Sumber gambar Pixabay

By Erina Purba

[Sahabatku aku rindu ingin berjumpa denganmu
Tak ada kabar darimu
Kerinduan ini entah sampai kapan bisa berlabuh]

[Hari yang indah kita lalui bersama sahabat
Apakah engkau masih ingat padaku
Aku menunggu kabar darimu
Engkau menghilang seperti embun diterpa sinar matahari]

Kubuka lagi lembaran lama mengenang dirimu dulu malu-malu. Selalu minder dan menutup diri. Tak ada suaramu jika aku tak bertanya. Hanya anggukan dan senyuman itu merupakan jawaban bagiku. Dengan tubuh yang gendut, rambut seperti sapu ijuk tak terurus. Diana Avelina aku kangen dirimu engkau sahabat terbaikku. Semoga engkau menerima undangan reuni yang telah kita tentukan bulan depan. Setelah sepuluh tahun tak bertemu, tak ada kabar berita darimu, engkau menghilang semuanya hilang, bahkan dunia Maya juga dirimu tidak ada.

Diana aku berharap kita berjumpa bulan depan reuni angkatan SMA Harapan Bangsa di Hotel Mariot Jakarta Hari Sabtu, 01 Maret 2019. Jam 08.00 WIB

***

Aku sudah sampai sedari tadi perasaan semua sudah kusapa. Mereka semua sudah berubah membuatku pangling dan merasa minder. Aku keliling mencari Diana, tapi batang hidungnya tidak kelihatan. Hatiku bertanya-tanya apakah dia tidak datang? Apakah undangan yang kusebar di dunia maya tidak dibacanya.

Aku gelisah mataku menatap seluruh penjuru. Teman-teman melihatku merasa aneh sambil bertanya?
Kau kenapa Maurin dari tadi kami melihatmu gelisah dan selalu menatap pintu masuk hotel ini?
Hampir rata-rata pertanyaan itu ditujukan mereka untukku. Dari 100 orang yang hadir aku tidak melihat Diana.

Eh... Tunggu dulu, sepertinya aku mengenal gadis yang duduk di sana bersama beberapa orang teman-teman kami. Matanya menatapku, aku kenal mata itu tapi kok beda ya. Gadis itu sangat cantik dan bodynya aduhai seperti gitar Spanyol. Rambutnya lurus terawat. Sangat indah. Siapakah dia?
Dia menghampiriku. Mata itu aku kenal baik, mata yang selalu hangat.

" Hai Maurin aku kangen, " kata gadis itu menyapaku sambil merentangkan tangannya mau memelukku. Aku berpikir siapa gadis ini sambil menerima pelukannya.

"Maurin ini aku Diana, kau masih ingat aku kan? Kata Diana sambil melihat wajahku.

" Akh Diana aku pangling." Aku memeluk Diana lagi melepaskan rasa kangen yang telah lama kupendam.

"Aku kuliah di Harvard Amerika, di sana aku belajar memahami dunia kecantikan. Aku berusaha diet sambil olahraga. Rambutku juga kubawa ke salon. Sambil kuliah aku juga bekerja di malam hari di dunia fashion. Jadi yah semua mendukung aku untuk berubah.

"Aku salut padamu Diana. Ujarku sambil tersenyum bahagia.


[Sahabatku tidak berubah walaupun sudah sepuluh tahun tidak bertemu
Dia tetap sahabatku
Kini rasa rindu sudah terbalaskan
Aku bisa kapan saja bertemu sahabatku[/QUOTE]

Bekasi, 0603 2019