Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ranganuAvatar border
TS
ranganu
Unras Tolak Bendungan, Warga Takalar Bawa Spanduk "Hoax Ganti Untung" jokowi
KABAR.NEWS, Takalar - Usai menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Sulsel, di Kota Makassar, ratusan warga dari Desa Komara Kabupaten Takalar melanjutkan aksinya di kantor Badan Pertanahan Negara (BPN) Takalar, Rabu (6/3/2019).

Baca juga: Tolak Pembangunan Bendungan Pamakkulu, Warga Takalar Datangi Pemprov Sulsel

Unjuk rasa (Unras) yang dilakukan warga Desa Komara menolak pembangunan Bendungan Pamukkulu yang dinilai sangat merugikan masyarakat khususnya dalam proses pembebasan lahan.


Kordinator lapangan (korlap) Unras, Muallim Bahar menjelaskan dirinya bersama warga menolak pembangunan Bendungan Pamukkulu. Warga juga menuntut agar harga Rp3.500 per meter tanah, dinaikkan menjadi Rp50.000 per meter.


"Kami menolak pembangunan Bendungan Pamukkulu. Selama harga 50.000 permeter disepakati. Harga pembebasan lahan 3500 rupiah, itu kan tidak manusiawi," tegas Muallim dalam orasinya.

Pantauan KABAR.NEWS, aksi unras warga Desa Komara juga membentangkan spanduk bertuliskan "Hoax Ganti Untung" dengan latar gambar Presiden Joko Widodo.
Warga Desa Komara juga ingin berjumpa Kepala BPN Kabupaten Takalar Agustan. "Kami meminta kepada kepala BPN Takalar agar segera keluar menemui warga Desa Komara, " sebut Muallim.


Aksi saling dorong mendorong sempat terjadi lantaran ratusan warga memaksa masuk yang dijaga personel Polres Takalar. Warga Desa Komara sempat melontarkan kekecewaan karena Kepala BPN Takalar tidak berada di kantor.



Setelah kesepakatan, para warga Desa Komara yang melakukan aksi akhirnya diterima kepala BPN Takalar yang diwakili tiga kepala seksi.


Perwakilan massa unras dari Desa Komara di Kantor BPN Takalar. (KABAR.NEWS/Abd Kadir)
Kepala seksi hubungan hukum BPN Takalar Achmad mengatakan kepada warga, meminta maaf karena Kepala BPN Takalar tidak dapat menemui para warga Komara yang melakukan aksi demo.


"Sebelumnya kami meminta maaf karena kepala BPN mengikuti rapat kordinasi perjanjian kerjasama Kementrian Agraria dan tata ruang dengan Ombudsman di Makassar," kata Achmad.

Baca juga: 25 RS Se-Sulsel Belum Kantongi Serifikat Akreditasi, Dinkes Sulsel: BPJS Akan Diputus

Ada empat tuntutan warga disepakati warga desa Komara dengan perwakilan kepala BPN Kabupaten Takalar saat melakukan diskusi.



Pertama, sepakat menolak pembangunan Bendungan Pamukkulu. Kedua, semua warga bertanda tangan diatas materi enam ribu sepakat menolak pembangunan Bendungan Pamukkulu.



"Aspirasi ini akan kami tindak lanjuti keatasan, dan akan berkoordinasi dengan pimpinan untuk langkah selanjutnya," ungkap Ahmad saat diwawancarai yang didampingi kepala seksi pengadaan tanah dan Kepala seksi infrastruktur pertanahan.

Baca juga: Sempat Buron, Pencuri Bertato 'Doremon' Ini Menyerahkan Diri Karena Takut Ditembak

Usai melakukan diskusi dan mendengarkan penyampaian perwakilan kepala BPN Kabupaten Takalar warga Desa Komara pulang dengan kekecewaan dengan membalikkan beberapa meja di ruang pertemuan._______________________________SUMBER:___________________emoticon-Wowyang ada ganti untuuung kata sang junjungan,nyatanya lahan cuma di hargai 3500 perak,kira2 sebungkus nasi pecel lah emoticon-Big Grin
Diubah oleh ranganu 07-03-2019 11:40
tien212700
tien212700 memberi reputasi
3
2.6K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan