Selamat Malam agan-agan semua,
Kali ini izinkanlah ane turut berpartisipasi dalam event COC yang diadakan oleh Komunitas Bismania Kaskus.
Ngomongin tentang Bus, siapa sih yang belum kenal dengan moda transportasi satu ini, kalo buat ane dan keluarga sih ini udah jadi moda transportasi utama untuk mudik. Ane tinggal di Jawa Timur dan sanak saudara ane hampir semua tinggal di Jawa Tengah dan Jogja, jadi hampir setiap lebaran pasti kita ke luar kota. Uniknya, dari jaman emak hamil ane (sejak ane mulai menunjukan eksistensi di muka bumi ini) tiap ke Jawa Tengah & Jogja, pasti naiknya bus. Padahal di kala itu, naik bus itu kalo kata ane, jauh dari kata nyaman. Apa sebab? Dulu bus itu image nya ga jauh dari sebutan bau asap lah, sumpek, panas dan pengamen nya banyak banget, belum copet nya. Hal ini ane alami sendiri kok gan/sis, bahkan sampe ane SD.
Kenapa ane ga dari dulu naik bus malam atau patas, padahal yang bau asap itu umumnya hanya di bus ekonomi. Inilah uniknya keluarga ane, bokap sejak dulu paling enggan kalo disuruh naik bus patas/eksekutif/bus malam, sebabnya sepele, ga bisa merokok selama perjalanan. Jadilah ane bertahun-tahun selalu mengulang naik bus ekonomi yang sumpek, panas dan bau asap (knalpot dan rokok) yang bikin trauma itu. Oiya dulu yang namanya bus ekonomi itu belum ada yang pake AC dan pintunya masih pake model lipat (biasanya sih ga ditutup meski jalan malam), tapi di hari ini udah ga ada lagi yang model begini, karena bus ekonomi juga sekarang sudah lumayan baik. Pokoknya yang namanya perjalanan menjelang lebaran itu pasti membosankan dan menyebalkan.
Kembali ke jaman now gan/sis, karena ane udah bukan anak-anak lagi, yang harus nurut kata bokap dan diem aja kalo disuruh naik bus ekonomi, akhirnya ane sering memprovokasi emak untuk naik bus malam/eksekutif yang lebih mantab dan nyaman. Nah ini sedikit cerita ane tentang bus yang pernah jadi langganan selama arus mudik atau sekedar jalan ke Jogja dan Jawa Tengah.
Seperti cerita ane diatas, ane cukup sering naik bus ekonomi pada beberapa tahun lalu. Jalur Jatim-Jateng, siapa sih busmania yang ga kenal dengan Sumber Kencono yang kini telah berganti nama dengan Sumber Selamat dan Sugeng Rahayu ini. Kenapa ane dan keluarga sering memilih bus ini untuk perjalanan? Jawabnya adalah karena kami merasa bus ini lebih cepat sampai tujuan daripada P.O lain nya. Pernah suatu hari kami sekeluarga berangkat dari Terminal Tirtonadi Solo menuju Terminal Bungurasih Surabaya jam 21.00 dengan perkiraan sampe Surabaya pukul 03.00-04.00, ternyata jam 02.30 pagi sudah sampe tujuan (padahal biasanya saat jam siang, berangkat dari solo jam 08.00an, sampe surabaya jam 16.00-17.00 atau sekitar 8 jam-an). Ya, jaman belum ada Tol Transjawa, dalam 5 jam-an sudah sampai tujuan. Yang bisa ane ingat dalam perjalanan itu adalah, saat ane melihat pemandangan di luar bus, sama sekali tidak kelihatan apa-apa (malam hari plus saking cepatnya bus melaju). Sampe Terminal Bungurasih kami pun tertawa bingung karena belum ada bus jurusan ke arah selatan yang beroperasi. Mungkin inilah bus ekonomi terakhir yang ane tumpangi, sekitar tahun 2009.
Spoiler for kartu langganan:
Ntah kenapa nih kartu kadaluarsa masih ada aja di dompet ane , meskipun engga pernah dipake juga sih
Mulai kira-kira tahun 2006an ane dan emak bila bepergian ke Jawa Tengah dan Jogja lebih memilih menggunakan Bus Patas. Selain tenang dan nyaman, tidak terganggu oleh penumpang yang berdiri, duduk berjubel, juga tidak ada lagi asap rokok dan bau asap knalpot. Sejak ane tidak lagi bepergian bersama bokap, kami lebih senang dengan bus tipe patas ini. Meskipun tidak secepat armada P.O diatas, tapi tidak masalah buat ane, toh yang penting sampe tepat waktu. Selain itu yang entah akhir-akhir ini sering ane ulangi adalah mencicipi semua hidangan di rumah makan tempat berhentinya bus patas. Yang sering ane jadikan pilihan dari kelas bus patas adalah Eka. Kenapa ane pilih Eka padahal pemain di trayek Jogja - Surabaya ada juga Sugeng Rahayu, adalah karena faktor pilihan rumah makan nya. Hahaha boleh percaya boleh engga, ane suka Soto nya Rumah Makan Duta. Pernah sekali ane makan di rumah makan tempat Sugeng Rahayu, tapi ane merasa tidak cocok.
Nah kalo ini meski sudah ada sejak lama, tapi ane termasuk baru-baru ini saja menggunakan bus malam. Apa alasan nya? Waktu, kadang saat ada acara penting yang harus dihadiri pagi hari, kami harus berangkat malam. Karena ogah harus blusukan di terminal akhirnya ane coba-coba bus malam. Kalo bus malam yang sering ane jadikan langganan adalah Safari Dharma Raya. Nah sejak ane mulai sering melakukan perjalanan dengan bus inilah akhirnya ane merasakan lewat Tol Transjawa. Bus mulai masuk tol dari Pandaan, terus ke barat dan keluar sebentar di Ngawi untuk istirahat di rumah makan, kemudian dari Ngawi masuk lagi jalan tol sampai Solo. Waktu yang ditempuh tentu saja jauh lebih cepat. Kalo biasanya berangkat jam 20.00 sampai tujuan jam 04.30 an atau jam 05.00 kurang sedikit, sekarang berangkat hampir jam 21.00 sampai tujuan sekitar jam 04.00an. Oh iya, selama naik bus ini, ane belum pernah merasakan bus ini melaju dengan kecepatan luar biasa, hanya terasa melaju perlahan biasa-biasa saja. Yang unik, meski pilihan rumah makan nya sama dengan bus Eka, tapi menu makanan nya beda, hmmm kalo menu makanan dari bus Safari ane kurang suka, selain itu karena faktor malam, kadang ane ga ambil sama sekali (sayang juga yah).
Spoiler for akhir-akhir ini ane naiknya ini:
Nah itulah sedikit pengalaman ane tentang naik bus dari tahun ke tahun. Kalo ada yang bertanya, kenapa ga naik kereta saja untuk jalan ke Jogja, itu karena pengalaman ane naik kereta tidak begitu menyenangkan/nyaman dan pemandangan yang disajikan dari kereta tidak begitu menarik buat ane. Jadi tetap saja dari dulu sampe sekarang pasti naik bus lagi dan lagi.
sumber cerita: pengalaman pribadi sumber foto : situs resmi P.O bus dan koleksi pribadi