Samsung Galaxy S10 dan S10 Plus punya fitur ultrasonic fingerprint scanner yang terletak di bawah layar. Fitur ini dikhawatirkan nggak akan bisa berfungsi secara maksimal dengan sembarang screen protector alias pelindung layar yang dibeli terpisah. Makanya Samsung screen protector dalam paket penjualan S10 dan S10 Plus. Tapi tidak untuk varian S10e.

Samsung telah mengkonfirmasi kabar ini, seperti dikutip dari The Verge, meski tidak dijelaskan apakah ini hanya untuk pembelian di Amerika saja atau di seluruh dunia termasuk Indonesia. Sebuah langkah yang bijak dari Samsung sehingga pelanggan nggak perlu buru-buru untuk mencari pellindung layar setelah mereka membeli smartphone baru ini. Soalnya, telah dibuktikan oleh seorang reviewer ponsel di YouTube MKBHD bahwa tidak semua screen protector bisa menembus ultrasonic fingerprint S10 dan S10 Plus.



Sayangnya, pelindung layar dari Samsung ini tidak terlalu istimewa. Bukan juga pelindung layar yang kuat dari goresan karena ini adalah pelindung layar yang sangat biasa. Bukan pelindung layar yang terbuat dari bahan glass misalnya. Seperti pelindung layar plastik yang dijual Samsung di official store-nya untuk varian ponsel yang lain, pelindung layar ini masih tahan terhadap goresan-goresan kecil. Meski seiring waktu berjalan akan berubah jadi kotor karena penuh dengan goresan-goresan kecil tersebut. Kalau dibeli terpisah, pelindung layar ini dibanderol USD 29,99 (sekitar Rp 400 ribuan).

Beberapa perusahaan yang memproduksi screen protector di sisi lain sudah mengklaim bahwa mereka akan membuat produk yang kompatibel dengan S10 dan S10 Plus sehingga ultrasonic fingerprint di bawah layarnya tetap bisa bekerja. Salah satunya adalah Whitestone, produsen tempered glass yang menggunakan lem LOCA sebagai perekat dan pemrosesan dengan UV light untuk setiap tempered glass mereka. Whitestones mengklaim bahwa produk mereka sudah tersertivikasi kompatibel untuk S10 dan S10 Plus.

Tidak ada garansi yang diberikan Samsung untuk screen protector ini.