau yang
komprehensif dan intensif,”
katanya.

Padahal, berdasarkan data yang
dia miliki, jumlah perokok di usia
15 sampai 19 tahun terus
meningkat di semua provinsi dan
merampas hak anak untuk hidup
sehat dan sejahtera.

Dengan meningkatnya angka ini,
maka jumlah penyakit yg
disebabkan oleh rokok pun
meningkat.

“Memang beda penyakitnya
antarprovinsi, tetapi berdasarkan
Riskesdas 2017 dan 2018,
penyakit kanker, stroke, jantung,
dan gagal ginjal meningkat di
semua provinsi,” ujar Nafsiah.

Dia tiddak memungkiri kalau
upaya pemerintah lewat instruksi
Presiden no 1 tahun 2017
tentang Gerakan Masyarakat
Sehat sudah bagus. Tetapi
masyarakat tidak bisa jalan
sendiri melainkan harus didukung
dan dibimbing oleh pemerintah
sehingga instruksi ini bisa
berjalan dengan baik di daerah.

“Karena masyarakat kita itu di
daerah dan buktinya masih ada
13 provinsi yang belum ada
aturan sama sekali tentang
tembakau. Kalau saya melihat,
pemerintah yang tidak
memperhatikan pengedalian
rokok sama dengan merampas
hak rakyat untuk hidup sehat dan
sejahtera,” katanya.

Nafsiah yang pernah menjabat
sebagai Menkes di era
pemerintahan Susilo Bambang
Yudhoyono memang mengakui
kalau untuk mengendalikan rokok
mesti ada komitmen yang kuat
dari semua pihak.

Karena berdasarkan
pengalamannya, upaya untuk
meloloskan wacana pengendalian
tembakau sering mendapat
singgungan, baik dari kanan, kiri,
hingga atas dan bawah.
“Memang masalahnya banyak, ke
samping antarsesama menteri
saja beda-beda pandangannya.

Anggota DPR bilangnya sih
komitmen, tetapi praktiknya tidak
ada sama sekali. Bahkan ketika
saya kunjungan ke daerah ada
Gubernur yang bilang saya
panglima petani tembakau.
Padahal petani tembakau di
daerah itu hanya berapa orang,”
ujar Nafsiah.

Debat Cawapres yang
menghadirkan Maruf Amin dari
kubu petahana dan Sandiaga Uno
dari penantang, akan membahas
tema "Pendidikan, Kesehatan,
Ketenagakerjaan serta Sosial dan
Kebudayaan" pada 17 Maret
2019.

Penulis: Redaksi WE Online/Ant
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Foto: Antara/Setneg-Agus
Suparto

https://m.wartaekonomi.co.id/berita2...alian-tembakau
0
1.9K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan